PADANG (RIAUPOS.CO) — Pendaki gunung diimbau tidak merayakan HUT RI di puncak gunung Marapi. Karena masih berada di status waspada. Gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar tersebut, masih belum aman untuk didaki.
Status waspada tersebut, mulai diberlakukan sejak 3-18 Agustus, dan bisa saja terjadi erupsi atau letusan secara tiba-tiba. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo saat ditemui di kantornya mengatakan, dalam status waspada ini, para pendaki, wisatawan atau masyarakat setempat, direkomendasikan untuk tidak berada di radius 3 kilometer dari kawah atau pusat erupsi.
Karena sangat berbahaya bagi keselamatan, jika sewaktu-waktu Gunung Marapi meletus. "Kawasan cadas itu masuk lokasi berbahaya. Lokasi yang aman itu, berada di kawasan Pintu Angin," jelas Teguh.
Meski hingga pertengahan Agustus ini, Gunung Marapi tidak pernah meletus, namun aktivitas vulkanik gunung tersebut setiap harinya sangat fluktuatif. Dari data PGA Marapi sepanjang Selasa (13/8), Gunung Marapi mengalami satu kali gempa Tornillo. Sebelumnya, pada Senin (12/8) Gunung Marapi juga mengalami dua kali gempa Tornillo, serta tiga kali gempa vulkanik dalam.
Untuk itu, Teguh menyarankan kepada pendaki yang ingin merayakan HUT RI 2019 di kawasan puncak Gunung Marapi, sebaiknya para pendaki berpikir-pikir lagi, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan diri.
"Untuk surat imbauan secara resmi, tentu bukan tugas kita. Karena, itu tugas pemerintah daerah. Biasanya pemerintah daerah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat atas rekomendasi dari pihak pusat. Pihak pusat mengeluarkan rekomendasi larangan atas laporan yang kita berikan setiap harinya," jelas Teguh.(jpg/egp)
Editor: Arif Oktafian
PADANG (RIAUPOS.CO) — Pendaki gunung diimbau tidak merayakan HUT RI di puncak gunung Marapi. Karena masih berada di status waspada. Gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar tersebut, masih belum aman untuk didaki.
Status waspada tersebut, mulai diberlakukan sejak 3-18 Agustus, dan bisa saja terjadi erupsi atau letusan secara tiba-tiba. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo saat ditemui di kantornya mengatakan, dalam status waspada ini, para pendaki, wisatawan atau masyarakat setempat, direkomendasikan untuk tidak berada di radius 3 kilometer dari kawah atau pusat erupsi.
- Advertisement -
Karena sangat berbahaya bagi keselamatan, jika sewaktu-waktu Gunung Marapi meletus. "Kawasan cadas itu masuk lokasi berbahaya. Lokasi yang aman itu, berada di kawasan Pintu Angin," jelas Teguh.
Meski hingga pertengahan Agustus ini, Gunung Marapi tidak pernah meletus, namun aktivitas vulkanik gunung tersebut setiap harinya sangat fluktuatif. Dari data PGA Marapi sepanjang Selasa (13/8), Gunung Marapi mengalami satu kali gempa Tornillo. Sebelumnya, pada Senin (12/8) Gunung Marapi juga mengalami dua kali gempa Tornillo, serta tiga kali gempa vulkanik dalam.
- Advertisement -
Untuk itu, Teguh menyarankan kepada pendaki yang ingin merayakan HUT RI 2019 di kawasan puncak Gunung Marapi, sebaiknya para pendaki berpikir-pikir lagi, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan diri.
"Untuk surat imbauan secara resmi, tentu bukan tugas kita. Karena, itu tugas pemerintah daerah. Biasanya pemerintah daerah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat atas rekomendasi dari pihak pusat. Pihak pusat mengeluarkan rekomendasi larangan atas laporan yang kita berikan setiap harinya," jelas Teguh.(jpg/egp)
Editor: Arif Oktafian