Selasa, 26 November 2024
spot_img

Pengamen Terpapar Covid-19

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Operasi (Ops) Yustisi dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, terbukti  efektif dalam memutus mata rantai Covid-19. Ops ini juga diharapkan mampu meminimalisir klaster baru.

Karena, Ops Yustisi ini merupakan serangkaian tindakan hukum yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten bekerja sama dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pemerintah Daerah), seperti TNI-Polri, kejaksaan dan pengadilan.
 
"Ops Yustisi sebagai upaya pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta penindakan atas dugaan pelanggaran peraturan daerah yang mengandung unsur pidana," ujar Kapolres Bengkalis, AKBP Hendra Gunawan SIK melalui Kasat Binmas AKP Basuki.

Ia menyebutkan, beberapa rangkaian kegiatan ops dilakukan dan sudah beberapa warga yang ketahuan positif, meskipun hanya beberapa persen saja dari ratusan warga di lapangan, yang tak terapkan protokol kesehatan (Proles).
 
"Ini bukti efektifnya ops. Kita temukan seorang pengamen yang sedang bernyanyi di pelabuhan penyeberangan RoRo Air Putih, Kecamatan Bengkalis. Karena tidak terapkan Prokes memakai masker, maka langsung kita lakukan Swab Antigen di lokasi. Dan ternyata terbukti positif," ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Bengkalis Lantik Pengurus Karang Taruna dan K3S

Untungnya kata Basuki, cepat ketahuan pengamen tersebut positif Covid-19. Kalau tidak ketahuan, tak bisa dibayangkan lagi berapa jumlah warga yang akan tertular Covid-19 dari seorang pengamen tersebut. Karena untuk mencari uang, pengamen tetap harus kontak langsung dengan warga.
 
"Saat itu kita gelar Ops Yustisi pada  waktu pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB. Dan setelah seorang pengamen ketahuan positif Covid-19, maka tim langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyeprotan dengan cairan disinfektan, dua orang yang satu negatif," ujar Basuki.

Selanjutnya, seorang lagi sebagai teman mengamen juga dilakukan Swab Antigen, dan hasilnya negatif. Kemudian pengamen yang positif diminta untuk melakukan isolasi mandiri dengan dipantau tim PPKM, seperti Bhabinkamtimas, Babinsa, dan tenaga kesehatan (Nakes) dari Puskesmas setempat.

Baca Juga:  APBD 2020 Rp3,8 Triliun

Ia mengharapkan, karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir di wilayah Provinsi Riau, terutama Kabupaten Bengkalis, maka seluruh masyarakat diminta untuk selalu terapkan Prokes dengan menjalankan 5M, yakni makai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumuan, dan terakhir mengurangi mobilitas.

"Dengan cara ini, kita harapkan pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, dan masyarakat tidak ada lagi yang positif. Sehingga kehidupan bermasyarakat normal kembali seperti sediakala, Amin," ujar Basuki.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Rinaldi

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Operasi (Ops) Yustisi dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, terbukti  efektif dalam memutus mata rantai Covid-19. Ops ini juga diharapkan mampu meminimalisir klaster baru.

Karena, Ops Yustisi ini merupakan serangkaian tindakan hukum yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten bekerja sama dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pemerintah Daerah), seperti TNI-Polri, kejaksaan dan pengadilan.
 
"Ops Yustisi sebagai upaya pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta penindakan atas dugaan pelanggaran peraturan daerah yang mengandung unsur pidana," ujar Kapolres Bengkalis, AKBP Hendra Gunawan SIK melalui Kasat Binmas AKP Basuki.

- Advertisement -

Ia menyebutkan, beberapa rangkaian kegiatan ops dilakukan dan sudah beberapa warga yang ketahuan positif, meskipun hanya beberapa persen saja dari ratusan warga di lapangan, yang tak terapkan protokol kesehatan (Proles).
 
"Ini bukti efektifnya ops. Kita temukan seorang pengamen yang sedang bernyanyi di pelabuhan penyeberangan RoRo Air Putih, Kecamatan Bengkalis. Karena tidak terapkan Prokes memakai masker, maka langsung kita lakukan Swab Antigen di lokasi. Dan ternyata terbukti positif," ujarnya.

Baca Juga:  APBD 2020 Rp3,8 Triliun

Untungnya kata Basuki, cepat ketahuan pengamen tersebut positif Covid-19. Kalau tidak ketahuan, tak bisa dibayangkan lagi berapa jumlah warga yang akan tertular Covid-19 dari seorang pengamen tersebut. Karena untuk mencari uang, pengamen tetap harus kontak langsung dengan warga.
 
"Saat itu kita gelar Ops Yustisi pada  waktu pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB. Dan setelah seorang pengamen ketahuan positif Covid-19, maka tim langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyeprotan dengan cairan disinfektan, dua orang yang satu negatif," ujar Basuki.

- Advertisement -

Selanjutnya, seorang lagi sebagai teman mengamen juga dilakukan Swab Antigen, dan hasilnya negatif. Kemudian pengamen yang positif diminta untuk melakukan isolasi mandiri dengan dipantau tim PPKM, seperti Bhabinkamtimas, Babinsa, dan tenaga kesehatan (Nakes) dari Puskesmas setempat.

Baca Juga:  Ratusan Jamaah Salat Gerhana di Masjid Istiqomah Bengkalis

Ia mengharapkan, karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir di wilayah Provinsi Riau, terutama Kabupaten Bengkalis, maka seluruh masyarakat diminta untuk selalu terapkan Prokes dengan menjalankan 5M, yakni makai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumuan, dan terakhir mengurangi mobilitas.

"Dengan cara ini, kita harapkan pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, dan masyarakat tidak ada lagi yang positif. Sehingga kehidupan bermasyarakat normal kembali seperti sediakala, Amin," ujar Basuki.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari