JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah kenaikan kasus nasional, Satgas Covid-19 menyebut laju cakupan vaksinasi booster cenderung stagnan. Berdasarkan data Satgas Covid-19, sampai Kamis (14/7), total dosis booster vaksin yang tersuntikkan adalah 52.242.030 atau sekitar 25 persen dari total target vaksinasi nasional sebanyak 208 juta dosis.
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa provinsi dengan cakupan vaksinasi booster tertinggi adalah Bali dengan total cakupan 58 persen. Disusul oleh DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DI Jogjakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur. Namun belum ada di antara provinsi-provinsi di atas yang mencapai cakupan vaksinasi booster di atas 50 persen.
"Bahkan 28 dari 34 persen provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen. Satgas mengimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster demi melindungi kita semua," papar Wiku pada Rabu (13/7).
Wiku mengungkapkan, vaksinasi memiliki 3 manfaat utama. Yakni mencegah infeksi, mencegah perburukan gejala jika terinfeksi, serta membantu mengurangi jumlah virus di tubuh agar tidak mudah menularkan kepada orang lain.
Namun demikian, lanjut Wiku seseorang yang seseorang yang sudah di vaksin lengkap maupun booster sekalipun tidak menjamin dapat 100 persen kebal dari Covid-19. Oleh karenanya sejak Hari Raya Iduladha kemarin, Presiden Joko Widodo kembali menekankan pentingnya memakai masker.
"Fakta dan data nyatanya menunjukkan orang yang tidak menjalankan hal protokol kesehatan bisa kembali tertular meskipun sudah divaksinasi. Bahkan yang sudah booster sekalipun," jelas Wiku.(tau/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah kenaikan kasus nasional, Satgas Covid-19 menyebut laju cakupan vaksinasi booster cenderung stagnan. Berdasarkan data Satgas Covid-19, sampai Kamis (14/7), total dosis booster vaksin yang tersuntikkan adalah 52.242.030 atau sekitar 25 persen dari total target vaksinasi nasional sebanyak 208 juta dosis.
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa provinsi dengan cakupan vaksinasi booster tertinggi adalah Bali dengan total cakupan 58 persen. Disusul oleh DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DI Jogjakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur. Namun belum ada di antara provinsi-provinsi di atas yang mencapai cakupan vaksinasi booster di atas 50 persen.
- Advertisement -
"Bahkan 28 dari 34 persen provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen. Satgas mengimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster demi melindungi kita semua," papar Wiku pada Rabu (13/7).
Wiku mengungkapkan, vaksinasi memiliki 3 manfaat utama. Yakni mencegah infeksi, mencegah perburukan gejala jika terinfeksi, serta membantu mengurangi jumlah virus di tubuh agar tidak mudah menularkan kepada orang lain.
- Advertisement -
Namun demikian, lanjut Wiku seseorang yang seseorang yang sudah di vaksin lengkap maupun booster sekalipun tidak menjamin dapat 100 persen kebal dari Covid-19. Oleh karenanya sejak Hari Raya Iduladha kemarin, Presiden Joko Widodo kembali menekankan pentingnya memakai masker.
"Fakta dan data nyatanya menunjukkan orang yang tidak menjalankan hal protokol kesehatan bisa kembali tertular meskipun sudah divaksinasi. Bahkan yang sudah booster sekalipun," jelas Wiku.(tau/jpg)