Jumat, 22 November 2024
spot_img

Lurah Sidomulyo Barat Data Keluhan dari Warga Terdampak Pasar Induk

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Merespons keluhan warga RW 11 Kelurahan Sidomulyo Barat terhadap dampak pembangunan Pasar Induk, Lurah Sidomulyo Barat, Edy F menemui warga dan meninjau lokasi, Senin (30/5/2022) sore. Mengenakan baju dinas harian cokelat, Edy F langsung menemui warga dan beberapa ketua RT yang sudah menunggu dan tak lama kemudian bersama-sama menuju beberapa titik lokasi. 

Kepada Riaupos.co, Edy mengatakan kedatangannya untuk mengumpulkan data dan informasi. Khususnya perihal keluhan warga atas persoalan-persoalan yang muncul di tengah masyarakat atas keberadaan pasar induk.

 "Kedatangan saya untuk mengumpulkan data fakta di lapangan dan informasi langsung dari warga. Informasi ini yang akan saya sampaikan kepada DPRD Pekanbaru agar bisa gerak cepat sesuai permintaan warga. Ini juga menjadi bahan mediasi kita nantinya," kata Edy.

Ketika ditanya apakah nanti akan melibatkan pengembang untuk mediasi? Edy mengatakan mungkin saja. 

“Berkemungkinan bisa saja. Dengan bantuan anggota dewan kita nanti," tambahnya.

Dalam tinjauan tersebut, enam ketua RT dari RW 11 yaitu Ketua RT 1 Seto Biantoro, Ketua RT 2 Bambang SW, Ketua RT 3 Sertiwan Junardi, Ketua RT 4 Hafiz, Ketua RT 5 Muslim, dan Ketua RT 6 Rafkhy Sanjani tampak bersama Edy meninjau beberapa titik lokasi. 

Baca Juga:  Pendaftaran Calon Pimpinan Baznas Riau hingga 9 September

Seperti meninjau Jalan Baru yang terus digenangi limpahan air, drainase sekunder pasar induk yang belum ada saluran buangnya, bedeng-bedeng kayu yang akan dijadikan lapak sementara. 

Kemudian Edy juga bertemu langsung dengan Nelly dan Siswanti, dua warga yang rumah mereka digenangi air dan lumpur limpahan dari pasar induk beberapa waktu lalu. Kepada warga RW 11 Edy berharap sabar dan tetap berkoordinasi dengan kelurahan. 

“Saya berharap warga masih bisa sabar dan tetap berkoordinasi dengan kelurahan agar tidak tumpang tindih. Saya juga terbuka jika ada dari warga yang bisa membantu mediasi secepatnya untuk penyelesaian masalah ini," tambah Edy.

Sementara itu Ketua RT 2, Bambang SW yang rumah warganya terdampak langsung berharap kelurahan bisa menindaklanjuti ke DPRD dan pihak terkait lainnya. 

Baca Juga:  Prokes Ketat, Satu Kelas 20 Orang

“Saya berharap Pak Lurah bisa menindaklanjuti hingga ke DPRD dan pihak terkait. Sehingga keinginan warga agar pengembang membuat drainase dan bahu jalan bisa terwujud. Apalagi kios permanen yang sudah terbangun itu infonya tak sesuai dengan rencana awal pembangunan pasar induk," timpal pensiunan polisi ini.

Kedatangan Lurah Sidomulyo Barat merupakan tindak lanjut dari peninjauan lapangan yang dilakukan Komisi IV DPRD, perwakilan pengembang dan dinas terkait pada Jumat lalu (27/5/2022). 

"Kedatangan rombongan tersebut merupakan respons atas surat yang kami buat pada 22 Mei lalu yang isinya pengaduan atas rumah warga yang terdampak. Surat yang ditandatangani Ketua RW 11 Firdaus, Ketua RT 1 Seto Biantoro dan Ketua RT 2 Bambang SW tersebut diterima pada 26 Mei. Esok harinya rombongan langsung turun dan disepakati menghentikan pembuatan bedeng untuk kios sementara di pasar induk," kata Seto Biantoro kepada Riaupos.co melaui sambungan telepon.

Laporan: Furqon Elwe

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Merespons keluhan warga RW 11 Kelurahan Sidomulyo Barat terhadap dampak pembangunan Pasar Induk, Lurah Sidomulyo Barat, Edy F menemui warga dan meninjau lokasi, Senin (30/5/2022) sore. Mengenakan baju dinas harian cokelat, Edy F langsung menemui warga dan beberapa ketua RT yang sudah menunggu dan tak lama kemudian bersama-sama menuju beberapa titik lokasi. 

Kepada Riaupos.co, Edy mengatakan kedatangannya untuk mengumpulkan data dan informasi. Khususnya perihal keluhan warga atas persoalan-persoalan yang muncul di tengah masyarakat atas keberadaan pasar induk.

- Advertisement -

 "Kedatangan saya untuk mengumpulkan data fakta di lapangan dan informasi langsung dari warga. Informasi ini yang akan saya sampaikan kepada DPRD Pekanbaru agar bisa gerak cepat sesuai permintaan warga. Ini juga menjadi bahan mediasi kita nantinya," kata Edy.

Ketika ditanya apakah nanti akan melibatkan pengembang untuk mediasi? Edy mengatakan mungkin saja. 

- Advertisement -

“Berkemungkinan bisa saja. Dengan bantuan anggota dewan kita nanti," tambahnya.

Dalam tinjauan tersebut, enam ketua RT dari RW 11 yaitu Ketua RT 1 Seto Biantoro, Ketua RT 2 Bambang SW, Ketua RT 3 Sertiwan Junardi, Ketua RT 4 Hafiz, Ketua RT 5 Muslim, dan Ketua RT 6 Rafkhy Sanjani tampak bersama Edy meninjau beberapa titik lokasi. 

Baca Juga:  Uang 115 M untuk Penanganan Corona di Pekanbaru Ternyata Belum Ada

Seperti meninjau Jalan Baru yang terus digenangi limpahan air, drainase sekunder pasar induk yang belum ada saluran buangnya, bedeng-bedeng kayu yang akan dijadikan lapak sementara. 

Kemudian Edy juga bertemu langsung dengan Nelly dan Siswanti, dua warga yang rumah mereka digenangi air dan lumpur limpahan dari pasar induk beberapa waktu lalu. Kepada warga RW 11 Edy berharap sabar dan tetap berkoordinasi dengan kelurahan. 

“Saya berharap warga masih bisa sabar dan tetap berkoordinasi dengan kelurahan agar tidak tumpang tindih. Saya juga terbuka jika ada dari warga yang bisa membantu mediasi secepatnya untuk penyelesaian masalah ini," tambah Edy.

Sementara itu Ketua RT 2, Bambang SW yang rumah warganya terdampak langsung berharap kelurahan bisa menindaklanjuti ke DPRD dan pihak terkait lainnya. 

Baca Juga:  Sudah Tiga Bulan, Lubang Besar di Simpang Empat Garuda Sakti Tak Diperbaiki

“Saya berharap Pak Lurah bisa menindaklanjuti hingga ke DPRD dan pihak terkait. Sehingga keinginan warga agar pengembang membuat drainase dan bahu jalan bisa terwujud. Apalagi kios permanen yang sudah terbangun itu infonya tak sesuai dengan rencana awal pembangunan pasar induk," timpal pensiunan polisi ini.

Kedatangan Lurah Sidomulyo Barat merupakan tindak lanjut dari peninjauan lapangan yang dilakukan Komisi IV DPRD, perwakilan pengembang dan dinas terkait pada Jumat lalu (27/5/2022). 

"Kedatangan rombongan tersebut merupakan respons atas surat yang kami buat pada 22 Mei lalu yang isinya pengaduan atas rumah warga yang terdampak. Surat yang ditandatangani Ketua RW 11 Firdaus, Ketua RT 1 Seto Biantoro dan Ketua RT 2 Bambang SW tersebut diterima pada 26 Mei. Esok harinya rombongan langsung turun dan disepakati menghentikan pembuatan bedeng untuk kios sementara di pasar induk," kata Seto Biantoro kepada Riaupos.co melaui sambungan telepon.

Laporan: Furqon Elwe

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari