Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Joan Mir: Mungkin Suatu saat Aku Akan Bikin SIM

BEGITU kesengsemnya dengan lanskap Mandalika, pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir berjanji suatu hari balik untuk surfing. Dia juga belum memiliki SIM.

”Aku pikir kebanyakan pembalap juga begitu,” kata kampiun MotoGP 2020 tersebut dalam meet and greet di Kuta, Lombok Tengah, kemarin (18/3).

Apakah kamu berharap bisa mencapai podium di sini?
Aku harap seperti itu. Seperti ketika di Qatar (seri pertama MotoGP musim ini, red), kami bagus dalam sesi balapan Jumat. Tapi, pada Minggu kami mengalami kesulitan. Lalu, hari ini (kemarin) kami tidak bagus. Aku yakin, saat balapan Minggu, kami akan bagus. Tidak, aku bercanda. Aku hanya berharap, pada balapan besok (hari ini), mekanik kami sudah siap agar balapan lebih kompetitif.

Baca Juga:  Peran Tambahan Thiago: Penerjemah bagi Darwin Nunez

Di mana tikungan favoritmu di Sirkuit Mandalika?
Aku menyukai tikungan ke-16.

Sejak kamu datang ke Indonesia, apa yang paling berkesan?
Aku senang bisa bertemu dengan Presiden (Joko Widodo). Aku bahkan tak pernah bertemu dengan presiden Spanyol (Spanyol menganut sistem monarki konstitusional, kepala negaranya raja dan kepala pemerintahannya perdana menteri).

Segembira apa kamu setelah mengetahui banyak yang mendukungmu di sini?
Sebagai pembalap, selalu menyenangkan mendapat dukungan banyak orang. Memang juga mendatangkan banyak tekanan. Tapi, itu menyenangkan.

Selain itu, pengalaman apa yang kamu dapatkan di Sirkuit Mandalika?
Sirkuit dengan pemandangan yang indah. Itu yang membuatku senang berlomba di Indonesia. Aku harap kalian juga bisa menikmatinya. Suatu saat nanti, aku kembali lagi ke sini untuk berlibur. Mungkin mau surfing.

Baca Juga:  Ke Semifinal, Berpeluang Jumpa Malaysia

Apa motor favoritmu?
Aku menyukai motor Suzuki Hayabusa. Sebab, saat motor itu dirancang di Jerman, aku juga sempat ikut mencobanya. Karena itulah, aku merasa Hayabusa motor yang spesial bagiku. Aku tak memiliki lisensi mengemudi (SIM). Tapi, demi Hayabusa, suatu saat nanti aku membuatnya supaya bisa menaikinya.

Jadi, kamu belum punya SIM?
Ya, aku pikir kebanyakan pembalap juga seperti itu. Sebab, kami tumbuh untuk mengemudi motor di sirkuit. Aku pun tak membutuhkan feeling mengemudi di jalanan.(ren/c14/ttg/jpg)

BEGITU kesengsemnya dengan lanskap Mandalika, pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir berjanji suatu hari balik untuk surfing. Dia juga belum memiliki SIM.

”Aku pikir kebanyakan pembalap juga begitu,” kata kampiun MotoGP 2020 tersebut dalam meet and greet di Kuta, Lombok Tengah, kemarin (18/3).

- Advertisement -

Apakah kamu berharap bisa mencapai podium di sini?
Aku harap seperti itu. Seperti ketika di Qatar (seri pertama MotoGP musim ini, red), kami bagus dalam sesi balapan Jumat. Tapi, pada Minggu kami mengalami kesulitan. Lalu, hari ini (kemarin) kami tidak bagus. Aku yakin, saat balapan Minggu, kami akan bagus. Tidak, aku bercanda. Aku hanya berharap, pada balapan besok (hari ini), mekanik kami sudah siap agar balapan lebih kompetitif.

Baca Juga:  Ter Stegen Tak Ingin Barcelona Remehkan Bilbao

Di mana tikungan favoritmu di Sirkuit Mandalika?
Aku menyukai tikungan ke-16.

- Advertisement -

Sejak kamu datang ke Indonesia, apa yang paling berkesan?
Aku senang bisa bertemu dengan Presiden (Joko Widodo). Aku bahkan tak pernah bertemu dengan presiden Spanyol (Spanyol menganut sistem monarki konstitusional, kepala negaranya raja dan kepala pemerintahannya perdana menteri).

Segembira apa kamu setelah mengetahui banyak yang mendukungmu di sini?
Sebagai pembalap, selalu menyenangkan mendapat dukungan banyak orang. Memang juga mendatangkan banyak tekanan. Tapi, itu menyenangkan.

Selain itu, pengalaman apa yang kamu dapatkan di Sirkuit Mandalika?
Sirkuit dengan pemandangan yang indah. Itu yang membuatku senang berlomba di Indonesia. Aku harap kalian juga bisa menikmatinya. Suatu saat nanti, aku kembali lagi ke sini untuk berlibur. Mungkin mau surfing.

Baca Juga:  Ke Semifinal, Berpeluang Jumpa Malaysia

Apa motor favoritmu?
Aku menyukai motor Suzuki Hayabusa. Sebab, saat motor itu dirancang di Jerman, aku juga sempat ikut mencobanya. Karena itulah, aku merasa Hayabusa motor yang spesial bagiku. Aku tak memiliki lisensi mengemudi (SIM). Tapi, demi Hayabusa, suatu saat nanti aku membuatnya supaya bisa menaikinya.

Jadi, kamu belum punya SIM?
Ya, aku pikir kebanyakan pembalap juga seperti itu. Sebab, kami tumbuh untuk mengemudi motor di sirkuit. Aku pun tak membutuhkan feeling mengemudi di jalanan.(ren/c14/ttg/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari