Selasa, 30 September 2025
spot_img
spot_img

Dapat Kapal Perang Baru, TNI AL Siapkan Pengawak yang Andal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna menyiapkan pengawak kapal perang yang andal, TNI AL menambah satuan pendidikan dan kuota untuk taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Dari seratus orang, kini ada 180 taruna AAL yang mereka terima.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, itu dilakukan demi mengimbangi pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Belum lama, Kemhan memang sudah sepakat dengan beberapa negara untuk pengadaan alutsista. Termasuk di antaranya jual beli alutsista untuk TNI AL. Terbaru mereka meneken kerja sama untuk pengadaan kapal fregat dengan perusahaan asal Inggris, Babcock. Tidak hanya itu pengadaan kapal perang buatan dalam negeri juga terus digenjot.

Baca Juga:  Kembali Ajukan  SPALD-T Regional 

"Sehingga nanti dalam waktu tiga empat tahun, kapal fregat itu jadi. Awak kita sudah siap untuk mengawaki," terang dia. Karena itu, Yudo membangun Satuan Pendidikan baru di Sorong, Makassar, dan Tanjung Uban.

Menurut Yudo, Kodiklatal di Surabaya tidak akan sanggup bila harus mendidik lima ribu prajurit TNI AL sekaligus. "Dengan (satuan pendidikan baru) ini kita laksanakan istilahnya jemput bola," beber Yudo.

Dia tidak ingin sumber daya manusia (SDM) untuk mengawaki kapal-kapal perang baru disiapkan secara mendadak. Yudo ingin semuanya disiapkan secara matang. "Dari sekarang ini sudah saya kembangkan untuk perekrutan," ungkap dia.

Tambahan kuota taruna AAL, sambung Yudo, juga merupakan bagian dari upaya penyiapan personel TNI AL yang andal. "Ini juga untuk menyongsong (alutsista baru). Karena kita tahu bahwa Kemhan sudah kontrak penambahan kapal yang jumlahnya banyak," tutur Yudo.

Baca Juga:  Provokasi Terus Dilancarkan Cina ke Pihak Taiwan

Sejak pertama kali bertugas sebagai KSAL, dia mengakui sudah menyampaikan alutsista apa saja yang dibutuhkan oleh instansinya. Hal itu langsung direspons oleh Kemhan. "Menhan merencanakan sesuai dengan program perencanaan ke depan, kita akan didukung atau dibangunkan, dibelikan dengan ToT (Transfer of Technology) kapal-kapal perang yang baru," bebernya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna menyiapkan pengawak kapal perang yang andal, TNI AL menambah satuan pendidikan dan kuota untuk taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Dari seratus orang, kini ada 180 taruna AAL yang mereka terima.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, itu dilakukan demi mengimbangi pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Belum lama, Kemhan memang sudah sepakat dengan beberapa negara untuk pengadaan alutsista. Termasuk di antaranya jual beli alutsista untuk TNI AL. Terbaru mereka meneken kerja sama untuk pengadaan kapal fregat dengan perusahaan asal Inggris, Babcock. Tidak hanya itu pengadaan kapal perang buatan dalam negeri juga terus digenjot.

Baca Juga:  Provokasi Terus Dilancarkan Cina ke Pihak Taiwan

"Sehingga nanti dalam waktu tiga empat tahun, kapal fregat itu jadi. Awak kita sudah siap untuk mengawaki," terang dia. Karena itu, Yudo membangun Satuan Pendidikan baru di Sorong, Makassar, dan Tanjung Uban.

Menurut Yudo, Kodiklatal di Surabaya tidak akan sanggup bila harus mendidik lima ribu prajurit TNI AL sekaligus. "Dengan (satuan pendidikan baru) ini kita laksanakan istilahnya jemput bola," beber Yudo.

- Advertisement -

Dia tidak ingin sumber daya manusia (SDM) untuk mengawaki kapal-kapal perang baru disiapkan secara mendadak. Yudo ingin semuanya disiapkan secara matang. "Dari sekarang ini sudah saya kembangkan untuk perekrutan," ungkap dia.

Tambahan kuota taruna AAL, sambung Yudo, juga merupakan bagian dari upaya penyiapan personel TNI AL yang andal. "Ini juga untuk menyongsong (alutsista baru). Karena kita tahu bahwa Kemhan sudah kontrak penambahan kapal yang jumlahnya banyak," tutur Yudo.

- Advertisement -
Baca Juga:  Anggaran Kesehatan Naik Hampir Dua Kali Lipat

Sejak pertama kali bertugas sebagai KSAL, dia mengakui sudah menyampaikan alutsista apa saja yang dibutuhkan oleh instansinya. Hal itu langsung direspons oleh Kemhan. "Menhan merencanakan sesuai dengan program perencanaan ke depan, kita akan didukung atau dibangunkan, dibelikan dengan ToT (Transfer of Technology) kapal-kapal perang yang baru," bebernya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna menyiapkan pengawak kapal perang yang andal, TNI AL menambah satuan pendidikan dan kuota untuk taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Dari seratus orang, kini ada 180 taruna AAL yang mereka terima.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, itu dilakukan demi mengimbangi pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Belum lama, Kemhan memang sudah sepakat dengan beberapa negara untuk pengadaan alutsista. Termasuk di antaranya jual beli alutsista untuk TNI AL. Terbaru mereka meneken kerja sama untuk pengadaan kapal fregat dengan perusahaan asal Inggris, Babcock. Tidak hanya itu pengadaan kapal perang buatan dalam negeri juga terus digenjot.

Baca Juga:  Eks Ketua DPRD Meranti Ardiansyah Ragu Hadiri Penetapan Fauzi Hasan Besok

"Sehingga nanti dalam waktu tiga empat tahun, kapal fregat itu jadi. Awak kita sudah siap untuk mengawaki," terang dia. Karena itu, Yudo membangun Satuan Pendidikan baru di Sorong, Makassar, dan Tanjung Uban.

Menurut Yudo, Kodiklatal di Surabaya tidak akan sanggup bila harus mendidik lima ribu prajurit TNI AL sekaligus. "Dengan (satuan pendidikan baru) ini kita laksanakan istilahnya jemput bola," beber Yudo.

Dia tidak ingin sumber daya manusia (SDM) untuk mengawaki kapal-kapal perang baru disiapkan secara mendadak. Yudo ingin semuanya disiapkan secara matang. "Dari sekarang ini sudah saya kembangkan untuk perekrutan," ungkap dia.

Tambahan kuota taruna AAL, sambung Yudo, juga merupakan bagian dari upaya penyiapan personel TNI AL yang andal. "Ini juga untuk menyongsong (alutsista baru). Karena kita tahu bahwa Kemhan sudah kontrak penambahan kapal yang jumlahnya banyak," tutur Yudo.

Baca Juga:  Bukan Hanya Sengon yang Disalahkan PLN

Sejak pertama kali bertugas sebagai KSAL, dia mengakui sudah menyampaikan alutsista apa saja yang dibutuhkan oleh instansinya. Hal itu langsung direspons oleh Kemhan. "Menhan merencanakan sesuai dengan program perencanaan ke depan, kita akan didukung atau dibangunkan, dibelikan dengan ToT (Transfer of Technology) kapal-kapal perang yang baru," bebernya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari