PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain menyarankan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk segera melakukan sidak ke semua pelayanan kesehatan (yankes) yan beroperasi di Pekanbaru.
Ini dimaksud agar dapat melakukan pengecekan terhadap alat swab Polymerase Chain Realtion (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi positif dan negatif corona yang digunakan di sejumlah yankes. Dan tentunya tidak ingin terjadi seperti temuan di Pelalawan di mana ada lima alat PCR diketahui sudah kedaluwarsa.
"Sampai saat ini kami tidak tahu kondisi alat PCR yang tersedia di klinik, puskesmas dan rumah sakit. Kami minta Dinkes dan BPOM lah untuk lakukan sidak memastikan sterilisasi. Ini untuk kebaikan bersama," kata Zulkarnain, Kamis (15/7).
Dipaparkan politisi PPP ini, sejauh ini dia tidak tahu persis bagaimana sistem pengawasan alat-alat medis, terutama PCR itu di Pekanbaru. Apakah pengawasan yang dilakukan hanya bersifat seremonial saja, atau berdasarkan laporan di atas kertas? Yang ia tahu, pengawasan untuk alat medis, harus dilakukan secara berkala.
"Karena melihat temuan dari Pelalawan itu, jadi apapun namanya barang yang kedaluwarsa, berbahaya jika digunakan, apalagi dikonsumsi. Efeknya bermacam-macam. Yang pasti bisa jadi penyakit," tegasnya.
Disampaikan Zulkarnain, sejauh ini ia belum ada menerima laporan perihal alat swab PCR ada yang kedaluwarsa di Kota Pekanbaru. ’’Kami sarankan kepada Diskes, BPOM, dan pihak terkait lainnya untuk tidak menunda sidak PCR ini. Termasuk juga izin layanan swab antigen yang kini mulai menjamur. Cek juga izinnya dan seperti apa teknisnya layanan itu," tegas Zulkarnain.(gus)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain menyarankan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk segera melakukan sidak ke semua pelayanan kesehatan (yankes) yan beroperasi di Pekanbaru.
Ini dimaksud agar dapat melakukan pengecekan terhadap alat swab Polymerase Chain Realtion (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi positif dan negatif corona yang digunakan di sejumlah yankes. Dan tentunya tidak ingin terjadi seperti temuan di Pelalawan di mana ada lima alat PCR diketahui sudah kedaluwarsa.
- Advertisement -
"Sampai saat ini kami tidak tahu kondisi alat PCR yang tersedia di klinik, puskesmas dan rumah sakit. Kami minta Dinkes dan BPOM lah untuk lakukan sidak memastikan sterilisasi. Ini untuk kebaikan bersama," kata Zulkarnain, Kamis (15/7).
Dipaparkan politisi PPP ini, sejauh ini dia tidak tahu persis bagaimana sistem pengawasan alat-alat medis, terutama PCR itu di Pekanbaru. Apakah pengawasan yang dilakukan hanya bersifat seremonial saja, atau berdasarkan laporan di atas kertas? Yang ia tahu, pengawasan untuk alat medis, harus dilakukan secara berkala.
- Advertisement -
"Karena melihat temuan dari Pelalawan itu, jadi apapun namanya barang yang kedaluwarsa, berbahaya jika digunakan, apalagi dikonsumsi. Efeknya bermacam-macam. Yang pasti bisa jadi penyakit," tegasnya.
Disampaikan Zulkarnain, sejauh ini ia belum ada menerima laporan perihal alat swab PCR ada yang kedaluwarsa di Kota Pekanbaru. ’’Kami sarankan kepada Diskes, BPOM, dan pihak terkait lainnya untuk tidak menunda sidak PCR ini. Termasuk juga izin layanan swab antigen yang kini mulai menjamur. Cek juga izinnya dan seperti apa teknisnya layanan itu," tegas Zulkarnain.(gus)