Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Sepertiga Warga AS Rawan Tertular Covid-19, Masker Masih Wajib Dipakai

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Amerika Serikat (AS) belum aman dari Covid-19. Sepertiga warganya masih berisiko tertular Covid-19. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS menekankan bahwa masker masih wajib dipakai.

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dr Rochelle Walensky mendesak masyarakat berisiko tinggi untuk masih menggunakan masker di tempat umum dan di dalam ruangan. Pasalnya risiko penularan di tengah varian Omicron BA.2 masih tinggi.

“Dengan tingkat komunitas penularan Covid-19 yang tinggi harus mendorong orang untuk mengenakan kembali masker mereka saat berada di dalam ruangan dan orang-orang mempertimbangkan penggunaan masker berdasarkan risiko Covid-19 mereka sendiri,” kata dr Rochelle Walensky di Gedung Putih.

Itu berdampak pada sekitar sepertiga orang di AS. Lebih dari 32 persen warga AS tinggal di zona risiko Covid-19 sedang atau tinggi. Itu terbagi menjadi 9 persen yang tinggal di daerah dengan tingkat komunitas Covid-19 zona merah dan 23 persen di zona oranye.

Baca Juga:  Melalui Virtual Press Launch, Pocari Sweat Umumkan Gagas Iven Run Virtual 2020

“Kami mendesak para pemimpin lokal untuk mendorong penggunaan strategi pencegahan seperti penggunaan masker di tempat umum di dalam ruangan dan meningkatkan akses ke pengujian dan pengobatan,” kata Walensky.

Sekitar 4,25 persen wilayah AS memiliki tingkat risiko penularan di antara komunitas. Vaksinasi juga terus dikejar di tengah gerakan antivaksin yang masif.

“Kami mendorong semua orang untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan penyakit parah, termasuk memakai masker, melakukan tes, mengakses perawatan dan vaksinasi,” kata Walensky.

Sementara kasus tidak memuncak, Walensky memperingatkan tren peningkatan kasus dan rawat inap.

“Sementara kasus tetap jauh lebih rendah daripada selama lonjakan Omicron musim dingin yang lalu, rata-rata kasus harian tujuh hari saat ini sekarang sekitar 94 ribu kasus per hari,” kata Walensky.

Baca Juga:  Nasrul Abit Berpulang, Sumatera Barat Berduka

“Demikian pula penerimaan rumah sakit juga meningkat tetapi tetap jauh lebih rendah daripada selama gelombang Omicron. Rata-rata tujuh hari penerimaan rumah sakit sekarang adalah sekitar 3.000 per hari dan itu meningkat sekitar 19 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” katanya.

Varian BA.2 Masih Mengancam

Kepala eksekutif Asosiasi Nasional Pejabat Kesehatan Kabupaten dan Kota, Lori Tremmel Freeman, mengatakan subvarian Omicron yang menyebar cepat, BA.2 dan BA.2.12.1, sebagai kemungkinan pendorong penularan Covid-19 di AS secara keseluruhan.

Sekitar setengah atau 50,9 persen kasus Covid-19 di AS disebabkan oleh BA.2. Dan, sekitar separo lainnya yakni 47,5 persen disebabkan oleh BA.2.12.1 menurut data CDC.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Amerika Serikat (AS) belum aman dari Covid-19. Sepertiga warganya masih berisiko tertular Covid-19. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS menekankan bahwa masker masih wajib dipakai.

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dr Rochelle Walensky mendesak masyarakat berisiko tinggi untuk masih menggunakan masker di tempat umum dan di dalam ruangan. Pasalnya risiko penularan di tengah varian Omicron BA.2 masih tinggi.

- Advertisement -

“Dengan tingkat komunitas penularan Covid-19 yang tinggi harus mendorong orang untuk mengenakan kembali masker mereka saat berada di dalam ruangan dan orang-orang mempertimbangkan penggunaan masker berdasarkan risiko Covid-19 mereka sendiri,” kata dr Rochelle Walensky di Gedung Putih.

Itu berdampak pada sekitar sepertiga orang di AS. Lebih dari 32 persen warga AS tinggal di zona risiko Covid-19 sedang atau tinggi. Itu terbagi menjadi 9 persen yang tinggal di daerah dengan tingkat komunitas Covid-19 zona merah dan 23 persen di zona oranye.

- Advertisement -
Baca Juga:  Punya Bapak Angkat yang All Out Kawal Burung 

“Kami mendesak para pemimpin lokal untuk mendorong penggunaan strategi pencegahan seperti penggunaan masker di tempat umum di dalam ruangan dan meningkatkan akses ke pengujian dan pengobatan,” kata Walensky.

Sekitar 4,25 persen wilayah AS memiliki tingkat risiko penularan di antara komunitas. Vaksinasi juga terus dikejar di tengah gerakan antivaksin yang masif.

“Kami mendorong semua orang untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan penyakit parah, termasuk memakai masker, melakukan tes, mengakses perawatan dan vaksinasi,” kata Walensky.

Sementara kasus tidak memuncak, Walensky memperingatkan tren peningkatan kasus dan rawat inap.

“Sementara kasus tetap jauh lebih rendah daripada selama lonjakan Omicron musim dingin yang lalu, rata-rata kasus harian tujuh hari saat ini sekarang sekitar 94 ribu kasus per hari,” kata Walensky.

Baca Juga:  Jokowi Jelaskan Urusan Minyak Goreng Bukan Persoalan Mudah

“Demikian pula penerimaan rumah sakit juga meningkat tetapi tetap jauh lebih rendah daripada selama gelombang Omicron. Rata-rata tujuh hari penerimaan rumah sakit sekarang adalah sekitar 3.000 per hari dan itu meningkat sekitar 19 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” katanya.

Varian BA.2 Masih Mengancam

Kepala eksekutif Asosiasi Nasional Pejabat Kesehatan Kabupaten dan Kota, Lori Tremmel Freeman, mengatakan subvarian Omicron yang menyebar cepat, BA.2 dan BA.2.12.1, sebagai kemungkinan pendorong penularan Covid-19 di AS secara keseluruhan.

Sekitar setengah atau 50,9 persen kasus Covid-19 di AS disebabkan oleh BA.2. Dan, sekitar separo lainnya yakni 47,5 persen disebabkan oleh BA.2.12.1 menurut data CDC.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari