Pekanbaru (RIAUPOS.CO) – Puluhan anak muda Kota Pekanbaru mengikuti diskusi lingkungan, Sabtu (25). Kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kota Pekanbaru ini digagas oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau berkolaborasi dengan belasan komunitas pegiat lingkungan.
Diskusi yang mengusung tema Pekanbaru Kota Bertuah; bersih, tertib, usaha, beragama, aman dan harmonis ini menghadirkan tiga pembicara. Meraka adalah Bayu Amde Winata pendiri Pekanbaru Harritage Walk dan penulis sejarah, Furqon Elwe seniman dan kartunis Riau dan Lady Asia Dita Lingkungan Kota Pekanbaru tahun 2021. Diskusi dipandu Kunni Masrohanti selaku pegiat literasi konservasi dan Dewan Daerah Walhi Riau.
- Advertisement -
Sementara itu, belasan komunitas yang berkolaborasi dalam kegiatan ini yakni, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, Komkunitas Pegiat Konservasi Riau (KPKR), Jungle Ghost Warrohe Blood Indians, Srikandi Pendaki Gunung Indonesia (SPGI), Komunitas Seni Rumah Sunting, My Trip My Adventure (MTMA) Pekanbaru, IKLI, Mapala Wanapalhi
Suluh, Union Adventure, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (MHTL), dan beberapa lainnya.
- Advertisement -
“Kegiatan ini bertujuan agar anak muda Pekanbaru peduli dengan persoalan lingkungan di mana mereka yang akan menerima dampaknya kemudian. Khususnya sampah dan banjir di Kota Pekanbaru. Melalui suara anak muda. Pengelolaan sampah harus menjadi prioritas Pemerintah Kota Pekanbaru,’’ ujar Fandi rahman, manager WKR Walhi Riau.
Bayu bercerita tentang Pekanbaru masa dulu yang menjadi pusat peradaban dan jalur perdagangan. Furqon bercerita tentang bagaimana seni berperan dalam edukasi dan menyuarakan banyak issu lingkungan melalui karya. Sedangkan Lady berbagi inspirasi tentang giat yang dilakukannya bersama teman-temannya sebagai duta lingkungan.
Kegiatan yang mengusung hastag pulihkan Pekanbaru ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan music akustik oleh Imam Prast, Miftah Kuala dan Komunitas Seni Rumah Sunting. Semakin meriah ketika ada doorprize persembahan Union Adventure bagi peserta yang aktif menyimak diskusi dan bertanya di akhir pertemuan.(egp)
Pekanbaru (RIAUPOS.CO) – Puluhan anak muda Kota Pekanbaru mengikuti diskusi lingkungan, Sabtu (25). Kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kota Pekanbaru ini digagas oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau berkolaborasi dengan belasan komunitas pegiat lingkungan.
Diskusi yang mengusung tema Pekanbaru Kota Bertuah; bersih, tertib, usaha, beragama, aman dan harmonis ini menghadirkan tiga pembicara. Meraka adalah Bayu Amde Winata pendiri Pekanbaru Harritage Walk dan penulis sejarah, Furqon Elwe seniman dan kartunis Riau dan Lady Asia Dita Lingkungan Kota Pekanbaru tahun 2021. Diskusi dipandu Kunni Masrohanti selaku pegiat literasi konservasi dan Dewan Daerah Walhi Riau.
Sementara itu, belasan komunitas yang berkolaborasi dalam kegiatan ini yakni, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, Komkunitas Pegiat Konservasi Riau (KPKR), Jungle Ghost Warrohe Blood Indians, Srikandi Pendaki Gunung Indonesia (SPGI), Komunitas Seni Rumah Sunting, My Trip My Adventure (MTMA) Pekanbaru, IKLI, Mapala Wanapalhi
Suluh, Union Adventure, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (MHTL), dan beberapa lainnya.
“Kegiatan ini bertujuan agar anak muda Pekanbaru peduli dengan persoalan lingkungan di mana mereka yang akan menerima dampaknya kemudian. Khususnya sampah dan banjir di Kota Pekanbaru. Melalui suara anak muda. Pengelolaan sampah harus menjadi prioritas Pemerintah Kota Pekanbaru,’’ ujar Fandi rahman, manager WKR Walhi Riau.
Bayu bercerita tentang Pekanbaru masa dulu yang menjadi pusat peradaban dan jalur perdagangan. Furqon bercerita tentang bagaimana seni berperan dalam edukasi dan menyuarakan banyak issu lingkungan melalui karya. Sedangkan Lady berbagi inspirasi tentang giat yang dilakukannya bersama teman-temannya sebagai duta lingkungan.
Kegiatan yang mengusung hastag pulihkan Pekanbaru ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan music akustik oleh Imam Prast, Miftah Kuala dan Komunitas Seni Rumah Sunting. Semakin meriah ketika ada doorprize persembahan Union Adventure bagi peserta yang aktif menyimak diskusi dan bertanya di akhir pertemuan.(egp)
