Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Diberi Tugas Kawal PSU, Cegah Karhutla dan Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar resmi melantik Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau, Chairul Riski menjadi Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hulu (Hulu). Pelantikan dilaksanakan di Balai Pelangi, Kompleks Gedung Daerah Riau, Senin (29/3).

Usai pelantikan, Gubri berpesan kepada Chairul Riski untuk dapat segera menjalankan tugasnya. Apalagi di Inhu akan segera dilaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada.

"Saya harap Pj Bupati melakukan koordinasi yang baik, bersama KPU, Bawaslu dan Forkopimda dalam pelaksanaan PSU agar bisa berjalan lancar dan kondusif," kata Gubri.

Selain pelaksanaan PSU, Gubri juga berpesan kepada Riski untuk berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Termasuk juga penanganan Covid-19.

"Pj Bupati diharapkan juga bisa segera berkoordinasi untuk penanganan karhutla dan Covid-19. Karena kepala daerah bertindak sebagai kepala satgas karhutla dan Covid-19," ujarnya.

Sementara itu Riski mengatakan, usai pelantikan dia akan langsung bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang yang ada. Namun akan fokus pada pelaksanaan PSU, karhutla dan Covid-19 dengan tidak mengesampingkan tugas pemerintahan.

Baca Juga:  Besok, Pemkab Gelar Baksos dan Perlombaan

"Untuk PSU akan diupayakan sebelum masanya 30 hari kerja setelah keluarnya keputusan dari MK. Keputusan kemarin keluar pada 22 Maret, untuk itu akan kami usahakan sebelum 30 hari sudah akan terlaksana PSU," katanya.

Sedangkan untuk penanganan Covid-19, dia mengaku akan berkoordinasi bersama forkopimda serta dinas terkait. Begitu juga dengan penanganan karhutla. Karena meskipun ia menjabat tidak akan lama, pencegahan dan pengendalian terhadap Covid-19 serta karhutla harus tetap dilakukan.

"Koordinasi akan segera kami lakukan. Terutama untuk karhutla. Jika terjadi bisa segera dikendalikan sehingga tidak meluas," ujarnya.

Usai pelantikan Pj Bupati Inhu, juga tampak ada yang berbeda. Jika pada pelantikan Pj sebelumnya yakni Pj Bengkalis dan Dumai, begitu selesai pelantikan Pj langsung disediakan mobil dinas, hal tersebut tidak tampak usai pelantikan Riski. Karena tidak adanya mobil dinas bupati tersebut, Riski terpaksa menggunakan kendaraan dinas miliknya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik.

Baca Juga:  Sejuta Kata

Terkait hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Inhu Hendrizal mengatakan, mobil dinas untuk Pj Bupati Inhu sudah disediakan. Namun tidak dibawa ke Pekanbaru dan saat ini standby di rumah dinas bupati Inhu di Rengat.

"Mobil dinas bupati itu ada di kediaman bupati, tadi setelah pelantikan sudah saya sampaikan kepada Pj Bupati," katanya.

Saat ditanya kenapa tidak dibawa ke Pekanbaru saat pelantikan, Hendrizal berasalan tidak ada perintah dari Pj Bupati. Ia menghadiri pelantikan Pj Inhu berdasarkan undangan dari Pemerintah Provinsi Riau.

"Saya tidak ada diperintah untuk melakukan penjemputan Pj Bupati ke Pekanbaru, seharusnya Pak Pj lah yang memerintah. Tak pernah saya ditelepon, saya hanya dapat undangan, saya hadir," sebutnya.(sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar resmi melantik Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau, Chairul Riski menjadi Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hulu (Hulu). Pelantikan dilaksanakan di Balai Pelangi, Kompleks Gedung Daerah Riau, Senin (29/3).

Usai pelantikan, Gubri berpesan kepada Chairul Riski untuk dapat segera menjalankan tugasnya. Apalagi di Inhu akan segera dilaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada.

- Advertisement -

"Saya harap Pj Bupati melakukan koordinasi yang baik, bersama KPU, Bawaslu dan Forkopimda dalam pelaksanaan PSU agar bisa berjalan lancar dan kondusif," kata Gubri.

Selain pelaksanaan PSU, Gubri juga berpesan kepada Riski untuk berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Termasuk juga penanganan Covid-19.

- Advertisement -

"Pj Bupati diharapkan juga bisa segera berkoordinasi untuk penanganan karhutla dan Covid-19. Karena kepala daerah bertindak sebagai kepala satgas karhutla dan Covid-19," ujarnya.

Sementara itu Riski mengatakan, usai pelantikan dia akan langsung bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang yang ada. Namun akan fokus pada pelaksanaan PSU, karhutla dan Covid-19 dengan tidak mengesampingkan tugas pemerintahan.

Baca Juga:  Satpol PP Datangi Warga yang Tidak Kibarkan Bendera 

"Untuk PSU akan diupayakan sebelum masanya 30 hari kerja setelah keluarnya keputusan dari MK. Keputusan kemarin keluar pada 22 Maret, untuk itu akan kami usahakan sebelum 30 hari sudah akan terlaksana PSU," katanya.

Sedangkan untuk penanganan Covid-19, dia mengaku akan berkoordinasi bersama forkopimda serta dinas terkait. Begitu juga dengan penanganan karhutla. Karena meskipun ia menjabat tidak akan lama, pencegahan dan pengendalian terhadap Covid-19 serta karhutla harus tetap dilakukan.

"Koordinasi akan segera kami lakukan. Terutama untuk karhutla. Jika terjadi bisa segera dikendalikan sehingga tidak meluas," ujarnya.

Usai pelantikan Pj Bupati Inhu, juga tampak ada yang berbeda. Jika pada pelantikan Pj sebelumnya yakni Pj Bengkalis dan Dumai, begitu selesai pelantikan Pj langsung disediakan mobil dinas, hal tersebut tidak tampak usai pelantikan Riski. Karena tidak adanya mobil dinas bupati tersebut, Riski terpaksa menggunakan kendaraan dinas miliknya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik.

Baca Juga:  Pemprov Riau dan SPS Harus Saling Bersinergi

Terkait hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Inhu Hendrizal mengatakan, mobil dinas untuk Pj Bupati Inhu sudah disediakan. Namun tidak dibawa ke Pekanbaru dan saat ini standby di rumah dinas bupati Inhu di Rengat.

"Mobil dinas bupati itu ada di kediaman bupati, tadi setelah pelantikan sudah saya sampaikan kepada Pj Bupati," katanya.

Saat ditanya kenapa tidak dibawa ke Pekanbaru saat pelantikan, Hendrizal berasalan tidak ada perintah dari Pj Bupati. Ia menghadiri pelantikan Pj Inhu berdasarkan undangan dari Pemerintah Provinsi Riau.

"Saya tidak ada diperintah untuk melakukan penjemputan Pj Bupati ke Pekanbaru, seharusnya Pak Pj lah yang memerintah. Tak pernah saya ditelepon, saya hanya dapat undangan, saya hadir," sebutnya.(sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari