Minggu, 10 November 2024

WHO: Hati-Hati, Omicron Bisa Lebih Berbahaya untuk yang Belum Vaksin

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Omicron lebih berbahaya bagi orang yang belum divaksin.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan varian Omicron menyebabkan gejala penyakit yang lebih ringan dari varian Delta. Meski begitu, varian Omicron memberikan risiko lebih besar bagi orang yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

- Advertisement -

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini (Omicron, red) meningkat secara bebas, terutama saat masih banyak orang di seluruh dunia yang belum divaksin," kata Tedros, dikutip dari Reuters, Kamis (13/1/2021).

Dia mengungkapkan lebih dari 90 negara yang belum memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi.

Kemudian, lebih dari 85 persen dari populasi di Afrika belum menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

- Advertisement -
Baca Juga:  PDP Positif Bukan Warga Dumai

Pada Selasa (11/1), WHO melaporkan peningkatan kasus Covid-19 sebesar 55 persen atau setara dengan 15 juta kasus dalam satu minggu.

"Lonjakan besar dalam kasus konfirmasi ini didorong oleh varian Omicron yang menggantikan varian Delta dengan cepat di hampir semua negara," ujar Tedros.

Dia juga mengatakan mayoritas pasien Omicron yang membutuhkan perawatan di rumah sakit belum divaksin.

Jika penularan tidak dibatasi, kata Tedros, ada risiko lebih besar dari varian lain yang akan muncul dengan kemungkinan lebih menular dan lebih berbahaya dari Omicron.

Sumber: Reuters/JPNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Omicron lebih berbahaya bagi orang yang belum divaksin.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan varian Omicron menyebabkan gejala penyakit yang lebih ringan dari varian Delta. Meski begitu, varian Omicron memberikan risiko lebih besar bagi orang yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

- Advertisement -

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini (Omicron, red) meningkat secara bebas, terutama saat masih banyak orang di seluruh dunia yang belum divaksin," kata Tedros, dikutip dari Reuters, Kamis (13/1/2021).

Dia mengungkapkan lebih dari 90 negara yang belum memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi.

- Advertisement -

Kemudian, lebih dari 85 persen dari populasi di Afrika belum menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Baca Juga:  Sosok Panutan dan Pejuang Pembangunan Daerah

Pada Selasa (11/1), WHO melaporkan peningkatan kasus Covid-19 sebesar 55 persen atau setara dengan 15 juta kasus dalam satu minggu.

"Lonjakan besar dalam kasus konfirmasi ini didorong oleh varian Omicron yang menggantikan varian Delta dengan cepat di hampir semua negara," ujar Tedros.

Dia juga mengatakan mayoritas pasien Omicron yang membutuhkan perawatan di rumah sakit belum divaksin.

Jika penularan tidak dibatasi, kata Tedros, ada risiko lebih besar dari varian lain yang akan muncul dengan kemungkinan lebih menular dan lebih berbahaya dari Omicron.

Sumber: Reuters/JPNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari