Senin, 23 Juni 2025

Mahfud MD: Banyak Kejanggalan pada Kasus Penembakan di Rumah Sambo

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat suara terkait peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Dia menilai ada kejanggalan dalam peristiwa ini.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Mahfud menilai, dalam perkara ini Polri diuji untuk memberikan pembuktian kepada publik. Sebab, dalam setahun terakhir, Polri selalu mendapat predikat positif dari masyarakat berdasarkan hasil survei lembagai survei.

Baca Juga:  Aksi Heroik Bripka Oktavianus Ringkus Penjambret, Tabrakkan Motor

“Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yang baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Mahfud mendukung langkah Kapolri yang membentuk tim khusus. Melalui tim ini diharapkan bisa mengungkap peristiwa yang sesungguhnya.

“Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dgn membentuk tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, baku tembak antara sesama anggota polisi terjadi di rumah dinas Perwira Tinggi (Pati) Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Peristiwa ini melibatkan Brigadir J dan Barada E. Keduanya dikabarkan adalah ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca Juga:  Soal Laporannya, Adam Deni Siap Dikonfrontasi dengan Jerinx

“Benar telah terjadi pada hari Jumat, 8 juli 2022, kurang lebih jam 17.00 atau jam 5 sore,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022).

Peristiwa bermula saat Brigadir Nopryansah Josua memasuki area rumah dinas pejabat Polri. Dia kemudian ditegur oleh Barada E.

“Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” imbuhnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat suara terkait peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Dia menilai ada kejanggalan dalam peristiwa ini.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Mahfud menilai, dalam perkara ini Polri diuji untuk memberikan pembuktian kepada publik. Sebab, dalam setahun terakhir, Polri selalu mendapat predikat positif dari masyarakat berdasarkan hasil survei lembagai survei.

Baca Juga:  Pascabanjir, Solsel-Pasbar Mulai Normal

“Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yang baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Mahfud mendukung langkah Kapolri yang membentuk tim khusus. Melalui tim ini diharapkan bisa mengungkap peristiwa yang sesungguhnya.

- Advertisement -

“Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dgn membentuk tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, baku tembak antara sesama anggota polisi terjadi di rumah dinas Perwira Tinggi (Pati) Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Peristiwa ini melibatkan Brigadir J dan Barada E. Keduanya dikabarkan adalah ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

- Advertisement -
Baca Juga:  Anggaran Kuota Gratis Rp7 Triliun Jangan Sampai Sia-sia

“Benar telah terjadi pada hari Jumat, 8 juli 2022, kurang lebih jam 17.00 atau jam 5 sore,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022).

Peristiwa bermula saat Brigadir Nopryansah Josua memasuki area rumah dinas pejabat Polri. Dia kemudian ditegur oleh Barada E.

“Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” imbuhnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat suara terkait peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Dia menilai ada kejanggalan dalam peristiwa ini.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Mahfud menilai, dalam perkara ini Polri diuji untuk memberikan pembuktian kepada publik. Sebab, dalam setahun terakhir, Polri selalu mendapat predikat positif dari masyarakat berdasarkan hasil survei lembagai survei.

Baca Juga:  Tata Cara Salat Idulfitri Lengkap dengan Niat dan Artinya, Simak

“Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yang baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Mahfud mendukung langkah Kapolri yang membentuk tim khusus. Melalui tim ini diharapkan bisa mengungkap peristiwa yang sesungguhnya.

“Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dgn membentuk tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, baku tembak antara sesama anggota polisi terjadi di rumah dinas Perwira Tinggi (Pati) Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Peristiwa ini melibatkan Brigadir J dan Barada E. Keduanya dikabarkan adalah ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca Juga:  Kapal Bantuan Pemerintah, Pembuka Isolasi Raijua

“Benar telah terjadi pada hari Jumat, 8 juli 2022, kurang lebih jam 17.00 atau jam 5 sore,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022).

Peristiwa bermula saat Brigadir Nopryansah Josua memasuki area rumah dinas pejabat Polri. Dia kemudian ditegur oleh Barada E.

“Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” imbuhnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari