Selasa, 8 Juli 2025

Novak Djokovic Dipastikan Bisa Mempertahankan Gelar di Wimbledon

BEOGRAD (RIAUPOS.CO) – Petenis yang tidak divaksin diizinkan berpartisipasi di Wimbledon. Keputusan tersebut membuka jalan bagi ranking satu dunia Novak Djokovic untuk mempertahankan gelar tunggal putra pada Juni mendatang.

CEO All England Lawn Tennis Club, Sally Bolton, mengatakan Wimbledon tidak akan mewajibkan vaksinasi Covid-19. Selain itu, peserta juga tidak diharuskan untuk melakukan karantina pada saat kedatangan menjelang turnamen.

Wimbledon dimulai 27 Juni. Djokovic kembali berkesempatan untuk menjadi juara untuk ketujuh kalinya di grand slam lapangan rumput itu. Pada grand slam pembuka musim Australia Terbuka, Djokovic gagal tampil akibat status vaksinasinya. Dia dideportasi sehari sebelum turnamen dimulai setelah pengadilan mengalahkan gugatannya bandingnya.

Baca Juga:  Inter dan Atletico Madrid Langsung Pepet Dybala

Djokovic juga berniat turun di grand slam lapangan tanah Prancis Terbuka. Namun hingga kini belum ada kepastian mengenai kebijakan penyelenggara terakit petenis yang enggan divaksin.
Sebelumnya, Djoko bersuara keras mengenai keputusan Wimbledon yang melarang petenis Rusia berlaga pada ajang tersebut. Itu merupakan buntut dari invasi Rusia ke Ukraina. Namun Wimbledon punya alasan sendiri. 

”Keputusan itu selaras dengan kebijakan pemerintah pusat,” tukas Bolton.

Keputusan tersebut adalah yang pertama setelah Perang Dunia II, di mana dunia tenis melarang atlet bertanding berdasarkan kebangsaannya. Waktu itu Jerman dan Jepang dilarang berkompetisi.

ATP dan WTA sebagai induk tenis dunia putra dan putri tetap mengizinkan petenis Rusia berkompetisi meski di bawah bendera netral. Djokovic (34) sedang mengincar gelar juara turnamen major ke-21 menyamai raihan superstar Spanyol, Rafael Nadal.

Baca Juga:  Kope Kope Siak Semangat dan Antusias

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

BEOGRAD (RIAUPOS.CO) – Petenis yang tidak divaksin diizinkan berpartisipasi di Wimbledon. Keputusan tersebut membuka jalan bagi ranking satu dunia Novak Djokovic untuk mempertahankan gelar tunggal putra pada Juni mendatang.

CEO All England Lawn Tennis Club, Sally Bolton, mengatakan Wimbledon tidak akan mewajibkan vaksinasi Covid-19. Selain itu, peserta juga tidak diharuskan untuk melakukan karantina pada saat kedatangan menjelang turnamen.

Wimbledon dimulai 27 Juni. Djokovic kembali berkesempatan untuk menjadi juara untuk ketujuh kalinya di grand slam lapangan rumput itu. Pada grand slam pembuka musim Australia Terbuka, Djokovic gagal tampil akibat status vaksinasinya. Dia dideportasi sehari sebelum turnamen dimulai setelah pengadilan mengalahkan gugatannya bandingnya.

Baca Juga:  Kope Kope Siak Semangat dan Antusias

Djokovic juga berniat turun di grand slam lapangan tanah Prancis Terbuka. Namun hingga kini belum ada kepastian mengenai kebijakan penyelenggara terakit petenis yang enggan divaksin.
Sebelumnya, Djoko bersuara keras mengenai keputusan Wimbledon yang melarang petenis Rusia berlaga pada ajang tersebut. Itu merupakan buntut dari invasi Rusia ke Ukraina. Namun Wimbledon punya alasan sendiri. 

”Keputusan itu selaras dengan kebijakan pemerintah pusat,” tukas Bolton.

- Advertisement -

Keputusan tersebut adalah yang pertama setelah Perang Dunia II, di mana dunia tenis melarang atlet bertanding berdasarkan kebangsaannya. Waktu itu Jerman dan Jepang dilarang berkompetisi.

ATP dan WTA sebagai induk tenis dunia putra dan putri tetap mengizinkan petenis Rusia berkompetisi meski di bawah bendera netral. Djokovic (34) sedang mengincar gelar juara turnamen major ke-21 menyamai raihan superstar Spanyol, Rafael Nadal.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tiket MotoGP Mandalika Dijual Daring

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BEOGRAD (RIAUPOS.CO) – Petenis yang tidak divaksin diizinkan berpartisipasi di Wimbledon. Keputusan tersebut membuka jalan bagi ranking satu dunia Novak Djokovic untuk mempertahankan gelar tunggal putra pada Juni mendatang.

CEO All England Lawn Tennis Club, Sally Bolton, mengatakan Wimbledon tidak akan mewajibkan vaksinasi Covid-19. Selain itu, peserta juga tidak diharuskan untuk melakukan karantina pada saat kedatangan menjelang turnamen.

Wimbledon dimulai 27 Juni. Djokovic kembali berkesempatan untuk menjadi juara untuk ketujuh kalinya di grand slam lapangan rumput itu. Pada grand slam pembuka musim Australia Terbuka, Djokovic gagal tampil akibat status vaksinasinya. Dia dideportasi sehari sebelum turnamen dimulai setelah pengadilan mengalahkan gugatannya bandingnya.

Baca Juga:  Ditahan Imbang Spurs 1-1, Liverpool Terancam Gagal Juara

Djokovic juga berniat turun di grand slam lapangan tanah Prancis Terbuka. Namun hingga kini belum ada kepastian mengenai kebijakan penyelenggara terakit petenis yang enggan divaksin.
Sebelumnya, Djoko bersuara keras mengenai keputusan Wimbledon yang melarang petenis Rusia berlaga pada ajang tersebut. Itu merupakan buntut dari invasi Rusia ke Ukraina. Namun Wimbledon punya alasan sendiri. 

”Keputusan itu selaras dengan kebijakan pemerintah pusat,” tukas Bolton.

Keputusan tersebut adalah yang pertama setelah Perang Dunia II, di mana dunia tenis melarang atlet bertanding berdasarkan kebangsaannya. Waktu itu Jerman dan Jepang dilarang berkompetisi.

ATP dan WTA sebagai induk tenis dunia putra dan putri tetap mengizinkan petenis Rusia berkompetisi meski di bawah bendera netral. Djokovic (34) sedang mengincar gelar juara turnamen major ke-21 menyamai raihan superstar Spanyol, Rafael Nadal.

Baca Juga:  Menarilah Sekarang, Leo, Menarilah

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari