LABUHANBATU (RIAUPOS.CO) – Puluhan warga dari Desa Bangai, Kecamatan Torgamba, berunjukrasa di Mapolres Labuhanbatu, Jumat (20/9). Mereka mendesak agar polisi mengusut beredarnya video mesum yang dilakoni mirip Kades Bangai.
Warga yang datang menumpang truk colt diesel dalam aksinya membawa sejumlah spanduk berisi statmen di antaranya, “Tangkap dan penjarakan pembuat video asusila di Desa Bangai”, “Tangkap dan penjarakan Kades Bangai”. “Tegakkan hukum dengan benar pak Polisi”. “Copot Kades Bangai dengan hukum”.
Selain itu, warga juga menyebar selebaran berisikan statmen, bahwa Kepala Desa merupakan Kepala Pemerintahan Desa yang memimpin penyelenggaraan Desa dan sebagai perpanjangantangan negara yang dekat dengan masyarakat juga sebagai pemimpin masyarakat.
Mereka menilai, beredarnya video asusila yang pelaku prianya mirip Kepala Desa Bangai, telah mencemari desa mereka. Mereka menilai dari video yang beredar, melanggar UU NO. 44 tahun 2008 Tentang fornografi dan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Permendagri No. 82 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian diubah dalam Permendagri No. 67 Tahun 2017.
Di depan Mapolres Labuhanbatu, warga juga meminta polisi memproses secara hukum sang oknum kepala desa. “Tangkap penjarakan pelaku video asusila, copot Kades Bingai,” teriak warga yang di koordinatori, M Ridwan Dalimunthe.
Menanggapi aspirasi warga, Kasat Sabhara Polres Labuhanbatu AKP M Amdi didampingi penyidik Polres Labuhanbatu mengaku video mesum yang beredar tersebut masih dalam penelitian di Labfor Poldasu. Tujuannya, untuk membuktikan kebenaran video tersebut. Jika ternyata benar, maka sebagai alat bukti. Dan diperlukan waktu dalam pembuktian nantinya. Mendengar hal itu, warga Desa Bangai pun membubarkan diri.
Informasi yang diperoleh, video mesum yang pelaku prianya mirip Kades Bangai berinisial P dengan seorang wanita berinisial SKB. Video mesum berdurasi beberapa menit itupun beredar di media sosial facebook. “Sempat beredar di fb beberapa saat, tapi kemudian dihapus,” ungkap salah seorang warga merahasiakan identitasnya kepada Sumut Pos di Rantauprapat.
Sumber: Sumutpos.co
Editor: wws