JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan layanan safari wukuf untuk membantu jemaah calon haji (JCH) Indonesia yang sedang sakit saat menuju Padang Arafah. Momen wukuf ini akan berlangsung saat matahari tergelincir pada 9 Zulhijah.
Wukuf merupakan rukun haji yang tidak boleh dilewatkan. Wukuf juga sering kali disebut sebagai inti dari ibadah haji. Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Arab Saudi dalam menyiapkan tenda-tenda di Padang Arafah. Tenda juga difasilitasi AC dan fasilitas lainnya.
“In sya Allah jemaah calon haji Indonesia akan nyaman selama berada di Padang Arafah. Persiapan sudah maksimal. Fasilitas ini akan menampung seluruh jemaah Indonesia dan jemaah haji negara lainnya. Karena wukuf itu merupakan rukun haji, jadi semua jemaah saat momen itu akan berada di Padang Arafah,” kata Fauzin kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Untuk petugas atau PPIH yang akan membantu jemaah haji, semuanya akan dikerahkan untuk membantu pendampingan, pembimbingan, pembacaan zikir dan doa lainnya untuk jemaah yang memerlukan, khususnya jemaah yang sakit.
“Khusus jemaah yang sakit kita akan disafariwukufkan. Jadi jemaah akan diikhtiarkan wukuf di Arafah bisa mengunakan bis atau ambulans. Jika jemaah tidak bisa secara fisik atau tidak mampu, akan kita badalhajikan,” imbuhnya.
Fauzin menambahkan, untuk safari wukuf ini diberikan kepada jemaah calon haji yang sakit atau yang dalam perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau Rumah Sakit Arab Saudi melalui manajemen Safari Wukuf.
“Apabila tidak memungkinkan akan dibadalhajikan oleh petugas. Artinya begini, kalau ada jemaah Indonesia yang sedang sakit dan bisa dibawa dengan ambulans atau bis kesehatan mereka akan disafariwukufkan dengan tetap berada di dalam kendaraan. Jadi mereka tidak seperti jemaah haji sehat yang berada di luar. Ini komitmen layanan istimewa yang akan kita berikan,” ujarnya.
“Jadi mereka tetap di Arafah. Kecuali mereka yang betul-betul sakitnya itu sangat darurat yang tidak bisa dibawa dengan ambulans. Mereka akan tetap berada di rumah sakit, tetapi statusnya dibadalhajikan atau digantikan oleh petugas sesuai dengan syariat Islam,” pungkasnya.
Kemenag mengimbau kepada jemaah haji tidak perlu khawatir. Pasalnya mereka akan dipandu dan dibimbing supaya perjalanan atau rukun haji tetap dilaksanakan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman