Sabtu, 27 September 2025
spot_img
spot_img

Berdalih Karna Letih

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dua kali unggul.  Dua kali tersusul. Dan akhirnya tumbang. Itulah petaka yang terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada matchday pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Beto Goncalves sempat membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bergemuruh lewat golnya pada menit ke-11.  Namun, gol pemain naturalisasi timnas ini dibalas oleh pemain naturalisasi Malaysia, Mohamadou Sumareh (36).  Beto kembali me­ngoyak gawang Malaysia tujuh menit sebelum babak pertama berakhir.  Tapi, Malaysia merajalela di babak kedua.  Dua gol mampu mereka sarangkan ke gawang Andritany Ardhiyasa.  Masing-masing lewat Muhammad Syafiq (66’) dan Sumareh di masa injury time.

Kekalahan ini langsung menempatkan Garuda di posisi juru kunci klasemen sementara Grup G.  Sebab, pada laga lainnya Vietnam berhasil menahan imbang tuan rumah Thailand. Kekalahan dari Malaysia juga sulit diterima pelatih timnas Simon McMenemy. Dia menyebut kekalahan timnya karena kelelahan.

Baca Juga:  Cina Bangun RS Kapasitas 1.000 Tempat Tidur

"Tiga kali bermain selama seminggu. Lilipaly dan Andik (Vermansyah) misalnya.  Mereka datang dalam keadaan capek setelah bermain di liga banyak sekali. Ini bukan excuse, tapi kenyataan. Saya tetap mengakui kalah dan selamat untuk Malaysia," papar mantan pelatih Bhayangkara FC itu.(jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dua kali unggul.  Dua kali tersusul. Dan akhirnya tumbang. Itulah petaka yang terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada matchday pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Beto Goncalves sempat membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bergemuruh lewat golnya pada menit ke-11.  Namun, gol pemain naturalisasi timnas ini dibalas oleh pemain naturalisasi Malaysia, Mohamadou Sumareh (36).  Beto kembali me­ngoyak gawang Malaysia tujuh menit sebelum babak pertama berakhir.  Tapi, Malaysia merajalela di babak kedua.  Dua gol mampu mereka sarangkan ke gawang Andritany Ardhiyasa.  Masing-masing lewat Muhammad Syafiq (66’) dan Sumareh di masa injury time.

Kekalahan ini langsung menempatkan Garuda di posisi juru kunci klasemen sementara Grup G.  Sebab, pada laga lainnya Vietnam berhasil menahan imbang tuan rumah Thailand. Kekalahan dari Malaysia juga sulit diterima pelatih timnas Simon McMenemy. Dia menyebut kekalahan timnya karena kelelahan.

Baca Juga:  KJRI Jeddah: Separuh Pelajar WNI di Jeddah Berstatus Ilegal

"Tiga kali bermain selama seminggu. Lilipaly dan Andik (Vermansyah) misalnya.  Mereka datang dalam keadaan capek setelah bermain di liga banyak sekali. Ini bukan excuse, tapi kenyataan. Saya tetap mengakui kalah dan selamat untuk Malaysia," papar mantan pelatih Bhayangkara FC itu.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dua kali unggul.  Dua kali tersusul. Dan akhirnya tumbang. Itulah petaka yang terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada matchday pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Beto Goncalves sempat membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bergemuruh lewat golnya pada menit ke-11.  Namun, gol pemain naturalisasi timnas ini dibalas oleh pemain naturalisasi Malaysia, Mohamadou Sumareh (36).  Beto kembali me­ngoyak gawang Malaysia tujuh menit sebelum babak pertama berakhir.  Tapi, Malaysia merajalela di babak kedua.  Dua gol mampu mereka sarangkan ke gawang Andritany Ardhiyasa.  Masing-masing lewat Muhammad Syafiq (66’) dan Sumareh di masa injury time.

Kekalahan ini langsung menempatkan Garuda di posisi juru kunci klasemen sementara Grup G.  Sebab, pada laga lainnya Vietnam berhasil menahan imbang tuan rumah Thailand. Kekalahan dari Malaysia juga sulit diterima pelatih timnas Simon McMenemy. Dia menyebut kekalahan timnya karena kelelahan.

Baca Juga:  Sakit-sakitan Alasan Pemberian Grasi ke Annas Maamun

"Tiga kali bermain selama seminggu. Lilipaly dan Andik (Vermansyah) misalnya.  Mereka datang dalam keadaan capek setelah bermain di liga banyak sekali. Ini bukan excuse, tapi kenyataan. Saya tetap mengakui kalah dan selamat untuk Malaysia," papar mantan pelatih Bhayangkara FC itu.(jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari