JAKARTA (RIAUPOS.CO) – MUI menyerukan umat Muslim memanjatkan doa Qunut Nazilah saat peringatan kemerdekaan Israel pada 14 Mei nanti. Doa Qunut Nazilah dipanjatkan saat keadaan genting seperti terjadi wabah, ketakutan, paceklik, dan hama. Dengan doa Qunut diharapkan umat Muslim dapat mengatasi musuh kemanusiaan hingga peradaban.
“Kepada seluruh umat Islam, sesuai dengan Tausiyah Lebaran MUI baru-baru ini, diserukan agar memanjatkan doa Qunut Nazilah saat melaksanakan salat dalam waktu yang panjang,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim melalui keterangan tertulis, Ahad (8/5/2022).
“Qunut ini adalah Sunnah Rasul Muhammad SAW yang dilakukan saat keadaan umat sangat genting seperti ketakutan (al-khouf), paceklik (qahth), wabah (waba’), hama (jaraad), teraniyaya (madhlum),” katanya.
“Dengan doa Qunut ini diharapkan agar umat Islam bersatu padu, tidak bertikai, sehingga mampu mengatasi musuh kemanusiaan, musuh agama, dan musuh peradaban,” lanjutnya.
Sudarnoto menuturkan hari kemerdekaan Israel sangat melukai hati warga Palestina. Dia menyebut hari kemerdekaan Israel akan menimbulkan eskalasi pertentangan.
“Bagi warga Palestina, kemerdekaan Israel 14 Mei sangat melukai dan karena itu hari pengusiran yang menimpa mereka pada tanggal 15 Mei adalah hari bencana atau Yaum an-Nakbah dan selalu diperingati oleh warga Palestina dengan memperkuat perlawanan terhadap Israel,” katanya.
“Tanggal 14 dan 15 Mei yang akan datang akan menjadi hari-hari yang akan menimbulkan ekskalasi pertentangan,” tuturnya.
Sudarnoto menyampaikan saat peringatan hari kemerdekaan Israel, terjadi pengusiran besar-besaran terhadap warga Arab dan Palestina. Akibatnya, ada ratusan ribu warga Palestina yang menderita.
“14 Mei yang akan datang merupakan hari yang penting bagi Zionisme Israel. Yaitu peringatan kemerdekaan Israel beriringan dengan terjadinya pengusiran besar-besaran terhadap warga Arab Palestina pada tanggal 15 Mei 1948,” katanya.
“Diperkirakan ada 700 ribuan warga Palestina yang mengalami penderitaan yang sangat luar biasa, diusir, dibunuh, dan bahkan tidak sedikit perempuan yang diperkosa oleh kelompok Zionis ini,” jelasnya.
Sumber:Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman