Senin, 7 April 2025
spot_img

Mesir Kalah, Mohamed Salah Bersumpah Balas Dendam

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bintang Timnas Mesir, Mohamed Salah, berharap bisa membalas kekalahan dalam final Piala Afrika dari Senegal, Senin (7/2) dini hari WIB. Itu ketika kedua negara bertemu kembali dalam pertandingan dua leg playoff Piala Dunia 2022 bulan depan yang menentukan lolos tidaknya kedua negara ke Qatar 2022.

Tim Firaun gagal meraih gelar juara Piala Afrika setelah kalah 2-4 dalam adu penalti pada final Piala Afrika 2021 di Yaounde, Kamerun, Senin (7/2) dini hari WIB, setelah selama 120 menit kedudukan tetap 0-0.

Mohamed Abdelmonem dan Mohanad Lasheen sama-sama gagal mengonversi penalti yang membuat Salah tidak mendapatkan kesempatan menendang penalti. Itu sebeleum Sadio Mane mengonversi penalti penentu kemenangan Senegal yang membuat untuk pertama kalinya menjuarai Piala Afrika.

Baca Juga:  Saat Peregangan, Dembele Kolaps dalam Latihan Atletico

“Dari sini kami akan bangkit. Hari ini kami menang tidak bisa menang tetapi lain kali kami akan lebih baik lagi,” kata kiper Mesir Mohamed Abou Gabal yang dinobatkan sebagai man of the match setelah menggagalkan penalti Mane pada menit ketujuh babak pertama.

Pemain berusia 33 tahun yang akrab disapa Gabaski dan nomor punggungnya pun bertuliskan nama ini, juga menepis tendangan Bouna Sarr dalam adu penalti. Tetapi usahanya akhirnya sia-sia.

Salah nyaris menangis, bahkan sebelum Mane mengonversi penalti saat dia terpaksa berada pada pihak yang kalah dalam final itu. Bagi dia ini adalah kedua kalinya dalam tiga edisi setelah Mesir juga dikalahkan oleh Kamerun pada 2017.

Baca Juga:  AC Milan Siap Selamatkan Karir Luka Jovic

“Salah adalah pemain kelas dunia dan perilakunya sama seperti yang lain,” kata asisten pelatih Mesir Diaa al-Sayed. “Dia bertekad menang. Dia sudah lama bermain dan memenangkan kompetisi besar di Eropa tetapi dia sangat ingin memenangkan trofi ini demi negaranya.”

“Bersama dia, kami ingin lolos ke Piala Dunia. Dia seperti kapten tim mana pun. Dia kecewa karena tidak mencapai tujuannya,” sambung dia seperti dikutip AFP.

Kedua tim akan bertemu lagi dalam pertandingan dua leg playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika bulan depan. Mesir akan bermain di kandang pada leg pertama.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bintang Timnas Mesir, Mohamed Salah, berharap bisa membalas kekalahan dalam final Piala Afrika dari Senegal, Senin (7/2) dini hari WIB. Itu ketika kedua negara bertemu kembali dalam pertandingan dua leg playoff Piala Dunia 2022 bulan depan yang menentukan lolos tidaknya kedua negara ke Qatar 2022.

Tim Firaun gagal meraih gelar juara Piala Afrika setelah kalah 2-4 dalam adu penalti pada final Piala Afrika 2021 di Yaounde, Kamerun, Senin (7/2) dini hari WIB, setelah selama 120 menit kedudukan tetap 0-0.

Mohamed Abdelmonem dan Mohanad Lasheen sama-sama gagal mengonversi penalti yang membuat Salah tidak mendapatkan kesempatan menendang penalti. Itu sebeleum Sadio Mane mengonversi penalti penentu kemenangan Senegal yang membuat untuk pertama kalinya menjuarai Piala Afrika.

Baca Juga:  Mourinho hanya Janjikan "Gairah" untuk Tottenham

“Dari sini kami akan bangkit. Hari ini kami menang tidak bisa menang tetapi lain kali kami akan lebih baik lagi,” kata kiper Mesir Mohamed Abou Gabal yang dinobatkan sebagai man of the match setelah menggagalkan penalti Mane pada menit ketujuh babak pertama.

Pemain berusia 33 tahun yang akrab disapa Gabaski dan nomor punggungnya pun bertuliskan nama ini, juga menepis tendangan Bouna Sarr dalam adu penalti. Tetapi usahanya akhirnya sia-sia.

Salah nyaris menangis, bahkan sebelum Mane mengonversi penalti saat dia terpaksa berada pada pihak yang kalah dalam final itu. Bagi dia ini adalah kedua kalinya dalam tiga edisi setelah Mesir juga dikalahkan oleh Kamerun pada 2017.

Baca Juga:  Saat Peregangan, Dembele Kolaps dalam Latihan Atletico

“Salah adalah pemain kelas dunia dan perilakunya sama seperti yang lain,” kata asisten pelatih Mesir Diaa al-Sayed. “Dia bertekad menang. Dia sudah lama bermain dan memenangkan kompetisi besar di Eropa tetapi dia sangat ingin memenangkan trofi ini demi negaranya.”

“Bersama dia, kami ingin lolos ke Piala Dunia. Dia seperti kapten tim mana pun. Dia kecewa karena tidak mencapai tujuannya,” sambung dia seperti dikutip AFP.

Kedua tim akan bertemu lagi dalam pertandingan dua leg playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika bulan depan. Mesir akan bermain di kandang pada leg pertama.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Mesir Kalah, Mohamed Salah Bersumpah Balas Dendam

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bintang Timnas Mesir, Mohamed Salah, berharap bisa membalas kekalahan dalam final Piala Afrika dari Senegal, Senin (7/2) dini hari WIB. Itu ketika kedua negara bertemu kembali dalam pertandingan dua leg playoff Piala Dunia 2022 bulan depan yang menentukan lolos tidaknya kedua negara ke Qatar 2022.

Tim Firaun gagal meraih gelar juara Piala Afrika setelah kalah 2-4 dalam adu penalti pada final Piala Afrika 2021 di Yaounde, Kamerun, Senin (7/2) dini hari WIB, setelah selama 120 menit kedudukan tetap 0-0.

Mohamed Abdelmonem dan Mohanad Lasheen sama-sama gagal mengonversi penalti yang membuat Salah tidak mendapatkan kesempatan menendang penalti. Itu sebeleum Sadio Mane mengonversi penalti penentu kemenangan Senegal yang membuat untuk pertama kalinya menjuarai Piala Afrika.

Baca Juga:  Saat Peregangan, Dembele Kolaps dalam Latihan Atletico

“Dari sini kami akan bangkit. Hari ini kami menang tidak bisa menang tetapi lain kali kami akan lebih baik lagi,” kata kiper Mesir Mohamed Abou Gabal yang dinobatkan sebagai man of the match setelah menggagalkan penalti Mane pada menit ketujuh babak pertama.

Pemain berusia 33 tahun yang akrab disapa Gabaski dan nomor punggungnya pun bertuliskan nama ini, juga menepis tendangan Bouna Sarr dalam adu penalti. Tetapi usahanya akhirnya sia-sia.

Salah nyaris menangis, bahkan sebelum Mane mengonversi penalti saat dia terpaksa berada pada pihak yang kalah dalam final itu. Bagi dia ini adalah kedua kalinya dalam tiga edisi setelah Mesir juga dikalahkan oleh Kamerun pada 2017.

Baca Juga:  Para Peminat Vlahovic Harus Tunggu hingga Akhir Musim

“Salah adalah pemain kelas dunia dan perilakunya sama seperti yang lain,” kata asisten pelatih Mesir Diaa al-Sayed. “Dia bertekad menang. Dia sudah lama bermain dan memenangkan kompetisi besar di Eropa tetapi dia sangat ingin memenangkan trofi ini demi negaranya.”

“Bersama dia, kami ingin lolos ke Piala Dunia. Dia seperti kapten tim mana pun. Dia kecewa karena tidak mencapai tujuannya,” sambung dia seperti dikutip AFP.

Kedua tim akan bertemu lagi dalam pertandingan dua leg playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika bulan depan. Mesir akan bermain di kandang pada leg pertama.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bintang Timnas Mesir, Mohamed Salah, berharap bisa membalas kekalahan dalam final Piala Afrika dari Senegal, Senin (7/2) dini hari WIB. Itu ketika kedua negara bertemu kembali dalam pertandingan dua leg playoff Piala Dunia 2022 bulan depan yang menentukan lolos tidaknya kedua negara ke Qatar 2022.

Tim Firaun gagal meraih gelar juara Piala Afrika setelah kalah 2-4 dalam adu penalti pada final Piala Afrika 2021 di Yaounde, Kamerun, Senin (7/2) dini hari WIB, setelah selama 120 menit kedudukan tetap 0-0.

Mohamed Abdelmonem dan Mohanad Lasheen sama-sama gagal mengonversi penalti yang membuat Salah tidak mendapatkan kesempatan menendang penalti. Itu sebeleum Sadio Mane mengonversi penalti penentu kemenangan Senegal yang membuat untuk pertama kalinya menjuarai Piala Afrika.

Baca Juga:  Saat Peregangan, Dembele Kolaps dalam Latihan Atletico

“Dari sini kami akan bangkit. Hari ini kami menang tidak bisa menang tetapi lain kali kami akan lebih baik lagi,” kata kiper Mesir Mohamed Abou Gabal yang dinobatkan sebagai man of the match setelah menggagalkan penalti Mane pada menit ketujuh babak pertama.

Pemain berusia 33 tahun yang akrab disapa Gabaski dan nomor punggungnya pun bertuliskan nama ini, juga menepis tendangan Bouna Sarr dalam adu penalti. Tetapi usahanya akhirnya sia-sia.

Salah nyaris menangis, bahkan sebelum Mane mengonversi penalti saat dia terpaksa berada pada pihak yang kalah dalam final itu. Bagi dia ini adalah kedua kalinya dalam tiga edisi setelah Mesir juga dikalahkan oleh Kamerun pada 2017.

Baca Juga:  Rafael Nadal Bakal Didampingi Dokter selama Berlaga di Prancis Terbuka

“Salah adalah pemain kelas dunia dan perilakunya sama seperti yang lain,” kata asisten pelatih Mesir Diaa al-Sayed. “Dia bertekad menang. Dia sudah lama bermain dan memenangkan kompetisi besar di Eropa tetapi dia sangat ingin memenangkan trofi ini demi negaranya.”

“Bersama dia, kami ingin lolos ke Piala Dunia. Dia seperti kapten tim mana pun. Dia kecewa karena tidak mencapai tujuannya,” sambung dia seperti dikutip AFP.

Kedua tim akan bertemu lagi dalam pertandingan dua leg playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika bulan depan. Mesir akan bermain di kandang pada leg pertama.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari