Rabu, 9 Juli 2025

Mengajarkan Anak Berpuasa

Berpuasa di bulan ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang telah berusia balig. Membiasakan anak-anak berpuasa sejak dini adalah langkah awal sehingga saat masuk masa balig terbiasa untuk melaksanakannya. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi orang tua, untuk mengajarkan anak berpuasa. Pada umumnya, usia empat tahun merupakan waktu yang ideal untuk mulai mengajarkan berpuasa.

Pada usia tersebut, anak sudah mampu memahami konsep berpuasa selama bulan ramadan. Orang tua sebaiknya terlebih dahulu memberikan penjelasan yang mudah dipahami dan dimengerti oleh anak. Orang tua dapat menceritakan pada anak mengenai keasyikan berpuasa, kewajiban berpuasa bagi umat Islam dan manfaat puasa bagi kesehatan. Mulai dari siapa saja yang diwajibkan berpuasa, apa saja yang dilakukan saat berpuasa, kapan waktunya puasa dan bagaimana cara berpuasa.

Baca Juga:  Lima Oknum Jaksa di Inhu Terancam Sanksi Disiplin Berat

Orang tua melibatkan anak dalam kegiatan selama berpuasa, meskipun anak belum mampu untuk berpuasa. Misalnya sahur, berbuka puasa dan salat tarawih. Suasana bahwa puasa itu menyenangkan dan banyak kebaikan yang harus dibangun oleh orang tua. Anak pasti akan tertarik melihat kebiasaan orang tua saat berpuasa.

Seiring bertambahnya usia, anak dapat didorong untuk berpuasa. Puasa untuk anak bisa dimulai dengan berapa tahapan. Awalnya, bisa dilatih puasa sejak sahur sampai pukul 09.00 WIB, kemudian ditingkatkan waktu sahur sampai pukul 12.00 WIB, lalu  akhirnya seharian penuh. Kemampuan anak berpuasa lama kelamaan akan meningkat dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa

Ketika anak berhasil berpuasa sesuai tahapannya boleh diberikan apresiasi. Apresiasi yang diberikan orang tua disarankan tidak selalu bersifat materi. Apresiasi berupa pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Orang tua dapat juga memberikan apresiasi berupa interaksi yang menyenangkan seperti melakukan suatu kegiatan atau pergi ketempat yang disukai anak dan dapat melakukan kegiatan bersama keluarga.  Hal ini dapat membuat persepsi positif mengenai berpuasa dan momen bersama orangtua  dapat meningkatkan motivasi anak untuk berpuasa.***

Baca Juga:  Senat Politeknik Caltex Riau Kukuhkan 670 Mahasiswa Baru 2020

Irene Prakikih S, MPsi, Psikolog RS Awal Bros

 

Berpuasa di bulan ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang telah berusia balig. Membiasakan anak-anak berpuasa sejak dini adalah langkah awal sehingga saat masuk masa balig terbiasa untuk melaksanakannya. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi orang tua, untuk mengajarkan anak berpuasa. Pada umumnya, usia empat tahun merupakan waktu yang ideal untuk mulai mengajarkan berpuasa.

Pada usia tersebut, anak sudah mampu memahami konsep berpuasa selama bulan ramadan. Orang tua sebaiknya terlebih dahulu memberikan penjelasan yang mudah dipahami dan dimengerti oleh anak. Orang tua dapat menceritakan pada anak mengenai keasyikan berpuasa, kewajiban berpuasa bagi umat Islam dan manfaat puasa bagi kesehatan. Mulai dari siapa saja yang diwajibkan berpuasa, apa saja yang dilakukan saat berpuasa, kapan waktunya puasa dan bagaimana cara berpuasa.

Baca Juga:  Tranformasi K3 sang Pembalak

Orang tua melibatkan anak dalam kegiatan selama berpuasa, meskipun anak belum mampu untuk berpuasa. Misalnya sahur, berbuka puasa dan salat tarawih. Suasana bahwa puasa itu menyenangkan dan banyak kebaikan yang harus dibangun oleh orang tua. Anak pasti akan tertarik melihat kebiasaan orang tua saat berpuasa.

Seiring bertambahnya usia, anak dapat didorong untuk berpuasa. Puasa untuk anak bisa dimulai dengan berapa tahapan. Awalnya, bisa dilatih puasa sejak sahur sampai pukul 09.00 WIB, kemudian ditingkatkan waktu sahur sampai pukul 12.00 WIB, lalu  akhirnya seharian penuh. Kemampuan anak berpuasa lama kelamaan akan meningkat dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa

Ketika anak berhasil berpuasa sesuai tahapannya boleh diberikan apresiasi. Apresiasi yang diberikan orang tua disarankan tidak selalu bersifat materi. Apresiasi berupa pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Orang tua dapat juga memberikan apresiasi berupa interaksi yang menyenangkan seperti melakukan suatu kegiatan atau pergi ketempat yang disukai anak dan dapat melakukan kegiatan bersama keluarga.  Hal ini dapat membuat persepsi positif mengenai berpuasa dan momen bersama orangtua  dapat meningkatkan motivasi anak untuk berpuasa.***

- Advertisement -
Baca Juga:  Nilai-Nilai Kebangsaan Penting untuk Bangun Karakter Generasi Penerus 

Irene Prakikih S, MPsi, Psikolog RS Awal Bros

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

Berpuasa di bulan ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang telah berusia balig. Membiasakan anak-anak berpuasa sejak dini adalah langkah awal sehingga saat masuk masa balig terbiasa untuk melaksanakannya. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi orang tua, untuk mengajarkan anak berpuasa. Pada umumnya, usia empat tahun merupakan waktu yang ideal untuk mulai mengajarkan berpuasa.

Pada usia tersebut, anak sudah mampu memahami konsep berpuasa selama bulan ramadan. Orang tua sebaiknya terlebih dahulu memberikan penjelasan yang mudah dipahami dan dimengerti oleh anak. Orang tua dapat menceritakan pada anak mengenai keasyikan berpuasa, kewajiban berpuasa bagi umat Islam dan manfaat puasa bagi kesehatan. Mulai dari siapa saja yang diwajibkan berpuasa, apa saja yang dilakukan saat berpuasa, kapan waktunya puasa dan bagaimana cara berpuasa.

Baca Juga:  Tim Pansel Jamin Kualitas Seleksi Capim KPK Terjaga

Orang tua melibatkan anak dalam kegiatan selama berpuasa, meskipun anak belum mampu untuk berpuasa. Misalnya sahur, berbuka puasa dan salat tarawih. Suasana bahwa puasa itu menyenangkan dan banyak kebaikan yang harus dibangun oleh orang tua. Anak pasti akan tertarik melihat kebiasaan orang tua saat berpuasa.

Seiring bertambahnya usia, anak dapat didorong untuk berpuasa. Puasa untuk anak bisa dimulai dengan berapa tahapan. Awalnya, bisa dilatih puasa sejak sahur sampai pukul 09.00 WIB, kemudian ditingkatkan waktu sahur sampai pukul 12.00 WIB, lalu  akhirnya seharian penuh. Kemampuan anak berpuasa lama kelamaan akan meningkat dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa

Ketika anak berhasil berpuasa sesuai tahapannya boleh diberikan apresiasi. Apresiasi yang diberikan orang tua disarankan tidak selalu bersifat materi. Apresiasi berupa pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Orang tua dapat juga memberikan apresiasi berupa interaksi yang menyenangkan seperti melakukan suatu kegiatan atau pergi ketempat yang disukai anak dan dapat melakukan kegiatan bersama keluarga.  Hal ini dapat membuat persepsi positif mengenai berpuasa dan momen bersama orangtua  dapat meningkatkan motivasi anak untuk berpuasa.***

Baca Juga:  Lima Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung

Irene Prakikih S, MPsi, Psikolog RS Awal Bros

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari