PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau kembali mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kamis (1/8). Selain itu, turut hadir mantan kepala dinas di organisasi perangkat daerah (OPD) yakni, Askyardiah Patrianov.
Keduanya diperiksa Jaksa Penyelidik Bidang Pidana Khusus (Pidsus) dalam rangka pengusutan perkara dugaan korupsi pengadaan sapi dan kambing tahun 2017-2018. Di mana saat pelaksanaan kegiatan tersebut, Elly selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Sedangkan, Asykardiah sebagai Pengguna Anggaran (PA).
Dalam pemeriksaan itu, juga melakukan pemanggilan terhadap Direktur PT Melayu Muda Kontruksi, Yuhendra. Perusahan tersebut diketahui merupakan rekanan pengadaan sapi dan kambing di anggaran 2018 lalu.
Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Muspidaun tak menampik, penyelidik mengundang kembali mengundang tiga pihak disinyalir mengetahui pelaksanaan kegiatan yang tengah diusut Kejati Riau. Ketiga orang itu, diakui dia, dua diantaranya pegawai di lingkungan Pemprov Riau dan rekanan.
“Ada tiga orang diundang. Sama seperti sebelumnya diklarifikasi dalam pengusutan dugaan korupsi pengadaan sapi dan kambing,” kata Muspidauan kepada Riau Pos, Kamis (1/8).
Mengenai pemeriksaan tersebut, Muspidauan belum bersedia menyampaikan, secara jelas mengingat perkara masih proses penyelidikan. Selain itu, kata mantan Kasi Datun Kejaksaan Negari (Kejari) Pekanbaru, penyelidik tengah mengumpulkan bahan keterangan dan alat bukti.
Dalam proses penyelidikan ini, sejumlah pihak terkait telah menjalani pemeriksaan. Mereka di antaranya, Kabid Agrobisnis pada Dinas PKH, Nafilson. Mantan Plt Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau itu diperiksa bersama dengan Plt Dinas PKH Riau, Elly Suryani, Kamis (25/7) lalu.
Kemudian berselang tiga hari, guliran Kasi Pengembangan Kawasan Peternakan Bidang Agribisnis pada Dinas PKH Riau, Ir Gatot Irinto. Ia diklarifikasi dengan Yulius. Di mana yang bersangkutan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas PKH Riau yang disinyalir mengetahui pelaksanaan kegiatan pengadaan sapi tersebut.
Selanjutnya, Direktur CV Ismaya Buana Sejahtera Des Imran Fernando. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan dalam pengadaan ternak sapi dan kambing saat itu Ruwinda dan bendahara pengeluaran dalam pengadaan Arifin.
Untuk diketahui pada 2017 lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah melakukan lelang pengadaan sapi Bali untuk 12 kabupaten kota yang ada di Riau pada bulan Agustus 2017. Rencananya sapi ini akan dibagikan kepada 41 kelompok tani ternak yang ada di Bumi Lancang Kuning.
Nilai anggarannya pun cukup besar, untuk pengadaan sapi Bali yang dilaporkan ini nilainya sebesar Rp7.355.400.000 dan dimenangkan oleh CV Ismaya Buana. Namun, hewan-hewan ternak itu dikarenakan tidak sesuai dengan kontrak. Sehingga dilakukan pemutusan kontrak rekanan.
Lalu, pada 2018 kembali kegiatan pengadaan hewan ternak yang akan disalurkan ke kelompok tani seluruh kabupaten/kota se-Riau.Yakni pengadaan 2.400 Sapi Madura dan 1.170 kambing.(rir)