PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – 100 ribu vaksin Covid-19 tambahan yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diterima Provinsi Riau untuk vaksinasi massal. Yakni 50 ribu untuk Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, dan 50 ribu untuk Pemko Dumai. Penyerahan vaksin dilakukan Sabtu (22/5) lalu di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani milik Pemko Pekanbaru. Sementara vaksin untuk Dumai diserahkan langsung Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kepada Wali Kota Dumai saat meninjau proses vaksinasi di Puskesmas Dumai Barat, Ahad (23/5).
Gubri mengatakan, bantuan vaksin tersebut sesuai arahan Presiden Jokowi untuk menekan angka penularan Covid-19 di Riau.
"Jatah vaksin sebanyak 100.000 dosis dengan merk Sinovac harus dihabiskan dalam waktu satu pekan ke depan sesuai perintah Bapak Presiden. Sasaran prioritasnya lansia, pemuka agama, pemuka masyarakat, pelayan publik, pelaku usaha seperti UMKM, para pedagang, sebab mereka berhadapan langsung dengan masyarakat," terangnya.
Gubri berharap, setelah vaksinasi, dua pekan ke depan terjadi penurunan kasus penularan Covid-19, sebab Pekanbaru dan Dumai masuk daerah yang penularannya cukup tinggi.
"Kami juga mengintruksikan ke Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru dan Kota Dumai agar melakukan tracing terhadap siapa saja yang pernah kontak erat dengan masyarakat yang positif Covid-19. Tracing dilakukan minimal 15 sampai 20 orang yang pernah kontak erat, agar kasus penularannya dapat dikendalikan," terangnya.
Gubri juga meminta semua pihak terkait, Satgas Covid-19 dibantu TNI dan Polri melakukan pengawasan ketat terhadap pendatang. Termasuk kapal yang berlabuh di Pelabuhan Dumai harus diawasi dengan ketat.
"Deteksi dini siapa saja yang masuk dengan melakukan Rapid Antigen, setelah itu harus diisolasi minimal lima hari. Setelah lima hari, jika sehat bisa beradaptasi dengan warga lainnya. Ini untuk menekan penularan Covid-19 di Riau dan Dumai khususnya," terangnya.
Sementara Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus mengatakan, vaksin tambahan ini merupakan pemberian pemerintah pusat sesuai permintaan Pemko Pekanbaru beberapa waktu lalu saat kunjungan Presiden Jokowi.
"Kami sudah terima 50.000 dosis tambahan sesuai perintah Pak Presiden. Ini sudah kami terima melalui Pemerintah Provinsi Riau," kata Firdaus, Ahad (23/5).
Menurut dia, Kemenkes mengirimkan 100.000 dosis vaksin tambahan ke Riau. Namun dibagi masing-masing 50.000 untuk Pemko Pekanbaru dan Kota Dumai. Ini sesuai dengan perintah Presiden pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi saat kunjungan kerja Presiden ke Riau pekan lalu.
Dengan jumlah vaksin sebanyak ini, maka Pemko Pekanbaru menggelar percepatan vaksinasi dengan penyuntikan vaksin massal. Digelar di delapan lokasi, dua di antaranya sudah dimulai sejak kemarin. Di antaranya di Hotel Furaya dan Hotel Novotel. Target vaksinasi massal ini sekitar 5.500 per hari.
"Vaksinasi massal ini kami gelar selama tujuh hari. Berarti ada sekitar 45.000 orang lagi divaksin," terangnya.
Selain itu di sejumlah lokasi lainnya juga bakal melaksanakan vaksinasi massal. Seperti di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Puskesmas Rejosari, Gedung Guru Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Achmad, Gedung Serbaguna di dalam Kawasan Perumnas Rumbai (di belakang Mapolsek Rumbai, Jalan Sekolah).
Lokasi vaksinasi massal dibagi untuk memecah kerumunan saat vaksinasi berlangsung dan menghindari penumpukan massa. Nantinya juga ada rencana vaksinasi massal di Gedung Pertemuan Sopo Godang HKBP di Jalan Hang Tuah. Lokasi vaksinasi massal kemungkinan di Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska).
"Sasaran vaksinasi saat ini adalah para kelompok pelayan masyarakat. Seperti pekerja, guru, tokoh agama, dan lansia," imbuhnya.
Firdaus berharap proses vaksinasi ini dapat berjalan lancar dan sesuai target sebanyak 45.000 orang tahap pertama sepekan ini.
"Sehingga target 70 persen penduduk Kota Pekanbaru divaksin hingga akhir tahun dapat terealisasi," tegasnya.
Rapid Antigen di Tempat, Tiga Orang Reaktif
Dalam pada itu, Satgas Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru terus menggelar razia lokasi-lokasi yang terjadi kerumunan di ibukota Provinsi Riau ini. Dari razia yang digelar, Sabtu (22/5), didapati tiga orang reaktif.
Pada razia yang digelar kemarin, Satgas mendatangi ratusan orang yang masih berkumpul di sejumlah tempat kuliner, di beberapa titik wilayah Pekanbaru. Ratusan warga yang terjaring dilakukan pemeriksaan Covid-19 oleh Satgas.
"Sebanyak tiga orang dari ratusan warga yang terjaring razia malam itu, dinyatakan reaktif Covid-19," kata Kasatpol PP Kota Pekanbaru Iwan Simatupang, didampingi Kabid PPUD Fakhrudin, Ahad, (23/5).
Diungkapkannya, dalam razia malam itu Satgas juga membawa petugas kesehatan dari Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru guna melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terjaring. Dari tiga orang yang dinyatakan reaktif Covid-19, satu terjaring razia di tempat makan Jalan Jenderal Sudirman.
"Ada 67 orang yang terjaring di sekitar tempat makan. Dikumpulkan di tempat nongkrong untuk rapid test antigen. Hasilnya, satu orang reaktif Covid-19," ungkapnya.
Tak berhenti sampai di situ, tim Satgas gabungan Covid-19 Pekanbaru yang terdiri dari Satpol PP, Polresta, TNI, Dishub dan dinas terkait lain kembali melanjutkan razia ke Jalan Tuanku Tambusai, tepatnya di BH 46. Hasilnya mencengangkan, bukan hanya menjaring satu atau dua warga di tempat itu namun petugas berhasil mengamankan ratusan orang termasuk dari pengendara yang tidak memakai masker.
Saat razia berlangsung petugas juga menemukan kendaraan dinas pelat merah milik instansi pemerintah di salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang terparkir tak jauh dari lokasi itu. Kuat dugaan, pengemudi mobil itu juga sedang nongkrong di tempat yang memang kerap ramai dikunjungi warga pada malam hari.
"Dari ratusan warga yang dites swab antigen di BH, dua orang dinyatakan reaktif Covid-19. Semua yang reaktif Covid-19 langsung dibawa ke RS Madani Pekanbaru," papar dia.
Ia menyebut, di lokasi razia malam itu, banyak juga pengendara yang masih membandel. "Mereka masih berkeliaran hingga larut malam dan tidak menggunakan masker," ujarnya.
Bertambah, 592 Warga Riau Terpapar Covid-19
Semakin hari jumlah warga Bumi Lancang Kuning yang terpapar Covid-19 kian meningkat. Pasalnya, Ahad (23/5) Pemerintah Provinsi Riau kembali mengumumkan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 592 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, meski angka penambahan kasus tinggi, kabar baik baiknya ada penambahan 517 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
"Kabar duka, terdapat penambahan 12 pasien yang dinyatakan meninggal karena Covid-19," ucapnya.
Selain itu, saat ini total terkonfirmasi 54.846 kasus dengan isolasi mandiri sebanyak 3.138 orang, di rawat di RS 830 orang, sembuh 49.452 orang dan 1.426 meninggal dunia. Sementara untuk suspect yang isolasi mandiri berjumlah 3.661 orang, isolasi di RS berjumlah 158 orang, selesai isolasi berjumlah 85.611 orang, meninggal berjumlah 279 orang. Total suspect berjumlah 89.709 orang, dan spesimen diperiksa berjumlah 1.980 sampel dan jumlah orang di periksa berjumlah 1.695 orang.
"Sampai hari ini (kemarin, red), Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa 311.128 spesimen," jelasnya.
Sedangkan untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 Provinsi Riau tahap I dan II bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 33.283 (101,1 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 30.471 (92,6 persen).
"Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan sasaran 582.505 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 23.210 (3,98 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 14.642 (2,51 persen). Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi pelayan publik dengan sasaran 349.418 orang, dosis pertama sebesar 217.430 (62,23 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 129.126 (36,95 persen), " tegasnya.
Dua Hari, Kuansing Tambah 140 Kasus Covid-19
Sempat turun, kali ini kasus Covid-19 Kabupaten Kuansing kembali melonjak. Selama dua hari terakhir, penambahan kasus mencapai 140 pasien. Data tersebut disampaikan gugus tugas Kabupaten Kuansing, Ahad (23/5).
"Data hari Jumat ada penambahan sebanyak 74 pasien. Sedangkan data Sabtu berjumlah 66 pasien. Angka ini memang tinggi dari biasanya. Nah, ini yang akan kita tekan bersama-sama," kata salah seorang Juru Bicara Penanganan Penyebaran Covid-19 Kuansing dr Amelia Nasrin kepada Riau Pos, Ahad (23/5).
Amelia membeberkan, total kasus Covid-19 di Kuansing saat ini sudah mencapai 1713 orang dengan rincian, isolasi mandiri 235 orang, rawat di RS 17 orang, sembuh 1416 orang dan meninggal 45 orang.
"Kami berharap masyarakat di pedesaan lebih meningkatkan kewaspadaan penularan Covid-19. Apalagi saat ini di pasar-pasar tradisional masih banyak terlihat warga yang tidak menggunakan masker," kata Amelia.(ali/hsb/ayi/yas/ted)
Laporan : TIM RIAU POS (Pekanbaru)