Jumat, 20 September 2024

Promo Miras Bikin Holywings Se-Indonesia Babak Belur, 36 Outlet Tutup

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Akibat promo miras gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria, Holywings se-Indonesia babak belur dan ikut menanggung akibatnya.

Dari total 38 outlet Holywing yang tersebar di seluruh Indonesia, nyaris semua memilih tutup sendiri alias menghentikan operasi untuk sementara waktu.

Akan tetapi, ternyata masih ada outlet Holywings yang masih tetap buka dan beroperasi.

“(Total) Ada 38 outlet. Yang masih beroperasi hanya dua, di Batam dan Manado,” kata General Manager Holywings Indonesia, Yuli Setiawan kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).

- Advertisement -

Yuli menyatakan, pihaknya sepenuhnya sadar bahwa promo miras gratis untuk Muhammad dan Maria itu adalah sebuah kesalahan besar. Selain itu, promo miras itu juga telah menimbulkan gelombang protes dan kecaman dari berbagai elemen masyarakat.

Baca Juga:  Riau Menuju Merah, Hari Ini Kasus Positif Baru Bertambah 27 Orang

Sehingga pada akhirnya menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat. Karena itu, manajemen Holywings di berbagai kota pun memutuskan untuk tutup sendiri.

- Advertisement -

 

“Kami memang memutuskan untuk menutup sendiri,” katanya.

Sementara, terkait tindakan sejumlah pemerintah daerah yang mengorek soal perizinan, pihaknya tidak keberatan.

“Terlepas dari ada verifikasi pemkot, pemda di kota setempat untuk cek perizinan Holywings, silakan,” ujar Yuli.

 

Demi Target Jualan Miras

Untuk diketahui, dalam kasus promo miras itu, polisi sudah menetapkan enam pegawai Holywings sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Keenam tersangka tersebut masing-masing berinisial EJD (27) selaku Direktur Kreatif Holywings, NDP (36) selaku desain program dan meneruskan ke tim kreatif. Kemudian, DAD (27) pembuat desain promo miras yang viral, EA (22) tim admin yang mengunggah postingan di media sosial. Lalu AAB (25) selaku socmed officer dan AAM (25) selaku admin tim promo yang memberi request.

Kepada polisi, keenamnya mengaku nekat membuat promo miras untuk Muhammad dan Maria untuk meningkatkan penjualan miras di beberapa outlet Holywings.

Baca Juga:  FPI Lantang Perangi BIsnis Hitam, Tapi Disindir dengan Stigma Mengejek

“Motif dari para tersangka membuat konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke outlet HW (Holywings),” ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Sabtu (25/6/2022).

“Khususnya di outlet yang presentase penjualannya (miras) di bawah target 60 persen,” bebernya.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Akibat promo miras gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria, Holywings se-Indonesia babak belur dan ikut menanggung akibatnya.

Dari total 38 outlet Holywing yang tersebar di seluruh Indonesia, nyaris semua memilih tutup sendiri alias menghentikan operasi untuk sementara waktu.

Akan tetapi, ternyata masih ada outlet Holywings yang masih tetap buka dan beroperasi.

“(Total) Ada 38 outlet. Yang masih beroperasi hanya dua, di Batam dan Manado,” kata General Manager Holywings Indonesia, Yuli Setiawan kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).

Yuli menyatakan, pihaknya sepenuhnya sadar bahwa promo miras gratis untuk Muhammad dan Maria itu adalah sebuah kesalahan besar. Selain itu, promo miras itu juga telah menimbulkan gelombang protes dan kecaman dari berbagai elemen masyarakat.

Baca Juga:  Tim PkM Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIR Tingkatkan Kompetensi Guru As Shofa

Sehingga pada akhirnya menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat. Karena itu, manajemen Holywings di berbagai kota pun memutuskan untuk tutup sendiri.

 

“Kami memang memutuskan untuk menutup sendiri,” katanya.

Sementara, terkait tindakan sejumlah pemerintah daerah yang mengorek soal perizinan, pihaknya tidak keberatan.

“Terlepas dari ada verifikasi pemkot, pemda di kota setempat untuk cek perizinan Holywings, silakan,” ujar Yuli.

 

Demi Target Jualan Miras

Untuk diketahui, dalam kasus promo miras itu, polisi sudah menetapkan enam pegawai Holywings sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Keenam tersangka tersebut masing-masing berinisial EJD (27) selaku Direktur Kreatif Holywings, NDP (36) selaku desain program dan meneruskan ke tim kreatif. Kemudian, DAD (27) pembuat desain promo miras yang viral, EA (22) tim admin yang mengunggah postingan di media sosial. Lalu AAB (25) selaku socmed officer dan AAM (25) selaku admin tim promo yang memberi request.

Kepada polisi, keenamnya mengaku nekat membuat promo miras untuk Muhammad dan Maria untuk meningkatkan penjualan miras di beberapa outlet Holywings.

Baca Juga:  Riau Menuju Merah, Hari Ini Kasus Positif Baru Bertambah 27 Orang

“Motif dari para tersangka membuat konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke outlet HW (Holywings),” ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Sabtu (25/6/2022).

“Khususnya di outlet yang presentase penjualannya (miras) di bawah target 60 persen,” bebernya.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari