25.2 C
Pekanbaru
Senin, 28 April 2025
spot_img

Hasilkan MFO Low Sulfur  

Sebagai salah satu kilang terbesar di bawah koordinator wilayah Pertamina Kota Dumai, PT Kilang Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning telah berkontribusi terhadap wilayahnya.  Yakni melalui produk baru yaitu Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulfur.

Laporan ABU KASIM, Bengkalis

Manager Production PT Kilang Per­tamina Internasional Sungai Pakning, Antoni R Doloksaribu dalam coffee morning dan press tour publikasi Program CSR Road To Anugrah Jurnalistik Pertamina, di Komplek PT Pertamina, tepatnya di ekowisata Telaga Suri Perdana, Sabtu (16/10).

Melalui kegiatan tersebut, Pertamina memperkenalkan inovasi produk terbaru, serta produk-produk yang sebelumnya diproduksi di Kilang Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning. Produk tersebut di antaranya adalah Naphta, Kerosene, ADO, dan Residu saat ini bertambah dengan satu produk baru yaitu Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulfur.

Dalam kesempatan itu, Jr Process Engineer PT Kilang Pertamina Internasional Sungai Pakning Ervandy Haryoprawironoto menjelaskan, produk ini diproduksi oleh Kilang Pertamina Sungai Pakning, melalui beberapa potensi yang ada, terutama dalam menghadapi pandemi.

Dikatakan Ervandy, produk BBM mengalami penurunan pada masa pandemi, oleh karena itu Kilang Sungai Pakning kemudian berupaya memproduksi prok MFO Low Sulfur internasional dan lebih ramah lingkungan.

Ervandy menambahkan, kilang Pertamina Unit Sungai Pakning melakukan kajian hingga persiapan strategi dalam memproduksi MFO.

“Ini sebuah ke­banggaan bagi kita, di mana saat ini kilang Sungai Pakning kemudian berupaya memproduksi prok MFO Low Sulfur yang sesuai dengan spesifikasi internasional dan lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  135 Nakes Puskesmas Damon Selesai Divaksin

Sementara itu, Manager Production PT Kilang Pertamina Internasional Sungai Pakning Antoni R Doloksaribu juga mengatakan, MFO ini merupakan bahan bakar yang digunakan oleh kapal laut. Semakin besar kapal, semakin pula tenaga yang dibutuhkan. MFO Low Sulfur yang diproduksi oleh Kilang Sungai Pakning ini dapat memberikan energi dan kecepatan yang besar sehingga lebih efisien bagi kapal.

 Antoni juga menjelaskan, bahwa produk ini merupakan inovasi kebanggaan bagi kilang Sungai Pakning.  Produksi MFO ini berhasil dalam penghematan energi dan meraih gross tertinggi di antara kilang lainnya. 

Hal ini juga berdampak bagi negara melalui kegiatan ekspor Pertamina dilihat melalui peran Kilang Sungai Pakning sebagai penyumbang devisa terbanyak di Kabupaten Bengkalis. “Semoga produksi ini berjalan lancar, semakin berkembang, sehingga kami dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi bagi masyarakat sekitar,” ujar Antoni.

Juara Dua Pilar Ekonomi SDGS

Di bagian lain, PT Kilang Pertamina Internasional RU II Production Sungai Pakning berhasil meraih penghargaan TJSL&CSR AWARD 2021 yang diselenggarakan  oleh BUMN Track dengan didukung oleh ISVI (Indonesia Shared Value Institute),  pada malam puncak penganugerahan penghargaan, Kamis (14/10/2021)

Baca Juga:  Kapal Roro Rusak, Penyeberangan Antre

Penganugrahan penghargaan TJSL&CSR AWARD 2021 berlangsung di Ballroom JW Marriott Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan. Dikesempatan itu, PT Pertamina RU II Sungai Pakning menyabet juara kedua kategori pilar ekonomi SDGS sebagai kontribusi BUMN dalam mendukung pencapaian SDGS berbasis ISO 26000 dengan mengangkat program CSR kampung gambut berdikari (nanas terintegrasi, budidaya madu, serai wangi) dalam proses penilaiannya.

Menurut Antoni, pencapaian program kampung gambut berdikari juga telah termuat dalam majalah BUMN Track One Stop Magazine on BUMN dan tentunya tidak terlepas dari peran serta masyarakat, yang terlibat di dalamnya.

“Program CSR Kilang Pertamina Unit Sungai Pakning merupakan program yang telah kami lakukan sejak lama dan berkelanjutan. Melalui program CSR, kami berusaha memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dengan melihat kondisi permasalahan dan potensi yang dimiliki masyarakat,” jelasnya.

Antoni menambahkan, Pertamina Sungai Pakning meraih penghargaan dalam SDGs pilar Ekonomi, yang selama ini sukses direalisasikan dalam program CSR.

“Melalui pengembangan UM­KM di Koperasi Tani Tunas Makmur melalui pengolahan produk Nanas, UMKM di Koperasi Berkah Jaya Bersama melalui pengolahan produk Nanas serta pengembangan ekonomi lainnya melalui posyandu dan kelompok budidaya madu. Semoga program CSR kami akan semakin berkembang dan berkelanjutan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat khususnya disekitar Sungai Pakning,” tutupnya.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
Artikel sebelumnya
Artikel selanjutnya

BERITA LAINNYA

Kuasa Hukum Arnaldo Ajukan Penangguhan Penahanan

Setelah kliennya, dr Arnaldo, resmi ditahan oleh Polresta Pekanbaru pada Kamis (24/4), kuasa hukum Suharmansyah memastikan pihaknya langsung mengajukan permohonan penangguhan penahanan.

Hilang Kendali, Pengendara Motor Jatuh dari Flyover SKA

Seorang pengendara motor bernama Saud Bicara Parlindungan (39) ditemukan tergeletak bersimbah darah di bawah flyover SKA, Jalan Tuanku Tambusai, Sabtu (26/4) pagi. Warga Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru ini mengalami luka berat dan kini dirawat di RS Eka Hospital.

Unilak Wisuda 895 Sarjana, Momen Haru dan Harapan di Tengah Dinamika Global

Wisuda kali ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pagi diikuti oleh lulusan Pascasarjana, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan dan Vokasi, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sementara sesi siang diikuti oleh lulusan Fakultas Teknik, Fakultas Kehutanan dan Sains, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Komputer.

Rencana PSPS Usai Aji Santoso: Pelatih Baru Diputuskan Lewat RUPS

Manajemen PSPS Pekanbaru masih belum dapat memastikan siapa sosok yang akan mengisi posisi pelatih kepala menggantikan Aji Santoso.