PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah, jasa penukaran uang mulai marak di pinggir-pinggir jalan Kota Pekanbaru.
Pantauan Riau Pos, jasa penukaran uang baru ini ada di Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan HR Soebrantas, Jalan Hang Tuah, dan ruas jalan lainnya.
Delima, seorang jasa penukaran uang baru yang mangkal di Jalan Sultan Syarif Kasim mengatakan, ia baru empat hari membuka jasa penukaran uang.
Selama empat hari itu, uang yang sudah ditukarkan sekitar Rp10 juta. "Untuk setiap penjualan atau penukaran uang sebesar Rp100.000 biaya administrasinya Rp10.000," ujar Delima, Selasa (26/4).
Ia menuturkan, jasa penukaran uang kali ini sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, salah satu faktor yang membuat sepi adalah faktor ekonomi. Selain itu juga mungkin orang sudah pada mudik semua.
"Untuk pecahan yang paling banyak dicari adalah uang pecahan Rp10.000 dan pecahan Rp5.000. Saya mulai buka pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB," pungkasnya.
Sementara itu, Suci salah seorang pembeli atau yang ingin menukarkan uangnya mengatakan, tujuan nya untuk menukarkan uang kecil yang baru adalah untuk diberikan kepada sanak saudara saat Lebaran nanti.
“Iya, persiapan untuk Lebaran nanti. Jadi ingin menukarkan uang dengan pecahan Rp5.000. Untuk biayanya setiap penukaran Rp100.000 ribu itu biaya administrasi Rp10.000," ujarnya.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah, jasa penukaran uang mulai marak di pinggir-pinggir jalan Kota Pekanbaru.
Pantauan Riau Pos, jasa penukaran uang baru ini ada di Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan HR Soebrantas, Jalan Hang Tuah, dan ruas jalan lainnya.
- Advertisement -
Delima, seorang jasa penukaran uang baru yang mangkal di Jalan Sultan Syarif Kasim mengatakan, ia baru empat hari membuka jasa penukaran uang.
Selama empat hari itu, uang yang sudah ditukarkan sekitar Rp10 juta. "Untuk setiap penjualan atau penukaran uang sebesar Rp100.000 biaya administrasinya Rp10.000," ujar Delima, Selasa (26/4).
- Advertisement -
Ia menuturkan, jasa penukaran uang kali ini sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, salah satu faktor yang membuat sepi adalah faktor ekonomi. Selain itu juga mungkin orang sudah pada mudik semua.
"Untuk pecahan yang paling banyak dicari adalah uang pecahan Rp10.000 dan pecahan Rp5.000. Saya mulai buka pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB," pungkasnya.
Sementara itu, Suci salah seorang pembeli atau yang ingin menukarkan uangnya mengatakan, tujuan nya untuk menukarkan uang kecil yang baru adalah untuk diberikan kepada sanak saudara saat Lebaran nanti.
“Iya, persiapan untuk Lebaran nanti. Jadi ingin menukarkan uang dengan pecahan Rp5.000. Untuk biayanya setiap penukaran Rp100.000 ribu itu biaya administrasi Rp10.000," ujarnya.(dof)