JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Foto yang dikirim di layanan pesan terenkripsi itu tanpa wajah. Cuma memperlihatkan tangan yang memegang keju. Tapi, bukti foto itu sudah cukup bagi polisi untuk mengenali siapa pemilik tangan tersebut.
Lewat identifikasi tapak tangan dan sidik jari, Kepolisian Merseyside, Inggris, mengetahui bahwa pemilik tangan itu adalah Carl Stewart. Seperti yang dilansir Associated Press, pekan lalu bandar kokain 39 tahun tersebut divonis 13 tahun 6 bulan penjara di Pengadilan Liverpool. Tapi, dia kemudian menjadi buron.
Stewart, rupanya, doyan banget keju Stilton. Dan, mungkin dia berpikir foto keju di tangan semestinya aman. Tapi, dia tidak tahu polisi telah memantau EncroChat, layanan pesan terenkripsi tempatnya mengunggah foto.
”Dia tertangkap karena kecintaannya pada keju,” kata Inspektur Lee Wilkinson, detektif Kepolisian Merseyside, seperti yang dikutip Huffington Post.
Mau penjahit apa penjahat, cinta yang berlebihan pada sesuatu itu memang tidak baik, saudara-saudara.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Foto yang dikirim di layanan pesan terenkripsi itu tanpa wajah. Cuma memperlihatkan tangan yang memegang keju. Tapi, bukti foto itu sudah cukup bagi polisi untuk mengenali siapa pemilik tangan tersebut.
Lewat identifikasi tapak tangan dan sidik jari, Kepolisian Merseyside, Inggris, mengetahui bahwa pemilik tangan itu adalah Carl Stewart. Seperti yang dilansir Associated Press, pekan lalu bandar kokain 39 tahun tersebut divonis 13 tahun 6 bulan penjara di Pengadilan Liverpool. Tapi, dia kemudian menjadi buron.
- Advertisement -
Stewart, rupanya, doyan banget keju Stilton. Dan, mungkin dia berpikir foto keju di tangan semestinya aman. Tapi, dia tidak tahu polisi telah memantau EncroChat, layanan pesan terenkripsi tempatnya mengunggah foto.
”Dia tertangkap karena kecintaannya pada keju,” kata Inspektur Lee Wilkinson, detektif Kepolisian Merseyside, seperti yang dikutip Huffington Post.
- Advertisement -
Mau penjahit apa penjahat, cinta yang berlebihan pada sesuatu itu memang tidak baik, saudara-saudara.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman