Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Perhatikan 7 Hal Ini Sebelum Berinvestasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Keamanan finansial untuk jangka panjang, berhemat dan menabung untuk menjadi keuangan yang sehat dan jadi prioritas. Untuk mengetahui dasar investasi, perlu diketahui agar kita tidak terjebak dalam euforia investasi.

Ada satu cara lagi untuk mengamankan kondisi keuangan jangka panjang. Bahkan, investasi memang terbilang lebih pasti ketimbang berbisnis.

Namun, sebelum itu, perku diketahui terkait definisi investasi itu sendiri. Tim analis OCBC NISP memaparkan, kita dapat berinvestasi di perusahaan, reksa dana, obligasi, saham, investasi emas, atau barang bermerek, demi mendapatkan keuntungan atau penambahan nilai di kemudian hari.

Tentunya, untuk dapat mendapatkan keuntungan dari investasi tidak semudah itu, jangan sampai terjebak dalam mentality jackpot. Artinya, beranggapan bisa mendapatkan keuntungan instan dengan hanya tidur dan bangun lalu dapat keuntungan besar.

Pada dasarnya, investasi mirip dengan menabung, tetapi perbedaannya tidak boleh pasif. Dalam investasi, ada beberapa hal yang juga harus terus diawasi.

Jika tidak memahami prinsipnya, maka akan susah untuk balik modal. Tim OCBC NISP berbagi tips agar investasi dapat membuahkan hasil yang memuaskan.

1. Komitmen

Investasi sama seperti membangun hubungan, sehingga keputusan tidak boleh dilakukan dengan buru-buru. Ada proses dan langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk bisa merasakan manisnya hubungan.

Begitu pula dengan investasi. Untuk bisa merasakan hasil yang sepadan dari investasi, kita harus bersabar.

Baca Juga:  Desak Pemerintah Tarik Omnibus Law Cipta Kerja

2. Pastikan punya cukup uang

Sebelum investasi, pastikan kebutuhanmu sudah tercukupi semua. Kamu juga perlu mengamankan dana darurat dulu, apalagi musim pandemi membuat ekonomi semakin tak menentu.

Paling tidak, punya dana darurat 3-6 kali dari penghasilan bulananmu. Jangan sampai gara-gara berinvestasi, kehidupan jadi lebih menderita. Jika penghasilanmu tidak pasti, lebih baik menabung dengan cara klasik.

3. Diversifikasi

Agar investasi kamu bisa cuan maksimal dan risiko minimal, maka kamu harus melakukan diversifikasi. Artinya, jangan habiskan dana kamu hanya untuk satu instrumen investasi.

Sebar dananya di instrumen-instrumen yang berbeda, misalnya obligasi 70 persen, deposito 10 persen, saham 20 persen. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerugian apabila ada instrumen investasi yang sedang turun.

4. Ketahui Tujuan Investasi

Berinvestasi memang tujuan utamanya, yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Namun motif spesifik setiap orang bisa berbeda-beda.

Ada yang ingin berinvestasi untuk tabungan jangka panjang, tetapi ada juga yang ingin berinvestasi untuk dijadikan media utama menambah kekayaan sebanyak-banyaknya. Berbeda tujuan, berbeda risiko, pasti berbeda juga jenis investasinya.

5. Belajar, belajar, belajar

Cari komunitas atau mentor yang bisa membimbingmu berinvestasi secara baik dan benar. Karena kita tidak menanam uang secara pasif, sehingga insting bisnis dan pasarmu perlu sedikit diasah. Itulah kenapa kita sebaiknya punya mentor.

Baca Juga:  Pekan Ini Harga TBS Kembali Naik Rp2.130 per Kg

Penting bagi semua investor, apalagi investor pemula, untuk mempelajari jenis-jenis investasi yang akan mereka jalankan. Pelajari syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan juga risikonya.

Jangan asal dalam menanam uang hanya karena gosip semata. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan terdekat.

6. Pelajari Profil Risikomu

Setiap orang punya gaya berinvestasi dan menyisihkan uang. Itu tandanya setiap orang juga punya profil risiko yang berbeda-beda. Ada orang-orang yang lebih suka berinvestasi langsung besar, meskipun ia tidak bisa memastikan apakah 100 persen uangnya akan kembali

Tetapi ia tahu jika uangnya kembali maka hasilnya juga akan lebih besar lagi. Ini berarti profil risikonya tinggi.

Namun, ada juga yang main aman. Investasi kecil-kecilan saja, hasilnya juga tidak seberapa, tetapi konsisten bisa mendapatkan hasil setiap bulan, misalnya dengan bermain reksa dana. Ini berarti profil risikonya rendah.

7. Cek and Ricek Legalitas Perusahaan Investasi

Agar aman dan nyaman saat berinvestasi pastikan perusahaan tempat berinvestasi legal yang mana sudah terdaftar di OJK. Perlu diingat, investasi berbeda dari cinta. Kamu tak bisa mengandalkan perasaan.

Semuanya harus kamu riset terlebih dahulu. Investasi adalah mempercayakan uang kita kepada orang atau aset berharga. Jika tidak hati-hati, pada akhirnya bukan untung, malah buntung.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Keamanan finansial untuk jangka panjang, berhemat dan menabung untuk menjadi keuangan yang sehat dan jadi prioritas. Untuk mengetahui dasar investasi, perlu diketahui agar kita tidak terjebak dalam euforia investasi.

Ada satu cara lagi untuk mengamankan kondisi keuangan jangka panjang. Bahkan, investasi memang terbilang lebih pasti ketimbang berbisnis.

- Advertisement -

Namun, sebelum itu, perku diketahui terkait definisi investasi itu sendiri. Tim analis OCBC NISP memaparkan, kita dapat berinvestasi di perusahaan, reksa dana, obligasi, saham, investasi emas, atau barang bermerek, demi mendapatkan keuntungan atau penambahan nilai di kemudian hari.

Tentunya, untuk dapat mendapatkan keuntungan dari investasi tidak semudah itu, jangan sampai terjebak dalam mentality jackpot. Artinya, beranggapan bisa mendapatkan keuntungan instan dengan hanya tidur dan bangun lalu dapat keuntungan besar.

- Advertisement -

Pada dasarnya, investasi mirip dengan menabung, tetapi perbedaannya tidak boleh pasif. Dalam investasi, ada beberapa hal yang juga harus terus diawasi.

Jika tidak memahami prinsipnya, maka akan susah untuk balik modal. Tim OCBC NISP berbagi tips agar investasi dapat membuahkan hasil yang memuaskan.

1. Komitmen

Investasi sama seperti membangun hubungan, sehingga keputusan tidak boleh dilakukan dengan buru-buru. Ada proses dan langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk bisa merasakan manisnya hubungan.

Begitu pula dengan investasi. Untuk bisa merasakan hasil yang sepadan dari investasi, kita harus bersabar.

Baca Juga:  Harga Emas Global Naik, Antam Turun Rp3.000 per Gram

2. Pastikan punya cukup uang

Sebelum investasi, pastikan kebutuhanmu sudah tercukupi semua. Kamu juga perlu mengamankan dana darurat dulu, apalagi musim pandemi membuat ekonomi semakin tak menentu.

Paling tidak, punya dana darurat 3-6 kali dari penghasilan bulananmu. Jangan sampai gara-gara berinvestasi, kehidupan jadi lebih menderita. Jika penghasilanmu tidak pasti, lebih baik menabung dengan cara klasik.

3. Diversifikasi

Agar investasi kamu bisa cuan maksimal dan risiko minimal, maka kamu harus melakukan diversifikasi. Artinya, jangan habiskan dana kamu hanya untuk satu instrumen investasi.

Sebar dananya di instrumen-instrumen yang berbeda, misalnya obligasi 70 persen, deposito 10 persen, saham 20 persen. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerugian apabila ada instrumen investasi yang sedang turun.

4. Ketahui Tujuan Investasi

Berinvestasi memang tujuan utamanya, yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Namun motif spesifik setiap orang bisa berbeda-beda.

Ada yang ingin berinvestasi untuk tabungan jangka panjang, tetapi ada juga yang ingin berinvestasi untuk dijadikan media utama menambah kekayaan sebanyak-banyaknya. Berbeda tujuan, berbeda risiko, pasti berbeda juga jenis investasinya.

5. Belajar, belajar, belajar

Cari komunitas atau mentor yang bisa membimbingmu berinvestasi secara baik dan benar. Karena kita tidak menanam uang secara pasif, sehingga insting bisnis dan pasarmu perlu sedikit diasah. Itulah kenapa kita sebaiknya punya mentor.

Baca Juga:  Pabrik-pabrik di Cina Bakal Direlokasi

Penting bagi semua investor, apalagi investor pemula, untuk mempelajari jenis-jenis investasi yang akan mereka jalankan. Pelajari syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan juga risikonya.

Jangan asal dalam menanam uang hanya karena gosip semata. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan terdekat.

6. Pelajari Profil Risikomu

Setiap orang punya gaya berinvestasi dan menyisihkan uang. Itu tandanya setiap orang juga punya profil risiko yang berbeda-beda. Ada orang-orang yang lebih suka berinvestasi langsung besar, meskipun ia tidak bisa memastikan apakah 100 persen uangnya akan kembali

Tetapi ia tahu jika uangnya kembali maka hasilnya juga akan lebih besar lagi. Ini berarti profil risikonya tinggi.

Namun, ada juga yang main aman. Investasi kecil-kecilan saja, hasilnya juga tidak seberapa, tetapi konsisten bisa mendapatkan hasil setiap bulan, misalnya dengan bermain reksa dana. Ini berarti profil risikonya rendah.

7. Cek and Ricek Legalitas Perusahaan Investasi

Agar aman dan nyaman saat berinvestasi pastikan perusahaan tempat berinvestasi legal yang mana sudah terdaftar di OJK. Perlu diingat, investasi berbeda dari cinta. Kamu tak bisa mengandalkan perasaan.

Semuanya harus kamu riset terlebih dahulu. Investasi adalah mempercayakan uang kita kepada orang atau aset berharga. Jika tidak hati-hati, pada akhirnya bukan untung, malah buntung.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari