PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru diminta untuk dapat memetakan potensi PAD dari sektor perparkiran yang belum tersentuh.
"Kami lihat sebagian titik parkir bukan dikelola oleh Dishub ataupun BLUD Dishub. Banyak dikuasai oleh preman, ini harus dipetakan dan ditertibkan untuk PAD Pekanbaru,"kata Roem Diani Dewi kepada wartawan, kemarin.
Politisi Partai Demokrat ini juga menyoroti di lapangan ba nyak juru parkir yang bertugas mengutip retribusi parkir tidak melengkapi diri dengan uniform parkir dari Dishub. "Pelayanan parkirnya tidak memakai seragam resmi Dishub. Itu (preman, red) harus ditertibkan sebagai langkah antisipasi kebocoran PAD,” bebernya lagi.
Dari yang terlihat di lapangan ini lah, membuat anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru ini mendorong Dishub Kota Pekanbaru dan mendukung agar potensi-potensi yang ada dapat di maksimalkan. "Karena hanya dari mengejar PAD yang bisa diandalkan di tengah pandemi Covid-19 ini,"katanya.
Dikatakan Roem, saat ini sektor pajak dari parkir pada Januari 2021 hingga Mei 2021 mencapai Rp5,7 miliar. Kondisi ini meningkat dari tahun 2020 lalu yang hanya membukukan Rp3 miliar.(gus)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru diminta untuk dapat memetakan potensi PAD dari sektor perparkiran yang belum tersentuh.
"Kami lihat sebagian titik parkir bukan dikelola oleh Dishub ataupun BLUD Dishub. Banyak dikuasai oleh preman, ini harus dipetakan dan ditertibkan untuk PAD Pekanbaru,"kata Roem Diani Dewi kepada wartawan, kemarin.
- Advertisement -
Politisi Partai Demokrat ini juga menyoroti di lapangan ba nyak juru parkir yang bertugas mengutip retribusi parkir tidak melengkapi diri dengan uniform parkir dari Dishub. "Pelayanan parkirnya tidak memakai seragam resmi Dishub. Itu (preman, red) harus ditertibkan sebagai langkah antisipasi kebocoran PAD,” bebernya lagi.
Dari yang terlihat di lapangan ini lah, membuat anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru ini mendorong Dishub Kota Pekanbaru dan mendukung agar potensi-potensi yang ada dapat di maksimalkan. "Karena hanya dari mengejar PAD yang bisa diandalkan di tengah pandemi Covid-19 ini,"katanya.
- Advertisement -
Dikatakan Roem, saat ini sektor pajak dari parkir pada Januari 2021 hingga Mei 2021 mencapai Rp5,7 miliar. Kondisi ini meningkat dari tahun 2020 lalu yang hanya membukukan Rp3 miliar.(gus)
