PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sekolah Pekanbaru Lab School yang beralamat di Jalan Taman Sari Nomor 30 Pekanbaru memberikan layanan terapi dan edukasi khusus pada anak-anak dengan gangguan perkembangan. Seperti autisme, sindroma rett, sindroma asperger, gangguan fungsi bicara dan berbahasa, pemusatan perhatian dan hiperaktif serta ganguan perilaku, gangguan belajar seperti gangguan membaca, menulis dan berhitung, memori, atensi, dan anak dengan gangguan fungsi otak seperti palsi serebral, sindroma down, dan retardasi mental.
Pimpinan Sekolah Pekanbaru Lab School Pekanbaru Widiyono Javawinthsa menjelaskan, sekolah Pekanbaru Lab School menyediakan tempat untuk 30 anak autis dengan rentang usia 6-17 tahun. Sebagai mitra program kemitraan masyarakat, Sekolah Pekanbaru Lab School bersiap menuju era revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan.
“Yakni pemilihan metode pembelajaran yang baik sehingga meningkatkan keterampilan mengajar guru dengan cara memperbarui kurikulum yang berintegrasi dengan teknologi terutama teknologi robot. Meningkatkan peran guru dalam pembelajaran secara aktif untuk membimbing anak autis dengan cara melanjutkan pendidikan guru ke pendidikan yang lebih tinggi dan memfasiltasi guru dalam kegiatan pelatihan tentang anak autis,” ujarnya.
Selain itu, menambah guru sebagai pendidik dan sesuai dengan kompentensi dn keahlian masing-masing guru terhadap tipe atau karakter anak penyandang autis. Penambah fasilitas ruangan kelas dan ruangan terbuka serta menambahkan media terapi dengan memberikan unsur teknologi Humanoid Robot.
“Peran orang tua adalah dengan cara orang tua harus berperan aktif dalam pebelajaran anak autis yang dilakukan di rumah dan orang tua tentu akan diberikan pelatihan atau forum diskusi untuk memahami anak mereka lebih mendalam,” imbuhnya.(mar/c)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sekolah Pekanbaru Lab School yang beralamat di Jalan Taman Sari Nomor 30 Pekanbaru memberikan layanan terapi dan edukasi khusus pada anak-anak dengan gangguan perkembangan. Seperti autisme, sindroma rett, sindroma asperger, gangguan fungsi bicara dan berbahasa, pemusatan perhatian dan hiperaktif serta ganguan perilaku, gangguan belajar seperti gangguan membaca, menulis dan berhitung, memori, atensi, dan anak dengan gangguan fungsi otak seperti palsi serebral, sindroma down, dan retardasi mental.
Pimpinan Sekolah Pekanbaru Lab School Pekanbaru Widiyono Javawinthsa menjelaskan, sekolah Pekanbaru Lab School menyediakan tempat untuk 30 anak autis dengan rentang usia 6-17 tahun. Sebagai mitra program kemitraan masyarakat, Sekolah Pekanbaru Lab School bersiap menuju era revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan.
- Advertisement -
“Yakni pemilihan metode pembelajaran yang baik sehingga meningkatkan keterampilan mengajar guru dengan cara memperbarui kurikulum yang berintegrasi dengan teknologi terutama teknologi robot. Meningkatkan peran guru dalam pembelajaran secara aktif untuk membimbing anak autis dengan cara melanjutkan pendidikan guru ke pendidikan yang lebih tinggi dan memfasiltasi guru dalam kegiatan pelatihan tentang anak autis,” ujarnya.
Selain itu, menambah guru sebagai pendidik dan sesuai dengan kompentensi dn keahlian masing-masing guru terhadap tipe atau karakter anak penyandang autis. Penambah fasilitas ruangan kelas dan ruangan terbuka serta menambahkan media terapi dengan memberikan unsur teknologi Humanoid Robot.
- Advertisement -
“Peran orang tua adalah dengan cara orang tua harus berperan aktif dalam pebelajaran anak autis yang dilakukan di rumah dan orang tua tentu akan diberikan pelatihan atau forum diskusi untuk memahami anak mereka lebih mendalam,” imbuhnya.(mar/c)