Selasa, 29 April 2025
spot_img

Imbau Masyarakat Tidak Borong Minyak Goreng

DUMAI (RIAUPOS.CO)- Paska ditetapkannya satu harga minyak goreng oleh pemerintah, sejumlah toko retail di Kota Dumai diburu oleh masyarakat.

Dampaknya, sejak dimulai minyak goreng  satu harga pada Rabu (19/1/2022) lalu, minyak goreng di toko retail terjadi kelangkaan dan sulit didapatkan.

Zulkarnaen salah seorang pedagang ayam penyek di Kota Dumai mengaku sejak harga minyak goreng turun Rp14 ribu per liter, dirinya tidak pernah mendapatkan minyak goreng dengan harga tersebut.

"Hampir setiap hari saya ke toko retail di Kota Dumai ini dan bahkan keliling dari satu toko ke toko lain namun saya tidak pernah mendapatkan minyak goreng, karena menurut pelayan toko minyak goreng sudah habis," katanya.

Menuruinya, meski harganya sudah murah namun sulit didapatkan, maka itu sama saja sulitnya dengan membeli minyak mahal.

Baca Juga:  Tak Terasa Sakit, Cuma Agak Geli saat Cairan Diambil di Hidung

"Untuk saat ini saya masih terpaksa menjual dagangan saya dengan harga sebelumnya, ketika harga minyak goreng yang masih mahal dengan kisaran Rp20 ribu," ujarnya.

Zurkarnain menjelaskan, para pedagang kaki lima sangat berharap minyak goreng dengan harga yang lebih murah tersebut, karena sangat membantu para pedagang dalam berjualan. "Sempat mendatangi salah satu swalayan di Kota Dumai, namun harga minyak masih harga lama dan hanya di diskon Rp1.000 per dua liter," lanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Dumai H Paisal mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan dengan melakukan razia.

"Kami Pemerintah Kota Dumai akan terus mengadakan razia ke toko-toko agar tidak menyimpan minyak goreng ke gudang dan menjual minyak goreng dengan harga sesuai ketetapan penerintah," ujar Paisal.

Baca Juga:  Angkek Permainan Tradisional

Diimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong minyak goreng yang ada di toko-toko karena takut tidak dapat, pemerintah sudah menjamin keberadaan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu sampai harga minyak goreng kembali normal di pasaran.

Disisi lain, Nurul, Assintance Chief of Store Alfamart Jalan Cempedak mengatakan, pihaknya membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. "Kami membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. Tujuannya untuk pemerataan," katanya.

Pihaknyapun sudah menempelkan papan pemberitahuan yang menginformasikan bahwa setiap pembelian minyak goreng dibatasi maksimal 2 liter.(mx12/rpg)

DUMAI (RIAUPOS.CO)- Paska ditetapkannya satu harga minyak goreng oleh pemerintah, sejumlah toko retail di Kota Dumai diburu oleh masyarakat.

Dampaknya, sejak dimulai minyak goreng  satu harga pada Rabu (19/1/2022) lalu, minyak goreng di toko retail terjadi kelangkaan dan sulit didapatkan.

Zulkarnaen salah seorang pedagang ayam penyek di Kota Dumai mengaku sejak harga minyak goreng turun Rp14 ribu per liter, dirinya tidak pernah mendapatkan minyak goreng dengan harga tersebut.

"Hampir setiap hari saya ke toko retail di Kota Dumai ini dan bahkan keliling dari satu toko ke toko lain namun saya tidak pernah mendapatkan minyak goreng, karena menurut pelayan toko minyak goreng sudah habis," katanya.

Menuruinya, meski harganya sudah murah namun sulit didapatkan, maka itu sama saja sulitnya dengan membeli minyak mahal.

Baca Juga:  Lebih Praktis, iOS 16 Bisa Transfer eSIM Hanya lewat Bluetooth

"Untuk saat ini saya masih terpaksa menjual dagangan saya dengan harga sebelumnya, ketika harga minyak goreng yang masih mahal dengan kisaran Rp20 ribu," ujarnya.

Zurkarnain menjelaskan, para pedagang kaki lima sangat berharap minyak goreng dengan harga yang lebih murah tersebut, karena sangat membantu para pedagang dalam berjualan. "Sempat mendatangi salah satu swalayan di Kota Dumai, namun harga minyak masih harga lama dan hanya di diskon Rp1.000 per dua liter," lanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Dumai H Paisal mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan dengan melakukan razia.

"Kami Pemerintah Kota Dumai akan terus mengadakan razia ke toko-toko agar tidak menyimpan minyak goreng ke gudang dan menjual minyak goreng dengan harga sesuai ketetapan penerintah," ujar Paisal.

Baca Juga:  Sri Mulyani: Skenario Terburuk Pengangguran Bisa Sampai 5,2 Juta Orang

Diimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong minyak goreng yang ada di toko-toko karena takut tidak dapat, pemerintah sudah menjamin keberadaan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu sampai harga minyak goreng kembali normal di pasaran.

Disisi lain, Nurul, Assintance Chief of Store Alfamart Jalan Cempedak mengatakan, pihaknya membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. "Kami membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. Tujuannya untuk pemerataan," katanya.

Pihaknyapun sudah menempelkan papan pemberitahuan yang menginformasikan bahwa setiap pembelian minyak goreng dibatasi maksimal 2 liter.(mx12/rpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Imbau Masyarakat Tidak Borong Minyak Goreng

DUMAI (RIAUPOS.CO)- Paska ditetapkannya satu harga minyak goreng oleh pemerintah, sejumlah toko retail di Kota Dumai diburu oleh masyarakat.

Dampaknya, sejak dimulai minyak goreng  satu harga pada Rabu (19/1/2022) lalu, minyak goreng di toko retail terjadi kelangkaan dan sulit didapatkan.

Zulkarnaen salah seorang pedagang ayam penyek di Kota Dumai mengaku sejak harga minyak goreng turun Rp14 ribu per liter, dirinya tidak pernah mendapatkan minyak goreng dengan harga tersebut.

"Hampir setiap hari saya ke toko retail di Kota Dumai ini dan bahkan keliling dari satu toko ke toko lain namun saya tidak pernah mendapatkan minyak goreng, karena menurut pelayan toko minyak goreng sudah habis," katanya.

Menuruinya, meski harganya sudah murah namun sulit didapatkan, maka itu sama saja sulitnya dengan membeli minyak mahal.

Baca Juga:  Sri Mulyani: Skenario Terburuk Pengangguran Bisa Sampai 5,2 Juta Orang

"Untuk saat ini saya masih terpaksa menjual dagangan saya dengan harga sebelumnya, ketika harga minyak goreng yang masih mahal dengan kisaran Rp20 ribu," ujarnya.

Zurkarnain menjelaskan, para pedagang kaki lima sangat berharap minyak goreng dengan harga yang lebih murah tersebut, karena sangat membantu para pedagang dalam berjualan. "Sempat mendatangi salah satu swalayan di Kota Dumai, namun harga minyak masih harga lama dan hanya di diskon Rp1.000 per dua liter," lanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Dumai H Paisal mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan dengan melakukan razia.

"Kami Pemerintah Kota Dumai akan terus mengadakan razia ke toko-toko agar tidak menyimpan minyak goreng ke gudang dan menjual minyak goreng dengan harga sesuai ketetapan penerintah," ujar Paisal.

Baca Juga:  Kabar Terbaru Tentang Sikap Presiden Jokowi Terhadap UU KPK

Diimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong minyak goreng yang ada di toko-toko karena takut tidak dapat, pemerintah sudah menjamin keberadaan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu sampai harga minyak goreng kembali normal di pasaran.

Disisi lain, Nurul, Assintance Chief of Store Alfamart Jalan Cempedak mengatakan, pihaknya membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. "Kami membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. Tujuannya untuk pemerataan," katanya.

Pihaknyapun sudah menempelkan papan pemberitahuan yang menginformasikan bahwa setiap pembelian minyak goreng dibatasi maksimal 2 liter.(mx12/rpg)

DUMAI (RIAUPOS.CO)- Paska ditetapkannya satu harga minyak goreng oleh pemerintah, sejumlah toko retail di Kota Dumai diburu oleh masyarakat.

Dampaknya, sejak dimulai minyak goreng  satu harga pada Rabu (19/1/2022) lalu, minyak goreng di toko retail terjadi kelangkaan dan sulit didapatkan.

Zulkarnaen salah seorang pedagang ayam penyek di Kota Dumai mengaku sejak harga minyak goreng turun Rp14 ribu per liter, dirinya tidak pernah mendapatkan minyak goreng dengan harga tersebut.

"Hampir setiap hari saya ke toko retail di Kota Dumai ini dan bahkan keliling dari satu toko ke toko lain namun saya tidak pernah mendapatkan minyak goreng, karena menurut pelayan toko minyak goreng sudah habis," katanya.

Menuruinya, meski harganya sudah murah namun sulit didapatkan, maka itu sama saja sulitnya dengan membeli minyak mahal.

Baca Juga:  Armada I Tangkap Penyeludup Sepuluh Ribu Butir Ekstasi

"Untuk saat ini saya masih terpaksa menjual dagangan saya dengan harga sebelumnya, ketika harga minyak goreng yang masih mahal dengan kisaran Rp20 ribu," ujarnya.

Zurkarnain menjelaskan, para pedagang kaki lima sangat berharap minyak goreng dengan harga yang lebih murah tersebut, karena sangat membantu para pedagang dalam berjualan. "Sempat mendatangi salah satu swalayan di Kota Dumai, namun harga minyak masih harga lama dan hanya di diskon Rp1.000 per dua liter," lanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Dumai H Paisal mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan dengan melakukan razia.

"Kami Pemerintah Kota Dumai akan terus mengadakan razia ke toko-toko agar tidak menyimpan minyak goreng ke gudang dan menjual minyak goreng dengan harga sesuai ketetapan penerintah," ujar Paisal.

Baca Juga:  Menghadang Ombak Selat Melaka Menjaga Kedaulatan Indonesia

Diimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong minyak goreng yang ada di toko-toko karena takut tidak dapat, pemerintah sudah menjamin keberadaan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu sampai harga minyak goreng kembali normal di pasaran.

Disisi lain, Nurul, Assintance Chief of Store Alfamart Jalan Cempedak mengatakan, pihaknya membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. "Kami membatasi maksimal pembelian minyak goreng 2 liter per orang. Tujuannya untuk pemerataan," katanya.

Pihaknyapun sudah menempelkan papan pemberitahuan yang menginformasikan bahwa setiap pembelian minyak goreng dibatasi maksimal 2 liter.(mx12/rpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari