Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PPLP Dayung Tes Pengukuran Kondisi Fisik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim tes pengukuran kondisi fisik atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dispora Riau terjun ke Danau Kebun Nopi, Bukit Pedusunan, Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa-Rabu (21-22/12). Mereka melakukan tes pengukuran terhadap 12 atlet PPLP Dayung Riau.

Tes pengukuran ini juga diikuti oleh Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi  (Monev) pada sub Kegiatan Pemusatan Latihan Daerah, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan (sport science) yakni Kristi Agust MPd didampingi dua anggotanya Edi Isnanto, dan Hans Ramond SPd.

Mereka didampingi Kepala Bidang Pembudayaan Prestasi Olahraga Dispora Riau, Suhartoni. "Ya, kami melakukan tes pengukuran fisik atlet dayung untuk melihat progres hasil latihan atlet lama yang latihan sejak awal tahun dan atlet baru hasil seleksi September," ujar Suhartoni kepada Riau Pos, Rabu (22/12).

Suhartoni menambahkan hasil tes pengukuran fisik ini akan dibandingkan dengan kondisi fisik 12 atlet dayung sebelumnya. Setelah itu, tim akan melihat dan mengevaluasi. "Nanti akan dilihat, apalah ada penurunan atau peningkatan," ujar Suhartoni.

Baca Juga:  Atasi Burnley, MU Naik ke Enam Besar

Tes pengukuran kondisi fisik yang dijalani para atlet mencakup endurance (daya tahan), strength (kekuatan), speed (kecepatan), flexibility (kelentukan/kelenturan), balance (keseimbangan), agility (kelincahan), coordination (koordinasi, dan accuration (ketepatan).

Tahun ini, Dispora Riau membina 17 PPLP yakni  adalah atletik (delapan atlet), basket (12 atlet), bolavoli (14 atlet), bulutangkis (delapan atlet), dayung (12 atlet), gulat (enam atiet), judo (enam atlet), karate (enam atlet), panahan (delapan atlet), pencak silat (delapan atlet), taekwondo (delapan atlet), tenis lapangan (empat atlet), tenis meja (enam) dan tinju (empat atlet).

Dari 17 PPLP tahun ajaran 2021 ini, enam di antaranya masuk zona merah dan terancam bakal didegradasi tahun depan. Keenam PPLP tersebut adalah tenis meja, tenis lapangan, bolavoli, basket, dan sepakbola. Pelatih keenam PPLP ini pun dipanggil dalam rapat koordinasi dan evaluasi bersama Kadispora Riau H Boby Rachmat SSTP MPd di Aula Dispora Riau, Senin (20/11).

Rapat ini juga dihadiri Sekretaris Dispora Riau Rosdi dan Kepala Bidang Pembudaayaan Prestasi Olahraga Dispora Riau Suhartoni. Enam PPLP ini masuk zona merah berdasarkan prestasi di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 dan 2019 serta peminat atlet terhadap PPLP yang bersangkutan.

Baca Juga:  Ini Jadwal Lengkap Siaran Langsung Pertandingan Fase Grup Euro 2020

Namun, Kadispora Riau mengaku tidak semua bakal didegradasi dan akan dipertimbangkan lagi berdasarkan hasil komunikasi dengan tim monev. Apakah enam ini akan didegradasi atau hanya tiga. Dikatakan Boby, kebijakan ini dilakukan sebagai pemicu untuk prestasi ke depannya.

Tim Monev terdiri dari para akademisi dan praktisi. Kristi Agust MPd (dosen Prodi Penjaskes FKIP Unri) ditunjuk sebagai ketua. Sedangkan, sekretaris dipercaya kepada Aref Vai MPd (dosen Prodi Penjaskes FKIP Unri). Mereka dibantu empat anggota yakni Dr dr Sri Wahyuni MKes (dosen Fakultas Kedokteran Unri), Deny Pradana Saputro MPd dosen Prodi Penjaskes FKIP Unri), Edi Isnanto MPd (kepsek SMK Negeri 1 Tambang) dan Hans Ramond SPd (Kasi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Riau).(zed)

Laporan Denni Andrian, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim tes pengukuran kondisi fisik atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dispora Riau terjun ke Danau Kebun Nopi, Bukit Pedusunan, Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa-Rabu (21-22/12). Mereka melakukan tes pengukuran terhadap 12 atlet PPLP Dayung Riau.

Tes pengukuran ini juga diikuti oleh Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi  (Monev) pada sub Kegiatan Pemusatan Latihan Daerah, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan (sport science) yakni Kristi Agust MPd didampingi dua anggotanya Edi Isnanto, dan Hans Ramond SPd.

- Advertisement -

Mereka didampingi Kepala Bidang Pembudayaan Prestasi Olahraga Dispora Riau, Suhartoni. "Ya, kami melakukan tes pengukuran fisik atlet dayung untuk melihat progres hasil latihan atlet lama yang latihan sejak awal tahun dan atlet baru hasil seleksi September," ujar Suhartoni kepada Riau Pos, Rabu (22/12).

Suhartoni menambahkan hasil tes pengukuran fisik ini akan dibandingkan dengan kondisi fisik 12 atlet dayung sebelumnya. Setelah itu, tim akan melihat dan mengevaluasi. "Nanti akan dilihat, apalah ada penurunan atau peningkatan," ujar Suhartoni.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lucas Vazquez Minta Kontrak Baru ke Madrid

Tes pengukuran kondisi fisik yang dijalani para atlet mencakup endurance (daya tahan), strength (kekuatan), speed (kecepatan), flexibility (kelentukan/kelenturan), balance (keseimbangan), agility (kelincahan), coordination (koordinasi, dan accuration (ketepatan).

Tahun ini, Dispora Riau membina 17 PPLP yakni  adalah atletik (delapan atlet), basket (12 atlet), bolavoli (14 atlet), bulutangkis (delapan atlet), dayung (12 atlet), gulat (enam atiet), judo (enam atlet), karate (enam atlet), panahan (delapan atlet), pencak silat (delapan atlet), taekwondo (delapan atlet), tenis lapangan (empat atlet), tenis meja (enam) dan tinju (empat atlet).

Dari 17 PPLP tahun ajaran 2021 ini, enam di antaranya masuk zona merah dan terancam bakal didegradasi tahun depan. Keenam PPLP tersebut adalah tenis meja, tenis lapangan, bolavoli, basket, dan sepakbola. Pelatih keenam PPLP ini pun dipanggil dalam rapat koordinasi dan evaluasi bersama Kadispora Riau H Boby Rachmat SSTP MPd di Aula Dispora Riau, Senin (20/11).

Rapat ini juga dihadiri Sekretaris Dispora Riau Rosdi dan Kepala Bidang Pembudaayaan Prestasi Olahraga Dispora Riau Suhartoni. Enam PPLP ini masuk zona merah berdasarkan prestasi di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 dan 2019 serta peminat atlet terhadap PPLP yang bersangkutan.

Baca Juga:  Liverpool v Chelsea; Pantang Imbang

Namun, Kadispora Riau mengaku tidak semua bakal didegradasi dan akan dipertimbangkan lagi berdasarkan hasil komunikasi dengan tim monev. Apakah enam ini akan didegradasi atau hanya tiga. Dikatakan Boby, kebijakan ini dilakukan sebagai pemicu untuk prestasi ke depannya.

Tim Monev terdiri dari para akademisi dan praktisi. Kristi Agust MPd (dosen Prodi Penjaskes FKIP Unri) ditunjuk sebagai ketua. Sedangkan, sekretaris dipercaya kepada Aref Vai MPd (dosen Prodi Penjaskes FKIP Unri). Mereka dibantu empat anggota yakni Dr dr Sri Wahyuni MKes (dosen Fakultas Kedokteran Unri), Deny Pradana Saputro MPd dosen Prodi Penjaskes FKIP Unri), Edi Isnanto MPd (kepsek SMK Negeri 1 Tambang) dan Hans Ramond SPd (Kasi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Riau).(zed)

Laporan Denni Andrian, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari