LONDON (RIAUPOS.CO) – Peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin tak membuat negara lain ciut. Inggris, misalnya, tetap memastikan akan mengirimkan unit peluncur roket jarak jauh untuk mendukung perjuangan Ukraina.
Unit peluncur yang dikirimkan Inggris berjenis M270. Tidak diungkap berapa M270 yang dikirimkan. Namun, beberapa sumber menyatakan ada tiga unit. Sikap Inggris itu muncul hanya sehari setelah dirilisnya pidato sikap Putin, yang mengingatkan negara Barat untuk tidak membantu Ukraina.
M270 mampu meluncurkan 12 misil dalam semenit. Daya jangkaunya mirip dengan sistem pertahanan misil Himars yang dikirim Amerika Serikat ke Ukraina. Yaitu, 80 kilometer. Dengan begitu, pasukan Ukraina bisa membalas musuh dari jauh sembari tetap terlindung. Senjata tersebut diharapkan bisa mengganggu fokus pengerahan senjata tentara Rusia.
”Keputusan untuk mengirim peluncur roket itu dibenarkan karena sebagaimana taktik Rusia berubah, demikian juga dukungan kami kepada Ukraina,” ujar Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, Senin (6/6/2022) seperti dikutip The Guardian.
Di awal invasi Rusia, negara-negara Barat berjanji hanya menyuplai senjata untuk mempertahankan diri ke Ukraina. Targetnya, menghalau tentara Kremlin. Meski begitu, Moskow terus menguat dan menguasai sebagian wilayah Ukraina di sisi timur dan selatan, AS dan sekutunya akhirnya mulai menyuplai senjata yang lebih mematikan.
Langkah terbaru Inggris dan AS tentu kian memprovokasi Rusia. Namun, sumber di Kementerian Inggris menegaskan bahwa senjata tersebut hanya akan digunakan pasukan Ukraina guna mempertahankan negaranya. Ia juga hanya akan dipakai di tanah Ukraina.
”Kami yakin senjata-senjata tersebut akan digunakan dengan tepat,” ujar sumber itu. Pasukan Ukraina akan dilatih cara menggunakan senjata tersebut dan disuplai dengan roket untuk M270.
Hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Mereka membicarakan situasi di garis depan, cara mengatasi krisis pangan akibat invasi Rusia, serta bagaimana membuka blokade pelabuhan Ukraina.
Di lain pihak, Rusia langsung bereaksi. Kremlin mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa mereka telah menghancurkan gedung yang dipakai untuk memperbaiki senjata militer Ukraina di Kharkiv. Departemen Pertahanan Rusia juga menegaskan bahwa mereka sudah menghancurkan 18 tank dan membunuh 450 nasionalis Ukraina. Kremlin dikabarkan telah meratakan Sievierodonetsk dan Lysychansk. Serangan ke dua kota itu kini meningkat 10 kali lipat.
”Semakin banyak senjata jarak jauh yang Anda suplai, kami akan mendorong pasukan Ukraina lebih jauh dari perbatasan,” tegas Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.(sha/c7/bay/jpg))
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman