DPP Diminta Lakukan Upaya Stabilkan Harga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meroketnya harga komoditi seperti cabai, bawang, dan diikuti dengan komoditi lainnya mendapat reaksi dari kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru diminta meresepon cepat dengan turun ke pasar-pasar dan segera lakukan stabilisasi harga.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga mengatakan, pihaknya sudah memanggil DPP Pekanbaru membahas masalah ini. DPP diminta melakukan aksidi lapangan sehingga para distributor, agen dan pedagang tidak sesuka hatinya menetapkan harga komoditi yang dijual.

- Advertisement -

"Masyarakat sudah banyak yang mengadu ke kami. Tolong DPP bergerak cepatlah. Bantu masyarakat kita. Kondisi ekonomi belum stabil saat ini," tegasnya, Senin (27/6).

Terhadap harga yang meroket ini, ditegaskan politisi PDI Perjuangan ini, kalau memang ini permainan oknum, maka harus ditelusuri. "Harus sidak dan hentikanlah dengan cara kebijakan yang mengikat," sebutnya.

- Advertisement -

Dari hasil hearing, ujar Dapot, DPP menyebutkan, penyebab kenaikan harga sejumlah komoditi ini karena faktor cuaca dan kenaikan harga pupuk.

"Setiap ada hari-hari besar, harga-harga kenapa selalu naik tanpa kompromi. Harus dicari penyebabnya dan beri tindakan tegas," kata lagi.

Keinginan yang sama juga disampaikan salah seorang ibu rumah tangga bernama Murni. "Sudah tak laku lagi uang Rp100 ribu dibawa ke pasar. Biasanya bisa dapat banyak, sekarang hanya untuk 1 kilogram cabai merah saja. Itu pun kurang Rp20 ribu," keluh Murni kepada Riau Pos, Senin (27/6).

Menurutnya, masalah ini harus segera disikapi oleh pemerintah, karena sudah meresahkan masyarakat, khususnya kaum ibu. "Sudah parah ini namanya. Pemerintah harus turun tangan untuk stabilitas harga," pintanya.

Terpisah, Kepala DPP Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, kenaikan harga ini terjadi diduga ada malpraktik penimbunan ataupun permainan yang tidak dibenarkan, sehingga kenaikan harga itu tidak terelakkan.

Disampaikan Ingot, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan para distributor besar, untuk mencari solusi terhadap persoalan kenaikan harga komoditi tersebut. Seperti distributor yang ada di pasar induk. "Kami sudah lalukan berbagai upaya mengatasi kenaikan harga ini. Satu di antaranya mencari pasokan barang di daerah yang sedang mengalami panen raya," paparnya.

Ditegaskannya, DPP terus mempertajam masalah kenaikan harga kebutuhan pokok ini dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Pemko Pekanbaru untuk menemukan solusi yang konkrit. "Kami akan bekerja dengan prosedur yang berlaku, dan keluhan masyarakat ini menjadi perhatian kami untuk ditindaklanjuti," tuturnya.(gus)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meroketnya harga komoditi seperti cabai, bawang, dan diikuti dengan komoditi lainnya mendapat reaksi dari kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru diminta meresepon cepat dengan turun ke pasar-pasar dan segera lakukan stabilisasi harga.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga mengatakan, pihaknya sudah memanggil DPP Pekanbaru membahas masalah ini. DPP diminta melakukan aksidi lapangan sehingga para distributor, agen dan pedagang tidak sesuka hatinya menetapkan harga komoditi yang dijual.

"Masyarakat sudah banyak yang mengadu ke kami. Tolong DPP bergerak cepatlah. Bantu masyarakat kita. Kondisi ekonomi belum stabil saat ini," tegasnya, Senin (27/6).

Terhadap harga yang meroket ini, ditegaskan politisi PDI Perjuangan ini, kalau memang ini permainan oknum, maka harus ditelusuri. "Harus sidak dan hentikanlah dengan cara kebijakan yang mengikat," sebutnya.

Dari hasil hearing, ujar Dapot, DPP menyebutkan, penyebab kenaikan harga sejumlah komoditi ini karena faktor cuaca dan kenaikan harga pupuk.

"Setiap ada hari-hari besar, harga-harga kenapa selalu naik tanpa kompromi. Harus dicari penyebabnya dan beri tindakan tegas," kata lagi.

Keinginan yang sama juga disampaikan salah seorang ibu rumah tangga bernama Murni. "Sudah tak laku lagi uang Rp100 ribu dibawa ke pasar. Biasanya bisa dapat banyak, sekarang hanya untuk 1 kilogram cabai merah saja. Itu pun kurang Rp20 ribu," keluh Murni kepada Riau Pos, Senin (27/6).

Menurutnya, masalah ini harus segera disikapi oleh pemerintah, karena sudah meresahkan masyarakat, khususnya kaum ibu. "Sudah parah ini namanya. Pemerintah harus turun tangan untuk stabilitas harga," pintanya.

Terpisah, Kepala DPP Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, kenaikan harga ini terjadi diduga ada malpraktik penimbunan ataupun permainan yang tidak dibenarkan, sehingga kenaikan harga itu tidak terelakkan.

Disampaikan Ingot, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan para distributor besar, untuk mencari solusi terhadap persoalan kenaikan harga komoditi tersebut. Seperti distributor yang ada di pasar induk. "Kami sudah lalukan berbagai upaya mengatasi kenaikan harga ini. Satu di antaranya mencari pasokan barang di daerah yang sedang mengalami panen raya," paparnya.

Ditegaskannya, DPP terus mempertajam masalah kenaikan harga kebutuhan pokok ini dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Pemko Pekanbaru untuk menemukan solusi yang konkrit. "Kami akan bekerja dengan prosedur yang berlaku, dan keluhan masyarakat ini menjadi perhatian kami untuk ditindaklanjuti," tuturnya.(gus)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya