PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Momentum perkembangan geliat ekonomi sempena Idulfitri dan hari libur adalah hal yang menarik untuk dimanfaatkan. Namun, karena pandemi Covid-19 ini, pemerintah terpaksa melakukan pembatasan-pembatasan.
Pengamat Ekonomi Dr H Edyanus Herman Halim SE MS menyampaikan, secara ekonomi dalam jangka pendek, hal tersebut jelas merugikan. Namun, masyarakat harus bersama-sama mendukung agar pandemi dapat ditanggulangi, dan tidak menganggu dinamika perekonomian dalam jangka panjang.
"Dalam aspek kebijakan, pemerintah sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Hanya saja kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan itu masih rendah dan bahkan banyak yang menentang,” katanya, Rabu (19/5).
Dijelaskan Edyanus, hal ini juga bermula dari kurang konsistennya pemerintah dalam menerapkan kebijakannya. Bahkan tidak sedikit oknum-oknum aparat yang melanggar kebijakan dan menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk berbuat melanggar kebijakan tersebut.
"Ke depan kita harus mengajak semua elemen agar tindakan-tindakan preventif dalam penanggulangan Covid-19 dapat kita terapkan secara baik. Jika mengandalkan tindakan kuratif biayanya sangat mahal dan korbannya tidak sedikit. Kita tidak akan mampu menanggulanginya. Saat ini saja rumah sakit sudah kewalahan dan beban biaya yang ditanggung pemerintah sudah sangat besar,” katanya.(anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Momentum perkembangan geliat ekonomi sempena Idulfitri dan hari libur adalah hal yang menarik untuk dimanfaatkan. Namun, karena pandemi Covid-19 ini, pemerintah terpaksa melakukan pembatasan-pembatasan.
Pengamat Ekonomi Dr H Edyanus Herman Halim SE MS menyampaikan, secara ekonomi dalam jangka pendek, hal tersebut jelas merugikan. Namun, masyarakat harus bersama-sama mendukung agar pandemi dapat ditanggulangi, dan tidak menganggu dinamika perekonomian dalam jangka panjang.
- Advertisement -
"Dalam aspek kebijakan, pemerintah sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Hanya saja kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan itu masih rendah dan bahkan banyak yang menentang,” katanya, Rabu (19/5).
Dijelaskan Edyanus, hal ini juga bermula dari kurang konsistennya pemerintah dalam menerapkan kebijakannya. Bahkan tidak sedikit oknum-oknum aparat yang melanggar kebijakan dan menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk berbuat melanggar kebijakan tersebut.
- Advertisement -
"Ke depan kita harus mengajak semua elemen agar tindakan-tindakan preventif dalam penanggulangan Covid-19 dapat kita terapkan secara baik. Jika mengandalkan tindakan kuratif biayanya sangat mahal dan korbannya tidak sedikit. Kita tidak akan mampu menanggulanginya. Saat ini saja rumah sakit sudah kewalahan dan beban biaya yang ditanggung pemerintah sudah sangat besar,” katanya.(anf)