Masif Tanam Pohon Kesukaan Codet Cs di Terowongan Tol

Codet, gajah jantan liar yang menjadi bagian konservasi kantong gajah Balai Raja, Bengkalis, pekan lalu (14 Februari 2022) bikin heboh. Ia menerobos dinding pembatas dan melintasi ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai, Km73. Codet si "pemain tunggal" ini, memilih jalan berbayar itu karena lintasannya di terowongan tol terendam banjir. Lantas, apa yang dilakukan agar Codet Cs tidak melewati jalan bebas hambatan lagi?.

Laporan: EKA G PUTRA, Pekanbaru

- Advertisement -

Di sepanjang sekitar 131 kilometer ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai, sejak awal pembangunannya, turut dibuatkan underpass (jalan di bawah tol) berupa perlintasan gajah. Berada di Sungai Tekuana, lokasinya di seksi 2 dan tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak. Di kawasan itu terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar. Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Seksi 4, dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.

Satu dari lima perlintasan ini, pertengahan Februari kemarin terendam air sehingga menutupi aliran sungai yang merupakan tempat kawanan gajah melintas. Hari itu, termasuk beberapa pekan sebelumnya berdasarkan data dari BMKG, cuaca di sebagian wilayah Riau diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Diduga hal ini yang menjadi penyebab satu dari lima perlintasan gajah di Km70-an jalan tol Permai tidak kelihatan.

- Advertisement -

Mengakibatkan Codet yang berjalan sendiri, memilih jalan lain untuk menyeberang. Pada Rabu pagi, menurut informasi tim Hutama Karya selaku pengelola jalan Tol Permai dan pihak BBKSDA Riau, langsung melakukan survei ke lokasi dimana Codet menerobos masuk. Terlihat pagar panel setinggi 2,4 meter di tepi Km72+950 tol Pekanbaru-Dumai telah rusak.

Setelah merusak pagar panel, Codet langsung menyeberang. Proses menyeberang hanya berlangsung selama satu menit, karena posisi pada pagi hari dan saat itu ruas tol tidak terlalu ramai. Selang sehari, pagar panel yang diterobos gajah sudah dilakukan perbaikan dan aktivitas di ruas tol permai tidak terganggu.

Informasi yang diberitakan Riau Pos, beberapa hari lalu melalui Kabid Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) M Mahfud mengatakan, kejadian gajah masuk tol merupakan pertama kalinya terjadi. “Iya benar, kejadiannya Senin lalu. Gajahnya naik dari seberang tol mau ke arah Balai Raja satu koridor dengan GSK (Giam Siak Kecil) dan itu memang jalur gajah,” kata Mahfud, Rabu (16/2) lalu.

Menurut Mahfud, kelakuan gajah itu melintas tol merupakan insting alamiahnya. Karena berdasarkan informasi awal, jalur lintasan yang dibuatkan khusus untuk gajah liar di kawasan tersebut tergenang oleh air. "Iya dekat underpass gajah, karena saat itu underpassnya tergenang air ada sungai kecil disitu, karena itu tergenang air sampai ke atas jalan tol. Makanya gajahnya lewat jalan tol," kata Mahfud.

Kondisi ini, bila terus terjadi bisa membahayakan pengendara di jalan bebas hambatan pertama di Riau tersebut. Mahfud menyebutkan pihaknya akan mempelajari lokasi dan berupaya agar gajah kembali bisa melewati lintasan yang seharusnya.

Sebagai upaya pencegahan agar tidak masuknya Codet Cs ke jalan tol, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau bersama PT Hutama Karya melakukan berbagai upaya. Salah satunya menanam pohon pisang di sekitar underpass Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Km 73 tersebut.

Karena dengan memperbanyak tanaman pisang di sekitar mulut underpass, sepanjang pagar di sekitar kanan kiri terowongan juga akan ditanami tanaman jeruk nipis, bambu dan makanan lainnya yang disukai gajah, guna mencegah agar tidak melewati pagar.

Kebijakan itu diambil setelah kedua pihak melakukan pembahasan intens. Ditambahkan pihak Hutama Karya melalui Branch Manajer Tol Permai Indrajana mengungkapkan, langkah-langkah masif, agar ke depannya tidak ada lagi gajah yang berhasil memasuki ruas tol Permai terus dilakukan. Selain mempersiapkan terowongan, Hutama Karya juga melakukan penanaman pohon yang disukai oleh hewan-hewan yang berada disana selama 4 bulan sekali.

“Tadi, juga dilakukan penanaman 600 pohon yang disukai gajah sumatera, seperti pisang, bambu dan lain-lain. Kita tanam masif di lima titik terowongan tol,” kata Indrajana kepada Riau Pos, Senin (21/2).

Penanaman yang dilakukan sepekan setelah Codet melintasi tol, berikut dalam Momen Hari Peduli Sampah yang jatuh pada 21 Februari. Pihak Hutama Karya dikatakan Indrajana, melalui kerjasama dengan BBKSDA Provinsi Riau melaksanakan Penanaman Pohon di Kawasan Terowongan Gajah KM 72+950. “Giat penanaman pohon ini telah rutin dan akan terus dilakukan sebagai wujud kepedulian kita  terhadap lingkungan dan kelestarian alam,” sambung Indrajana.***

 

Codet, gajah jantan liar yang menjadi bagian konservasi kantong gajah Balai Raja, Bengkalis, pekan lalu (14 Februari 2022) bikin heboh. Ia menerobos dinding pembatas dan melintasi ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai, Km73. Codet si "pemain tunggal" ini, memilih jalan berbayar itu karena lintasannya di terowongan tol terendam banjir. Lantas, apa yang dilakukan agar Codet Cs tidak melewati jalan bebas hambatan lagi?.

Laporan: EKA G PUTRA, Pekanbaru

Di sepanjang sekitar 131 kilometer ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai, sejak awal pembangunannya, turut dibuatkan underpass (jalan di bawah tol) berupa perlintasan gajah. Berada di Sungai Tekuana, lokasinya di seksi 2 dan tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak. Di kawasan itu terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar. Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Seksi 4, dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.

Satu dari lima perlintasan ini, pertengahan Februari kemarin terendam air sehingga menutupi aliran sungai yang merupakan tempat kawanan gajah melintas. Hari itu, termasuk beberapa pekan sebelumnya berdasarkan data dari BMKG, cuaca di sebagian wilayah Riau diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Diduga hal ini yang menjadi penyebab satu dari lima perlintasan gajah di Km70-an jalan tol Permai tidak kelihatan.

Mengakibatkan Codet yang berjalan sendiri, memilih jalan lain untuk menyeberang. Pada Rabu pagi, menurut informasi tim Hutama Karya selaku pengelola jalan Tol Permai dan pihak BBKSDA Riau, langsung melakukan survei ke lokasi dimana Codet menerobos masuk. Terlihat pagar panel setinggi 2,4 meter di tepi Km72+950 tol Pekanbaru-Dumai telah rusak.

Setelah merusak pagar panel, Codet langsung menyeberang. Proses menyeberang hanya berlangsung selama satu menit, karena posisi pada pagi hari dan saat itu ruas tol tidak terlalu ramai. Selang sehari, pagar panel yang diterobos gajah sudah dilakukan perbaikan dan aktivitas di ruas tol permai tidak terganggu.

Informasi yang diberitakan Riau Pos, beberapa hari lalu melalui Kabid Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) M Mahfud mengatakan, kejadian gajah masuk tol merupakan pertama kalinya terjadi. “Iya benar, kejadiannya Senin lalu. Gajahnya naik dari seberang tol mau ke arah Balai Raja satu koridor dengan GSK (Giam Siak Kecil) dan itu memang jalur gajah,” kata Mahfud, Rabu (16/2) lalu.

Menurut Mahfud, kelakuan gajah itu melintas tol merupakan insting alamiahnya. Karena berdasarkan informasi awal, jalur lintasan yang dibuatkan khusus untuk gajah liar di kawasan tersebut tergenang oleh air. "Iya dekat underpass gajah, karena saat itu underpassnya tergenang air ada sungai kecil disitu, karena itu tergenang air sampai ke atas jalan tol. Makanya gajahnya lewat jalan tol," kata Mahfud.

Kondisi ini, bila terus terjadi bisa membahayakan pengendara di jalan bebas hambatan pertama di Riau tersebut. Mahfud menyebutkan pihaknya akan mempelajari lokasi dan berupaya agar gajah kembali bisa melewati lintasan yang seharusnya.

Sebagai upaya pencegahan agar tidak masuknya Codet Cs ke jalan tol, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau bersama PT Hutama Karya melakukan berbagai upaya. Salah satunya menanam pohon pisang di sekitar underpass Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Km 73 tersebut.

Karena dengan memperbanyak tanaman pisang di sekitar mulut underpass, sepanjang pagar di sekitar kanan kiri terowongan juga akan ditanami tanaman jeruk nipis, bambu dan makanan lainnya yang disukai gajah, guna mencegah agar tidak melewati pagar.

Kebijakan itu diambil setelah kedua pihak melakukan pembahasan intens. Ditambahkan pihak Hutama Karya melalui Branch Manajer Tol Permai Indrajana mengungkapkan, langkah-langkah masif, agar ke depannya tidak ada lagi gajah yang berhasil memasuki ruas tol Permai terus dilakukan. Selain mempersiapkan terowongan, Hutama Karya juga melakukan penanaman pohon yang disukai oleh hewan-hewan yang berada disana selama 4 bulan sekali.

“Tadi, juga dilakukan penanaman 600 pohon yang disukai gajah sumatera, seperti pisang, bambu dan lain-lain. Kita tanam masif di lima titik terowongan tol,” kata Indrajana kepada Riau Pos, Senin (21/2).

Penanaman yang dilakukan sepekan setelah Codet melintasi tol, berikut dalam Momen Hari Peduli Sampah yang jatuh pada 21 Februari. Pihak Hutama Karya dikatakan Indrajana, melalui kerjasama dengan BBKSDA Provinsi Riau melaksanakan Penanaman Pohon di Kawasan Terowongan Gajah KM 72+950. “Giat penanaman pohon ini telah rutin dan akan terus dilakukan sebagai wujud kepedulian kita  terhadap lingkungan dan kelestarian alam,” sambung Indrajana.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya