JAKARTA(RIAUPOS.CO)-– Alternatif energi terbaru yang lebih ramah lingkungan saat ini banyak dikembangkan oleh para pabrikan otomotif. Mereka seakan berlomba dalam mewujudkan kendaraan yang paling ramah lingkungan sembari tetap mempertahankan performa yang dihasilkan.
Soal pengembangan teknologi kendaraan yang ramah lingkungan, seperti dikutip JawaPos.com dari Ubergizmo, Jumat (20/9), Toyota memiliki ambisi untuk menghadirkan mobil yang mampu melaju dengan periode yang panjang atau daya tahan lebih lama. Toyota akan memanfaatkan panel surya untuk mendukung ambisinya tersebut.
LA Times melaporkan bahwa Toyota Moto Corp, Sharp Corp, dan Organisasi Pengembangan Teknologi Industri dan Energi Baru Jepang (NEDO) bergandengan untuk membuat pekerjaan tersebut berjalan mulus. Toyota akan menggunakan mobil Prius untuk disematkan panel surya yang akan mendukung mobil bisa melaju dengan sangat jauh dengan durasi yang panjang.
Hanya saja, belum jelas kapan proyek tersebut akan terwujud dan mobil yang bersangkutan mengaspal di jalanan. Namun, laporan oleh LA Times menyebut rencana itu benar-benar luar biasa dan akan menjadikannya salah satu terobosan paling menakjubkan andai terwujud.
Tujuan Toyota membuat mobil yang tidak perlu berhenti untuk mengisi daya, baik itu listrik ataupun bahan bakar lainnya memang patut diacungi jempol. Itu jelas sangat ambisius dan jika benar terwujud tentu menjadi terobosan mutakhir bagi industri otomotif.
Sebagai informasi, mobil dengan energi ramah lingkungan saat ini kebanyakan menggunakan tenaga listrik atau Electric Vehicle (EV). Suplai daya listrik disebut sangat efisien dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak biasa menggunakan mesin combustion.
Akan tetapi, mereka masih membutuhkan stasiun pengisian. Dengan teknologi bertenaga surya, Toyota ingin memanfaatkan energi gratis dari matahari untuk mengisi daya mobil dan mampu menyediakan daya yang cukup untuk bertahan sepanjang malam hingga berjumpa matahari lagi pada keesokan harinya.
Gagasan tersebut kedengarannya memang bagus, namun hal itu jelas sangat sulit untuk diwujudkan dan menjadi tantangan berat bagi siapapun yang terlibat dalam proyek ini. “Keunggulan mobil tenaga surya adalah bahwa meski tidak dapat dikendarai untuk jarak jauh benar-benar independen dari fasilitas pengisian daya,†kata Koji Makino, manajer proyek di Toyota kepada LA Times.
Selain rencana itu, Toyota juga berbagi sedikit informasi tentang apa yang mereka rencanakan untuk mobil bertenaga surya. Tidak seperti mobil lain, atap, kurva pada kap mesin atau hatchback merupakan salah satu area untuk menyematkan sel surya.
Sementara dirilis laman Reuters, Satoshi Shizuka, insinyur utama Toyota untuk proyek itu mengatakan bahwa tantangan dalam pengembangan rencana tersebut adalah menciptakan perangkat yang lebih ringan. Aspek lainnya adalah cara menekan biaya produksi agar nantinya kendaraan bisa dijual ke masyarakat dengan harga yang masuk akal.
Tantangan soal mobil dengan tenaga surya lainnya adalah teknologi tersebut membuat mobil menjadi sangat bergantung pada cuaca. Saat cuaca mendung atau matahari tertutup awan, kinerja mobil akan menurun, sehingga dibutuhkan pengembangan lain untuk mengantisipasi hal tersebut.
Panel surya akan dipasang pada Prius berukuran 0,03 milimeter dengan ukuran yang menyesuaikan lekuk bodi mobil. Namun karena adanya cangkang penyangga di antara panel dan bodi mobil, ketebalan perangkat itu menjadi hampir 1 cm. Tak hanya itu, fungsi bagasi akan berkurang untuk menempatkan baterai panel surya seberat 80 kilogram.
Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com