Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jalan Desa Deluk Memprihatinkan

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Kondisi infrastruktur jalan masih belum terakomodir secara menyeluruh di Kecamatan Bantan oleh pemerintah Kabupaten Bengkalis. Kendati demikian,  pemerintah kecamatan dan desa tak henti-hentinya mengusulkan program pemenuhan infratruktur jalan untuk menghubungkan antara satu desa ke desa lainnya.

Seperti yang terjadi di Desa Deluk, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Infrastruktur jalan masih minim, terutama pada sentra-sentra yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat nelayan di desa itu.

Kondisi minimnya pemenuhan infrastruktur jalan di Desa Deluk, dikeluhkan oleh masyarakat. Seperti ruas jalan Dusun Penampar menuju ke lokasi pemukiman nelayan Desa Deluk, yang setiap sore ramai dikunjungi masyarakat, baik dari Bengkalis dan desa-desa tetangga lainnya, untuk membeli ikan segar langsung dari nelayan.

Ruas jalan yang panjangnya mencapai 1 kilometer itu  sulit dilalui oleh kendaraan, khususnya pada musim penghujan. Nelayan di sana akan berhadapan dengan lumpur dan tentunya sulit untuk menepuhnya dengan kendaraan dan harus berjalan kaki sepanjang jalan.

"Ya, mau bagaimana lagi, pemerintah desa sudah beberapa kali diminta untuk menganggarkan. Tapi hingga hari ini masih belum juga dianggarkan dengan alasan, dana desa tidak mampu mengakomodir anggaran untuk ruas jalan ini," tutur Afrizal, salah seorang warga Desa Deluk, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga:  Polsek Pinggir Amankan Lima Tersangka Pengedar Sabu

Hal Senada juga disampaikan Budi. Menurutnya, jika hari ini (kemarin) Desa Deluk masih memerlukan sentuhan pembangunan infrastruktur dari Pemkab Bengkalis, terutama SKPD terkait dengan pembangunan ruas jalan.

"Kami di sini tak minta banyak, selaku nelayan hanya minta ruas Jalan Penampar menuju Pantai Deluk (laut) bisa lebih baik dan mudah saat membawa hasil perikanan laut," ujar Budi.

Sementara itu, Kepala Desa Deluk, Azman  SAg juga mengatakan, ruas-ruas jalan ini sebelumnya sudah diusulkan ke pemerintah daerah, bahkan melalui DPRD Bengkalis. Namun, setakat ini belum terealisasi tanpa diketahui jelas kendalanya seperti apa.

"Ya, harapan kami sama dengan masyarakat desa di sini, ruas Jalan Penampar itu menjadi urat nadi ekonomi masyarakat nelayan. Setiap sore masyarakat dari desa lain, berkunjung ke sana mencari ikan, kondisi jalan kurang bagus, sehingga sulit dilalui masyarakat nelayan," ujarnya.

Baca Juga:  Maju Pilkada Bengkalis, HA Ridwan Yazid Dapat Dukungan

Azman juga mengatakan, usulan ini pernah dibahas melalui APBDes, namun besaran anggaran desa tidak mampu menalanginya. Panjang jalan 1 kilometer dengan lebar  sekitar 4 meter sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah kabupaten.

"Kemudian ada jalan baru, tempat pusat nelayan dan jalan itu dekat dengan desa tetangga Selatbaru, persis dekat PLN. Di sana ada sekitar 200 kepala keluarga yang menetap. Ruas jalan baru merupakan akses jalan menuju kecamatan, jika bisa ditembuskan maka jalan dari desa ke kecamatan akan lebih singkat," katanya.

Dikatakannya, beberapa kali pemerintah desa sudah mengusulkan pembangunan kedua ruas jalan tersebut. Tapi, sampai hari ini tidak diketahui kendalanya.

"Jika bisa ditembuskan dengan jembatan, jalan itu menjadi jalan alternatif, kalau sekarang ini saat menuju kecamatan itu memutar dari Desa Bantan Tua dengan jarak tempuh yang jauh. Di sana potensi nelayan hasil udang galah. Minimal dapat diantara salah satu ruas jalan ini lumayan juga bisa membantu masyarakat nelayan," ujar Azman.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Rinaldi

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Kondisi infrastruktur jalan masih belum terakomodir secara menyeluruh di Kecamatan Bantan oleh pemerintah Kabupaten Bengkalis. Kendati demikian,  pemerintah kecamatan dan desa tak henti-hentinya mengusulkan program pemenuhan infratruktur jalan untuk menghubungkan antara satu desa ke desa lainnya.

Seperti yang terjadi di Desa Deluk, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Infrastruktur jalan masih minim, terutama pada sentra-sentra yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat nelayan di desa itu.

- Advertisement -

Kondisi minimnya pemenuhan infrastruktur jalan di Desa Deluk, dikeluhkan oleh masyarakat. Seperti ruas jalan Dusun Penampar menuju ke lokasi pemukiman nelayan Desa Deluk, yang setiap sore ramai dikunjungi masyarakat, baik dari Bengkalis dan desa-desa tetangga lainnya, untuk membeli ikan segar langsung dari nelayan.

Ruas jalan yang panjangnya mencapai 1 kilometer itu  sulit dilalui oleh kendaraan, khususnya pada musim penghujan. Nelayan di sana akan berhadapan dengan lumpur dan tentunya sulit untuk menepuhnya dengan kendaraan dan harus berjalan kaki sepanjang jalan.

- Advertisement -

"Ya, mau bagaimana lagi, pemerintah desa sudah beberapa kali diminta untuk menganggarkan. Tapi hingga hari ini masih belum juga dianggarkan dengan alasan, dana desa tidak mampu mengakomodir anggaran untuk ruas jalan ini," tutur Afrizal, salah seorang warga Desa Deluk, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga:  Maju Pilkada Bengkalis, HA Ridwan Yazid Dapat Dukungan

Hal Senada juga disampaikan Budi. Menurutnya, jika hari ini (kemarin) Desa Deluk masih memerlukan sentuhan pembangunan infrastruktur dari Pemkab Bengkalis, terutama SKPD terkait dengan pembangunan ruas jalan.

"Kami di sini tak minta banyak, selaku nelayan hanya minta ruas Jalan Penampar menuju Pantai Deluk (laut) bisa lebih baik dan mudah saat membawa hasil perikanan laut," ujar Budi.

Sementara itu, Kepala Desa Deluk, Azman  SAg juga mengatakan, ruas-ruas jalan ini sebelumnya sudah diusulkan ke pemerintah daerah, bahkan melalui DPRD Bengkalis. Namun, setakat ini belum terealisasi tanpa diketahui jelas kendalanya seperti apa.

"Ya, harapan kami sama dengan masyarakat desa di sini, ruas Jalan Penampar itu menjadi urat nadi ekonomi masyarakat nelayan. Setiap sore masyarakat dari desa lain, berkunjung ke sana mencari ikan, kondisi jalan kurang bagus, sehingga sulit dilalui masyarakat nelayan," ujarnya.

Baca Juga:  Relawan Covid-19 Bantu 52 Paket di Bantan Sari Timur

Azman juga mengatakan, usulan ini pernah dibahas melalui APBDes, namun besaran anggaran desa tidak mampu menalanginya. Panjang jalan 1 kilometer dengan lebar  sekitar 4 meter sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah kabupaten.

"Kemudian ada jalan baru, tempat pusat nelayan dan jalan itu dekat dengan desa tetangga Selatbaru, persis dekat PLN. Di sana ada sekitar 200 kepala keluarga yang menetap. Ruas jalan baru merupakan akses jalan menuju kecamatan, jika bisa ditembuskan maka jalan dari desa ke kecamatan akan lebih singkat," katanya.

Dikatakannya, beberapa kali pemerintah desa sudah mengusulkan pembangunan kedua ruas jalan tersebut. Tapi, sampai hari ini tidak diketahui kendalanya.

"Jika bisa ditembuskan dengan jembatan, jalan itu menjadi jalan alternatif, kalau sekarang ini saat menuju kecamatan itu memutar dari Desa Bantan Tua dengan jarak tempuh yang jauh. Di sana potensi nelayan hasil udang galah. Minimal dapat diantara salah satu ruas jalan ini lumayan juga bisa membantu masyarakat nelayan," ujar Azman.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari