Kamis, 19 September 2024

Hacker Kotz Pernah Cari Data Indonesia 2020

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jejak hacker Kotz dalam berupaya mencari data kependudukan terus terungkap. Direktur BPJS Kesehatan Ali Gufron mengungkap fakta bahwa Kotz pernah berupaya meminta data warga negara Indonesia di forum hacker. 

Ali menuturkan, hacker Kotz ini pada Februari 2020 pernah meminta data warga Indonesia di forum hacker raidforums.com. Permintaan itu dalam bahasa Inggris, I need Indonesian data. "Untuk keperluan apa saat itu, tidak diketahui," paparnya. 

Barulah, ada 20 ini diketahui bahwa hacker Kotz ini kemudian menjual data kependudukan warga Indonesia. BPJS Kesehatan sudah berupaya untuk menemukan di mana kebocorannya. 

"Ada tim dengan jumlah 20 orang yang menganalisa. Itu jumlah pasukannya," terangnya. 

- Advertisement -

Menurutnya, memang ada kesulitan tersendiri dalam menjaga keamanan data. Terdapat forum hacker yang secara bebas berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman dan trik dalam menjebol sistem. "Mereka para hacker saling berbagi," ujarnya. 

Baca Juga:  Penetapan Kursi DPR Tunggu Putusan MK

Dengan begitu, sebenarnya tim yang bertugas untuk menjaga keamanan data itu berlomba dengan para hacker itu. Siapa yang paling maju dalam upayanya masing-masing.  "Kalau yang menjaga data lebih maju aman, kalau sebaliknya bisa jebol" tuturnya. 

- Advertisement -

Sementara Kanit II Subdit II Dittipid Siber Bareskrim AKBP Idam Wasiadi menuturkan, sebenarnya inti dari kasus kebocoran data ini adalah tindakan yang cepat untuk menangkap pelakunya. "Penangkapan terhadap pelaku akan membuat efek jera terhadap hacker yang lain," paparnya.

Untuk bisa menemukan pelaku, jelas memerlukan seorang penyidik yang andal. Dengan begitu dapat dngan cepat mengetahui pelakunya dan kasus ini tidak berlarut-larut. "Ini yang diperlukan," terangnya kepada Jawa Pos (JPG). 

Baca Juga:  Punya Penyakit Lambung, Hindari 3 Makanan Ini Terutama saat Sahur

Pada bagian lain, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, Polri masih terus berupaya mengumpulkan informasi terkait dugaan kebocoran data BPS Kesehatan. 

"Pelaku proses pencarian," paparnya. 

Pejabat BPJS Kesehatan serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah dimintai keterangan. Nantinya, penyidik akan menentukan langkah selanjutnya. 

"Semua akan diketahui," ujarnya.

Sebelumnya,  sumber JPG telah mengetahui identitas hacker Kotz dan lokasi tempat tinggalnya. Diduga Kotz merupakan remaja usia 19 tahun yang tinggal di luar Pulau Jawa.(idr/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jejak hacker Kotz dalam berupaya mencari data kependudukan terus terungkap. Direktur BPJS Kesehatan Ali Gufron mengungkap fakta bahwa Kotz pernah berupaya meminta data warga negara Indonesia di forum hacker. 

Ali menuturkan, hacker Kotz ini pada Februari 2020 pernah meminta data warga Indonesia di forum hacker raidforums.com. Permintaan itu dalam bahasa Inggris, I need Indonesian data. "Untuk keperluan apa saat itu, tidak diketahui," paparnya. 

Barulah, ada 20 ini diketahui bahwa hacker Kotz ini kemudian menjual data kependudukan warga Indonesia. BPJS Kesehatan sudah berupaya untuk menemukan di mana kebocorannya. 

"Ada tim dengan jumlah 20 orang yang menganalisa. Itu jumlah pasukannya," terangnya. 

Menurutnya, memang ada kesulitan tersendiri dalam menjaga keamanan data. Terdapat forum hacker yang secara bebas berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman dan trik dalam menjebol sistem. "Mereka para hacker saling berbagi," ujarnya. 

Baca Juga:  Sahril: Pendidikan Fokus Utama di APBD

Dengan begitu, sebenarnya tim yang bertugas untuk menjaga keamanan data itu berlomba dengan para hacker itu. Siapa yang paling maju dalam upayanya masing-masing.  "Kalau yang menjaga data lebih maju aman, kalau sebaliknya bisa jebol" tuturnya. 

Sementara Kanit II Subdit II Dittipid Siber Bareskrim AKBP Idam Wasiadi menuturkan, sebenarnya inti dari kasus kebocoran data ini adalah tindakan yang cepat untuk menangkap pelakunya. "Penangkapan terhadap pelaku akan membuat efek jera terhadap hacker yang lain," paparnya.

Untuk bisa menemukan pelaku, jelas memerlukan seorang penyidik yang andal. Dengan begitu dapat dngan cepat mengetahui pelakunya dan kasus ini tidak berlarut-larut. "Ini yang diperlukan," terangnya kepada Jawa Pos (JPG). 

Baca Juga:  Penetapan Kursi DPR Tunggu Putusan MK

Pada bagian lain, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, Polri masih terus berupaya mengumpulkan informasi terkait dugaan kebocoran data BPS Kesehatan. 

"Pelaku proses pencarian," paparnya. 

Pejabat BPJS Kesehatan serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah dimintai keterangan. Nantinya, penyidik akan menentukan langkah selanjutnya. 

"Semua akan diketahui," ujarnya.

Sebelumnya,  sumber JPG telah mengetahui identitas hacker Kotz dan lokasi tempat tinggalnya. Diduga Kotz merupakan remaja usia 19 tahun yang tinggal di luar Pulau Jawa.(idr/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari