Jumat, 3 Januari 2025

Rayakan Imlek Secara Sederhana

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan warga Tionghoa di Kota Pekanbaru merayakan Imlek 2573 dengan cara mendatangi vihara dan klenteng. Mereka melaksanakan sembahyang secara sederhana dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah.

Pantauan Riau Pos, Selasa (1/2) di Pusdiklat Bumi Suci Maitreya (PBSM) Jalan Riau, Pekanbaru, meskipun sempat diguyur hujan namun ratusan umat tetap melaksanakan ritual sembahyang sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dengan khidmat. Pelaksanaan sembahyang dilakukan sejak pukul 08.00 WIB.

Menurut Bagian Sekretariat PBSM Santi, pelaksanaan sembahyang  di tahun Macan Air ini masih sama seperti tahun lalu. Pasalnya saat ini Kota Pekanbaru masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sehingga perayaan hanya dilakukan secara sederhana dan dengan pembatasan yang ketat. Selain itu, kebanyakan umat datang bersama keluarga tidak hanya didominasi masyarakat dari Kota Pekanbaru saja. Melainkan terdapat juga dari luar kota.

Bahkan, selama ini PBSM buka setiap hari, namun di momen Imlek sehingga pengurus memberlakukan jam pelayanan hingga pukul 21.00 WIB. Karena umat akan terus mendatangi PBSM hingga malam Cap Go Meh. "Mereka mengunjungi sanak keluarga di Pekanbaru dan sembahyang di sini. Ini biasanya sudah jadi tradisi, di mana setiap kali Imlek para perantau akan datang ke rumah keluarganya dan beribadah ke sini. Kami prediksi keramaian akan terjadi pada saat Tahun Baru Imlek hingga hari ke-15 atau malam Cap Go Meh," ungkapnya.

Baca Juga:  Tiga KUA Jalankan Program Pusaka Sakinah

Sementara itu, guna memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di PBSM, pihaknya juga kerap melakukan imbauan kepada umat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Bahkan, pihak PBSM juga menyediakan tempat cuci tangan dan mengarahkan umat mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke PBSM, dan telah melakukan pembersihan terhadap patung Buddha dan memasang lampion di sekitar PBSM. Di tempat yang sama, salah seorang umat yang tengah sembahyang di PBSM Piter berharap di Tahun Baru Imlek semua diberikan kesehatan dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. "Setiap tahunnya memang sembahyang Imlek di sini," harapnya.

Tetap Hangat, Gembira, Serta Penuh Kerukunan

Umat Konghucu kembali merayakan tahun baru Imlek di tengah situasi pandemi Covid-19. Dengan sejumlah aturan pembatasan sosial, perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Khongzili tetap terasa hangan, gembira, serta penuh nuansa kerukunan. Secara khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan selamat merayakan tahun baru Macan Air. "Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mempererat kerukunan dan persaudaraan bangsa Indonesia," kata Ma’ruf di Jakarta kemarin (1/2).

Dia mengatakan sausana perayaan Imlek selalu terasa hangat dan gembira. Meskipun tahun ini bangsa Indonesia masih diliputi pandemi Covid-19. Ma’ruf berharap dengan situasi penuh keterbatasan di tengah pandemi, dia berharap tidak mengurangi makna Tahun Baru Imlek. Dia berharap bangsa Indonesia mampu menjaga kerukunan serta keharmonisan antar sesama. Selain itu Ma’ruf juga berharap perayaan Imlek tahun ini membawa keberkahan. Tidak ketinggalan Ma’ruf mendoakan supaya masyarakat Indonesia semakin kuat dan berani. Serta optimis dalam menghadpai berbagai tantangan bangsa ke depannya.

Baca Juga:  Percepat Target, UMRI dan Polda Riau Vaksinasi Massal 4.000 Dosis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan selamat memperingat Tahun Baru Imlek. "Semoga sepanjang tahun Macan Air ini, segala persoalan dapat teratasi," katanya.

Selain itu Yaqut juga berpesan supaya bangsa Indonesia dapat hidup dalam harmoni, damai, dan sejahtera. Dia juga mendukung tema Imlek tahun ini. Yaitu Seorang Junzi (insan beriman dan berbudi) Hidup dalam Tengah Sempurna, Xiaoren (manusia rendah budi) Hidup Menentang Tengah Sempurna. Tema ini diambil dari ayat suci kitab Konghucu. Pesannya adalah menganjurkan semua masyarakat taat menjalankan ajaran agama dengan menjadi umat manusia dan warga negara yang baik. Kemudian masyarakatsupaya mengambil jalan keselarasan dan keharmonisan dalam menjalani kehidup sehari-hari.

Yaqut mengajak masyarkat Tionghoa untuk terus berupaya menjalani pola hidup keseharian yang seimbang, adil, toleran, dan moderat. Sesuai dengan konsep ajaran Yin Yang. Caranya dengan terus memuliakan hubungan antar manusia. Kemudian memuliakan hubungan dengan alam serta Sang Maha Pencipta. Seperti diketahui tahun ini merupakan kali ke-23 perayaan Tahun Baru Imlek secara nasional. Diawali sejak Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menetapkan Keputusan Presiden 6/2000 yang mencabut Inpres 14/1967.(ayi/wan/jpg)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan warga Tionghoa di Kota Pekanbaru merayakan Imlek 2573 dengan cara mendatangi vihara dan klenteng. Mereka melaksanakan sembahyang secara sederhana dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah.

Pantauan Riau Pos, Selasa (1/2) di Pusdiklat Bumi Suci Maitreya (PBSM) Jalan Riau, Pekanbaru, meskipun sempat diguyur hujan namun ratusan umat tetap melaksanakan ritual sembahyang sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dengan khidmat. Pelaksanaan sembahyang dilakukan sejak pukul 08.00 WIB.

- Advertisement -

Menurut Bagian Sekretariat PBSM Santi, pelaksanaan sembahyang  di tahun Macan Air ini masih sama seperti tahun lalu. Pasalnya saat ini Kota Pekanbaru masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sehingga perayaan hanya dilakukan secara sederhana dan dengan pembatasan yang ketat. Selain itu, kebanyakan umat datang bersama keluarga tidak hanya didominasi masyarakat dari Kota Pekanbaru saja. Melainkan terdapat juga dari luar kota.

Bahkan, selama ini PBSM buka setiap hari, namun di momen Imlek sehingga pengurus memberlakukan jam pelayanan hingga pukul 21.00 WIB. Karena umat akan terus mendatangi PBSM hingga malam Cap Go Meh. "Mereka mengunjungi sanak keluarga di Pekanbaru dan sembahyang di sini. Ini biasanya sudah jadi tradisi, di mana setiap kali Imlek para perantau akan datang ke rumah keluarganya dan beribadah ke sini. Kami prediksi keramaian akan terjadi pada saat Tahun Baru Imlek hingga hari ke-15 atau malam Cap Go Meh," ungkapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bersimbah Darah, Pria di Tenayan Raya Diduga Bunuh Diri

Sementara itu, guna memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di PBSM, pihaknya juga kerap melakukan imbauan kepada umat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Bahkan, pihak PBSM juga menyediakan tempat cuci tangan dan mengarahkan umat mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke PBSM, dan telah melakukan pembersihan terhadap patung Buddha dan memasang lampion di sekitar PBSM. Di tempat yang sama, salah seorang umat yang tengah sembahyang di PBSM Piter berharap di Tahun Baru Imlek semua diberikan kesehatan dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. "Setiap tahunnya memang sembahyang Imlek di sini," harapnya.

Tetap Hangat, Gembira, Serta Penuh Kerukunan

Umat Konghucu kembali merayakan tahun baru Imlek di tengah situasi pandemi Covid-19. Dengan sejumlah aturan pembatasan sosial, perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Khongzili tetap terasa hangan, gembira, serta penuh nuansa kerukunan. Secara khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan selamat merayakan tahun baru Macan Air. "Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mempererat kerukunan dan persaudaraan bangsa Indonesia," kata Ma’ruf di Jakarta kemarin (1/2).

Dia mengatakan sausana perayaan Imlek selalu terasa hangat dan gembira. Meskipun tahun ini bangsa Indonesia masih diliputi pandemi Covid-19. Ma’ruf berharap dengan situasi penuh keterbatasan di tengah pandemi, dia berharap tidak mengurangi makna Tahun Baru Imlek. Dia berharap bangsa Indonesia mampu menjaga kerukunan serta keharmonisan antar sesama. Selain itu Ma’ruf juga berharap perayaan Imlek tahun ini membawa keberkahan. Tidak ketinggalan Ma’ruf mendoakan supaya masyarakat Indonesia semakin kuat dan berani. Serta optimis dalam menghadpai berbagai tantangan bangsa ke depannya.

Baca Juga:  141 Petugas KPPS di Riau ‘’Bertumbangan’’

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan selamat memperingat Tahun Baru Imlek. "Semoga sepanjang tahun Macan Air ini, segala persoalan dapat teratasi," katanya.

Selain itu Yaqut juga berpesan supaya bangsa Indonesia dapat hidup dalam harmoni, damai, dan sejahtera. Dia juga mendukung tema Imlek tahun ini. Yaitu Seorang Junzi (insan beriman dan berbudi) Hidup dalam Tengah Sempurna, Xiaoren (manusia rendah budi) Hidup Menentang Tengah Sempurna. Tema ini diambil dari ayat suci kitab Konghucu. Pesannya adalah menganjurkan semua masyarakat taat menjalankan ajaran agama dengan menjadi umat manusia dan warga negara yang baik. Kemudian masyarakatsupaya mengambil jalan keselarasan dan keharmonisan dalam menjalani kehidup sehari-hari.

Yaqut mengajak masyarkat Tionghoa untuk terus berupaya menjalani pola hidup keseharian yang seimbang, adil, toleran, dan moderat. Sesuai dengan konsep ajaran Yin Yang. Caranya dengan terus memuliakan hubungan antar manusia. Kemudian memuliakan hubungan dengan alam serta Sang Maha Pencipta. Seperti diketahui tahun ini merupakan kali ke-23 perayaan Tahun Baru Imlek secara nasional. Diawali sejak Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menetapkan Keputusan Presiden 6/2000 yang mencabut Inpres 14/1967.(ayi/wan/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari