SIAK (RIAUPOS.CO) – Pelebaran Jalan Sutomo Siak menjadi dua jalur sudah dimulai. Anggaran untuk jalan dua jalur dengan panjang sekitar 800 meter itu sebesar Rp10,5 miliar. Pelebaran jalan di awali dengan penebangan belasan pohon pulai yang menjadi peneduh.
Sejumlah alat berat Dinas PUPR bekerja mengangkat sisa akar kayu dan menggali tanah untuk selanjutnya dilakukan pengerasan, Selasa (14/6).
Sudah tiga pekan terakhir pekerjaan jalan dua jalur itu dimulai. Sejumlah pemilik toko mengaku terganggu, sebab pelanggannya kesulitan masuk ke toko.
Seorang pelanggan toko bernama Elfi mengaku kesulitan masuk ke toko langganannya karena ada galian.
"Saya berharap galian ini dapat segera ditimbun, sehingga kami pengendara tidak tergelincir," sebutnya.
Sementara pecinta lingkungan, Ridwan menyayangkan penebangan pohon pulai itu. Meski untuk pelebaran jalan, dia berharap setelah jalan selesai, pohon ditanam kembali.
"Kabupaten ini dengan Siak hijaunya, tentu perlu Perda larangan menebang pohon di tepi jalan, seperti kabupaten lain. Perda dibuat sebagai pengikat, agar pohon di tepi jalan tidak sembarangan ditebang, ada aturan yang mengikat," ujar Ridwan.
Sementara Kabid Binamarga Ari Nofizal mengatakan, pohon pulai yang ditebang itu, setelah jalan dua jalur selesai akan ditanam dengan pohon yang lebih aman akarnya, dan cocok untuk peneduh dan keindahan.
Jalan Sutomo dibuat dua jalur dari bundaran atau Tugu Marwas di ujung Jalan Satpa Taruna sampai ujung Jalan Raja Kecik, depan SD 05 Siak.
"Anggaran untuk jalan dua jalur dengan panjang sekitar 800 meter itu, adalah Rp10,5 miliar," jelas Ari.
Dia juga mengatakan, jalan dua jalur itu akan selesai pada Desember mendatang. Untuk SD 05 yang gedung dan pagarnya terlalu ke tepi jalan, depan sekolah akan diganti ke sisi sebelahnya.
"Kami minta maaf kepada warga Jalan Sutomo, terutama pemilik toko atas ketidaknyamanannya," ucap Ari.
Terkait pohon yang ditebang, karena memang pohon berada di badan jalan, sementara jalan harus dilebarkan.
"Makanya sebagai bentuk dukungan terhadap Siak Hijau, kami akan menanam pohon setelah jalan selesai," janji Ari.
Penebangan pohon tidak kali ini saja terjadi. Sebelumnya di ujung Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL), sedikitnya 35 pohon angsana dipotong, lalu batangnya ditempeli sakat yang dibawa dari hutan. Jalan itu memang menjadi terang, tapi tak lagi teduh dan hijau seperti biasa.(hen)
Laporan MONANG LUBIS, Siak