BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Pemandangan yang asri tersaji di lingkungan Hutan Kota Bagansiapiapi, terlebih berbagai penataan tengah gencar dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rokan Hilir (Rohil). Langkah itu dilakukan untuk mewujudkan hadirnya destinasi wisata alam andalan di Rohil khususnya di Bagansiapiapi.
Namun mengantisipasi melonjaknya tingkat kunjungan yang dipengaruhi hari libur maupun setelah Idulfitri 1442 H/2021 M, dinas terkait memutuskan melakukan kebijakan untuk menutup sementara kunjungan wisata di Hutan Kota Bagansiapiapi tersebut.
"Langkah tersebut dilakukan mengingat angka positif covid-19 di Rohil saat ini masih cukup tinggi, dan kami tentunya mengacu juga pada Surat Edaran (SE) dari tim Gugus Tugas (Satgas) Percepatan penanganan covid-19, maka objek wisata ditutup sementara. Hal ini dikarenakan angka positif di Rohil tergolong cukup tinggi,"kata Kepala DLH Rohil, Suwandi SSos di Bagansiapiapi.
Ia menerangkan kebijakan itu semata-mata demi untuk memutuskan mata rantai penyebaran wabah Covid-19. Sehingga terhitung sejak 17 Mei 2021 hingga dua pekan ke depan akses ataupun fasilitas wisata yang ada di tempat tersebut akan ditiadakan.
Kendati begitu fasilitas yang berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap disiagakan terutama mengingat adanya petugas yang bekerja setiap harinya di hutan kota baik untuk pengawasan, penjagaan maupun petugas kebersihan.
Pihaknya mengharapkan dengan kebijakan itu maka masyarakat dapat memaklumi, sehingga tidak timbul kesalahpahaman. Disisi lain diharapkan tidak ada lagi wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah yang datang berkunjung untuk sementara waktu.
Memang tambahnya setelah Idulfitri, angka kunjungan yang ada cukup banyak. Namun untunglah tingkat kesadaran masyarakat yang datang ke hutan kota untuk menerapkan prokes dinilai sangat baik karena semuanya mengenakan masker sesuai dengan anjuran pemerintah untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kebijakan ini hanya bersifat sementara saja, di mana ke depannya akan dilakukan evaluasi lagi apakah sudah tepat untuk dibuka kembali atau tidak. Disesuaikan dengan angka kasus positif yang terjadi di daerah. Jika sudah memungkinkan maka akan dibuka kembali untuk kunjungan ke hutan kota,"kata Suwandi.
Yang tak kalah penting katanya DLH tetap selalu berkoordinasi dengan gugus tugas kabupaten sebagai pihak yang paling menentukan menyikapi sejauh mana kondisi yang terjadi di daerah dan penanganan Covid-19 sehingga rekomendasi dari gugus tugas menjadi perhatian penting.(fad)