PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap yang terus menyelimuti Bumi Lancang Kuning membuat masyarakat terpapar infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Di Pekanbaru dalam sepekan terakhir terdata 1.596 orang terserang ISPA.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan penanganan dengan memberi pengobatan gratis di 21 puskesmas dan RS Madani milik Pemko Pekanbaru. Jika dirinci pada 9 September lalu ada 290 orang yang berobat atas indikasi terserang ISPA. Selanjutnya 10 September ada 281 orang. Di 11 September tercatat 315 orang. Berikutnya pada 12 September 270 orang, 13 September 250 orang dan terakhir 14 September 190 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru Maisel Fidayesi, Senin (16/9) memaparkan, dalam pencegahan dan pengendalian penyakit akibat dampak kabut asap, beberapa langkah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
"Kami promosi kesehatan agar masyarakat waspada terhadap kesehatan dirinya," katanya.
Sementara itu, Pemko Pekanbaru membuka 42 rumah singgah dan posko penanggulangan bagi warga yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Rumah singgah terdiri dari kantor pemerintah dan posko kesehatan adalah puskesmas dan RS Madani yang berada dibawah pengelolaan Pemko Pekanbaru.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS memaparkan, seluruh posko dan rumah singgah yang disiapkan oleh Pemko Pekanbaru itu sudah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap yang terus menyelimuti Bumi Lancang Kuning membuat masyarakat terpapar infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Di Pekanbaru dalam sepekan terakhir terdata 1.596 orang terserang ISPA.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan penanganan dengan memberi pengobatan gratis di 21 puskesmas dan RS Madani milik Pemko Pekanbaru. Jika dirinci pada 9 September lalu ada 290 orang yang berobat atas indikasi terserang ISPA. Selanjutnya 10 September ada 281 orang. Di 11 September tercatat 315 orang. Berikutnya pada 12 September 270 orang, 13 September 250 orang dan terakhir 14 September 190 orang.
- Advertisement -
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru Maisel Fidayesi, Senin (16/9) memaparkan, dalam pencegahan dan pengendalian penyakit akibat dampak kabut asap, beberapa langkah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
"Kami promosi kesehatan agar masyarakat waspada terhadap kesehatan dirinya," katanya.
- Advertisement -
Sementara itu, Pemko Pekanbaru membuka 42 rumah singgah dan posko penanggulangan bagi warga yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Rumah singgah terdiri dari kantor pemerintah dan posko kesehatan adalah puskesmas dan RS Madani yang berada dibawah pengelolaan Pemko Pekanbaru.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS memaparkan, seluruh posko dan rumah singgah yang disiapkan oleh Pemko Pekanbaru itu sudah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi