Indonesia dikenal sebagai kiblat bulutangkis dunia. Negara besar sekelas Amerika Serikat (AS) pun tak sungkan mendatangkan pebulutangkis dan pelatih guna memajukan olahraga tersebut. Salah satu sosoknya ada yang dari Surabaya.
Laporan: Sidiq Prasetyo (JPG/Surabaya)
USIANYA belum terlalu senior. Aditya Rizky Firmansyah masih berusia 24 tahun. Tapi, arek Suroboyo yang lahir 13 November 1998 tersebut sudah melanglang buana hingga ke Amerika Serikat.
Bahkan, Negeri Paman Sam, julukan Amerika Serikat, bukan negara luar yang kali pertama didatangi untuk bergelut dengan bulutangkis.
''Kali pertama saya ke luar negeri adalah ke Singapura. Saya dapat tawaran sekolah dan berlatih di sana 2012-2013,'' kata Adit, sapaan karib Aditya Rizky Firmansyah.
Tawaran dari Negeri Singa, julukan Singapura, itu tidak salah. Deretan prestasi sudah mampu diraih arek asli Krukah, Surabaya, tersebut. Salah satunya adalah menjadi juara dalam ajang internasional Piala Wali Kota Surabaya 2011. Bahkan, Adit juga sukses menjadi juara di ajang sirkuit nasional.
Saat berada di Singapura, salah satu rekan berlatihnya adalah Loh Kean Yew. Kelak di kemudian hari, pada 2021, Loh Kean Yew menjadi juara dunia tunggal putra sekaligus mengukir sejarah sebagai orang pertama Singapura yang mampu menjadi juara dunia bulutangkis.
''Saya dan Loh Kean Yew satu angkatan saat di Singapura. Hanya, kami beda sekolah,'' ujar Adit.
Dia, ungkapnya, berada di Montfort. Sedangkan Loh Kean Yew menimba ilmu di Sport School.
'Hanya ketika hendak melanjutkan lagi di tingkat yang leih tinggi, Adit gagal. Ini, kenangnya, membuat dia kembali ke Surabaya dan berlatih di Wima, sebuah klub yang pernah melahirkan juara dunia Hendrawan dan peraih medali perunggu di Olimpiade Athena 2004, Sony Dwi Kuncoro.
Namun, pada 2015, saat usianya masih 17 tahun, Adit mendapat tawaran menjadi pelatih dan sparring partner dari sebuah klub di Kuala Lumpur, Malaysia. Tawaran itu datang langsung dari Pelatih Kepala Wima, Ferry Stewart, yang kini sakit.
''Pemilik klub di Kuala Lumpur itu teman baiknya Om Ferry (biasa dia memanggil Ferry Stewart, red). Tiga tahun saya di sana,'' ujar Adit.
Dia meninggalkan negeri jiran usai tawaran menarik dari seniornya di Wima, I Komang Sandy Wijaya, untuk pergi ke Amerika Serikat. Komang mengajaknya menjadi pelatih dan sparring partner di International Badminton Center di New Jersey.
''Saya langsung menerima, apalagi orangtua memberikan restu,'' ungkap putra pasangan Widya Prayitno dan Zulfidhar tersebut.
Adit pun sudah memantapkan untuk menjadi pelatih. Dia pun melihat bulutangkis mendapat sambutan yang besar dari masyarakat di sana.
BIODATA
Nama: Aditya Rizky Firmansyah
Lahir: Surabaya , 13 November 1998
Klub Asal: Wima Surabaya
Prestasi:
–Semifinalis Ganda Putra U-13 Li-Ning Singapore Youth International 2009
–Juara Tunggal Putra U-15 Piala Wali Kota Surabaya 2011 (Open International Championship)
–Semifinalis Tunggal Pemula Putra Sirkuit Nasional 2012
Editor: Hary B Koriun