WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Amerika Serikat (AS) belum aman dari Covid-19. Sepertiga warganya masih berisiko tertular Covid-19. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS menekankan bahwa masker masih wajib dipakai.
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dr Rochelle Walensky mendesak masyarakat berisiko tinggi untuk masih menggunakan masker di tempat umum dan di dalam ruangan. Pasalnya risiko penularan di tengah varian Omicron BA.2 masih tinggi.
“Dengan tingkat komunitas penularan Covid-19 yang tinggi harus mendorong orang untuk mengenakan kembali masker mereka saat berada di dalam ruangan dan orang-orang mempertimbangkan penggunaan masker berdasarkan risiko Covid-19 mereka sendiri,” kata dr Rochelle Walensky di Gedung Putih.
Itu berdampak pada sekitar sepertiga orang di AS. Lebih dari 32 persen warga AS tinggal di zona risiko Covid-19 sedang atau tinggi. Itu terbagi menjadi 9 persen yang tinggal di daerah dengan tingkat komunitas Covid-19 zona merah dan 23 persen di zona oranye.
“Kami mendesak para pemimpin lokal untuk mendorong penggunaan strategi pencegahan seperti penggunaan masker di tempat umum di dalam ruangan dan meningkatkan akses ke pengujian dan pengobatan,” kata Walensky.
Sekitar 4,25 persen wilayah AS memiliki tingkat risiko penularan di antara komunitas. Vaksinasi juga terus dikejar di tengah gerakan antivaksin yang masif.
“Kami mendorong semua orang untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan penyakit parah, termasuk memakai masker, melakukan tes, mengakses perawatan dan vaksinasi,” kata Walensky.
Sementara kasus tidak memuncak, Walensky memperingatkan tren peningkatan kasus dan rawat inap.
“Sementara kasus tetap jauh lebih rendah daripada selama lonjakan Omicron musim dingin yang lalu, rata-rata kasus harian tujuh hari saat ini sekarang sekitar 94 ribu kasus per hari,” kata Walensky.
“Demikian pula penerimaan rumah sakit juga meningkat tetapi tetap jauh lebih rendah daripada selama gelombang Omicron. Rata-rata tujuh hari penerimaan rumah sakit sekarang adalah sekitar 3.000 per hari dan itu meningkat sekitar 19 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” katanya.
Varian BA.2 Masih Mengancam
Kepala eksekutif Asosiasi Nasional Pejabat Kesehatan Kabupaten dan Kota, Lori Tremmel Freeman, mengatakan subvarian Omicron yang menyebar cepat, BA.2 dan BA.2.12.1, sebagai kemungkinan pendorong penularan Covid-19 di AS secara keseluruhan.
Sekitar setengah atau 50,9 persen kasus Covid-19 di AS disebabkan oleh BA.2. Dan, sekitar separo lainnya yakni 47,5 persen disebabkan oleh BA.2.12.1 menurut data CDC.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman