- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen Doni Monardo, memimpin langsung rapat evaluasi penanggulangan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (2/8). Dalam rapat tersebut, juga dihadiri oleh Gubernur Riau, Danrem, Danlanud, Kepala BRG dan instansi terkait lainnya.
Dalam pemaparannya, Letjen Doni mengatakan, saat ini lokasi Karhutla di Riau justru bergeser dari yang sebelumnya terjadi wilayah pesisir Riau, saat ini sudah mulai kewilayah hulu Riau. Seperti di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu.
- Advertisement -
"Lokasi yang saat ini terjadi Karhutla sudah bergeser, dari wilayah hilir ke hulu. Dan dilokasi hulu ini, tidak ada satgas pencegahan Karhutla disana," katanya
Dengan kondisi ini, Letjen Doni akan mempertimbangkan untuk menambah personel gabungan di Riau. Tidak hanya dari unsur TNI Polri saja, namun juga dari unsur masyarakat dan akademisi yang memamg paham mengenai Karhutla.
"Personel gabungan yang ada saat ini ada di Riau berjumlah 1512 orang, kalau kurang nanti akan saya tambah. Karena yang penting saat ini yakni bukan pemadaman, tapi pencegahan bagaimana masyarakat tidak membakar," sebutnya. (sol)
- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen Doni Monardo, memimpin langsung rapat evaluasi penanggulangan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (2/8). Dalam rapat tersebut, juga dihadiri oleh Gubernur Riau, Danrem, Danlanud, Kepala BRG dan instansi terkait lainnya.
Dalam pemaparannya, Letjen Doni mengatakan, saat ini lokasi Karhutla di Riau justru bergeser dari yang sebelumnya terjadi wilayah pesisir Riau, saat ini sudah mulai kewilayah hulu Riau. Seperti di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu.
- Advertisement -
"Lokasi yang saat ini terjadi Karhutla sudah bergeser, dari wilayah hilir ke hulu. Dan dilokasi hulu ini, tidak ada satgas pencegahan Karhutla disana," katanya
Dengan kondisi ini, Letjen Doni akan mempertimbangkan untuk menambah personel gabungan di Riau. Tidak hanya dari unsur TNI Polri saja, namun juga dari unsur masyarakat dan akademisi yang memamg paham mengenai Karhutla.
- Advertisement -
"Personel gabungan yang ada saat ini ada di Riau berjumlah 1512 orang, kalau kurang nanti akan saya tambah. Karena yang penting saat ini yakni bukan pemadaman, tapi pencegahan bagaimana masyarakat tidak membakar," sebutnya. (sol)