Selasa, 29 April 2025
spot_img

Sedikitnya 30 Ha Lahan di Siak Terbakar

SIAKSRIINDRAPURA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kebakaran lahan di wilayah Sungai Apit masih belum berhasil dipadamkan. Ada  enam titik yang kini menjadi fokus Satgas Karhutla untuk padamkan.

Menurut Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hendro Wardana kabut asap tipis yang sejak kemarin ada di Kota Siak, merupakan kiriman dari Sungai Apit itu.

โ€œAda karhutla tentu ada asap. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Salah satunya tentu pemadaman karhutla,โ€ ungkap Hendro.

Hendro mengakui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik provinsi yang ada di Tualang dan Kota Siak tidak berfungsi atau dalam keadaan rusak.

โ€œSehingga kami tidak bisa memberikan laporan tentang kualitas udara kepada masyarakat. Sekaligus menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari,โ€ jelasnya.

Baca Juga:  Masyarakat Daur Ulang Sampah

Meski demikian penggunaan masker mengantisipasi Covid-19, besar manfaatnya sebab untuk tidak terpapar asap juga masyarakat harus mengenakannya.

Sementara sebelumnya Kepala BPBD Siak Syafrizal mengatakan mereka fokus pada pemadaman kebakaran lahan di Sungai Apit.

Sejak kemarin Satgas berjibaku melakukan pemadaman. Sekaligus menurunkan dua alat berat membuat sekat untuk melokalisir meluasnya karhutla.

โ€œSaya belum bisa memastikan berapa luas lahan yang kini terbakar di Sungai Apit. Sebab Satgas masih bekerja, melakukan pemadaman,โ€ jelas Syafrizal.

Sementara hasil konfirmasi sebelumnya dengan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto, hampir seluruh wilayah di Siak rawan karhutla, terutama Sungai Apit dan beberapa daerah lainnya.

Dalam hal ini, Kapolres Gunar tidak tinggal diam, dia ikut turun ke lokasi kebakaran lahan di Merempan, akhir pekan lalu. Bahkan dia tidak segan untuk ikut melakukan pemadaman.

Baca Juga:  Kunjungan ke Istana Siak dan Tempat Wisata Melonjak

โ€œBicara karhutla, bicara kerja sama dan tugas bersama. Saya ikut turun karena merasa terpanggil,โ€ ucap Kapolres Gunar. 

Sementara Kadaops Manggala Agni Ihsan Abdillah menjelaskan total wilayah yang dipadamkan ada 30 hektare, terdiri dari Kecamatan Sungai Apit, Mempura, Siak dan Dayun.

โ€œWilayah paling luas terbakar tentu saja Sungai Apit. Bahkan sampai hari ini kami masih melakukan pemadaman,โ€ sebut Ihsan.

 

Laporan: Monang Lubis (Siaksriindrapura)

Editor: E Sulaiman

SIAKSRIINDRAPURA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kebakaran lahan di wilayah Sungai Apit masih belum berhasil dipadamkan. Ada  enam titik yang kini menjadi fokus Satgas Karhutla untuk padamkan.

Menurut Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hendro Wardana kabut asap tipis yang sejak kemarin ada di Kota Siak, merupakan kiriman dari Sungai Apit itu.

โ€œAda karhutla tentu ada asap. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Salah satunya tentu pemadaman karhutla,โ€ ungkap Hendro.

Hendro mengakui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik provinsi yang ada di Tualang dan Kota Siak tidak berfungsi atau dalam keadaan rusak.

โ€œSehingga kami tidak bisa memberikan laporan tentang kualitas udara kepada masyarakat. Sekaligus menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari,โ€ jelasnya.

Baca Juga:  Masyarakat Daur Ulang Sampah

Meski demikian penggunaan masker mengantisipasi Covid-19, besar manfaatnya sebab untuk tidak terpapar asap juga masyarakat harus mengenakannya.

Sementara sebelumnya Kepala BPBD Siak Syafrizal mengatakan mereka fokus pada pemadaman kebakaran lahan di Sungai Apit.

Sejak kemarin Satgas berjibaku melakukan pemadaman. Sekaligus menurunkan dua alat berat membuat sekat untuk melokalisir meluasnya karhutla.

โ€œSaya belum bisa memastikan berapa luas lahan yang kini terbakar di Sungai Apit. Sebab Satgas masih bekerja, melakukan pemadaman,โ€ jelas Syafrizal.

Sementara hasil konfirmasi sebelumnya dengan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto, hampir seluruh wilayah di Siak rawan karhutla, terutama Sungai Apit dan beberapa daerah lainnya.

Dalam hal ini, Kapolres Gunar tidak tinggal diam, dia ikut turun ke lokasi kebakaran lahan di Merempan, akhir pekan lalu. Bahkan dia tidak segan untuk ikut melakukan pemadaman.

Baca Juga:  Kunjungan ke Istana Siak dan Tempat Wisata Melonjak

โ€œBicara karhutla, bicara kerja sama dan tugas bersama. Saya ikut turun karena merasa terpanggil,โ€ ucap Kapolres Gunar. 

Sementara Kadaops Manggala Agni Ihsan Abdillah menjelaskan total wilayah yang dipadamkan ada 30 hektare, terdiri dari Kecamatan Sungai Apit, Mempura, Siak dan Dayun.

โ€œWilayah paling luas terbakar tentu saja Sungai Apit. Bahkan sampai hari ini kami masih melakukan pemadaman,โ€ sebut Ihsan.

 

Laporan: Monang Lubis (Siaksriindrapura)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Sedikitnya 30 Ha Lahan di Siak Terbakar

SIAKSRIINDRAPURA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kebakaran lahan di wilayah Sungai Apit masih belum berhasil dipadamkan. Ada  enam titik yang kini menjadi fokus Satgas Karhutla untuk padamkan.

Menurut Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hendro Wardana kabut asap tipis yang sejak kemarin ada di Kota Siak, merupakan kiriman dari Sungai Apit itu.

โ€œAda karhutla tentu ada asap. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Salah satunya tentu pemadaman karhutla,โ€ ungkap Hendro.

Hendro mengakui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik provinsi yang ada di Tualang dan Kota Siak tidak berfungsi atau dalam keadaan rusak.

โ€œSehingga kami tidak bisa memberikan laporan tentang kualitas udara kepada masyarakat. Sekaligus menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari,โ€ jelasnya.

Baca Juga:  Sekda Terima Kunjungan FPK Riau

Meski demikian penggunaan masker mengantisipasi Covid-19, besar manfaatnya sebab untuk tidak terpapar asap juga masyarakat harus mengenakannya.

Sementara sebelumnya Kepala BPBD Siak Syafrizal mengatakan mereka fokus pada pemadaman kebakaran lahan di Sungai Apit.

Sejak kemarin Satgas berjibaku melakukan pemadaman. Sekaligus menurunkan dua alat berat membuat sekat untuk melokalisir meluasnya karhutla.

โ€œSaya belum bisa memastikan berapa luas lahan yang kini terbakar di Sungai Apit. Sebab Satgas masih bekerja, melakukan pemadaman,โ€ jelas Syafrizal.

Sementara hasil konfirmasi sebelumnya dengan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto, hampir seluruh wilayah di Siak rawan karhutla, terutama Sungai Apit dan beberapa daerah lainnya.

Dalam hal ini, Kapolres Gunar tidak tinggal diam, dia ikut turun ke lokasi kebakaran lahan di Merempan, akhir pekan lalu. Bahkan dia tidak segan untuk ikut melakukan pemadaman.

Baca Juga:  Kunjungan ke Istana Siak dan Tempat Wisata Melonjak

โ€œBicara karhutla, bicara kerja sama dan tugas bersama. Saya ikut turun karena merasa terpanggil,โ€ ucap Kapolres Gunar. 

Sementara Kadaops Manggala Agni Ihsan Abdillah menjelaskan total wilayah yang dipadamkan ada 30 hektare, terdiri dari Kecamatan Sungai Apit, Mempura, Siak dan Dayun.

โ€œWilayah paling luas terbakar tentu saja Sungai Apit. Bahkan sampai hari ini kami masih melakukan pemadaman,โ€ sebut Ihsan.

 

Laporan: Monang Lubis (Siaksriindrapura)

Editor: E Sulaiman

SIAKSRIINDRAPURA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kebakaran lahan di wilayah Sungai Apit masih belum berhasil dipadamkan. Ada  enam titik yang kini menjadi fokus Satgas Karhutla untuk padamkan.

Menurut Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hendro Wardana kabut asap tipis yang sejak kemarin ada di Kota Siak, merupakan kiriman dari Sungai Apit itu.

โ€œAda karhutla tentu ada asap. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Salah satunya tentu pemadaman karhutla,โ€ ungkap Hendro.

Hendro mengakui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik provinsi yang ada di Tualang dan Kota Siak tidak berfungsi atau dalam keadaan rusak.

โ€œSehingga kami tidak bisa memberikan laporan tentang kualitas udara kepada masyarakat. Sekaligus menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari,โ€ jelasnya.

Baca Juga:  Selain Pendidikan, Perhatikan Gizi dan Kesehatan Anak

Meski demikian penggunaan masker mengantisipasi Covid-19, besar manfaatnya sebab untuk tidak terpapar asap juga masyarakat harus mengenakannya.

Sementara sebelumnya Kepala BPBD Siak Syafrizal mengatakan mereka fokus pada pemadaman kebakaran lahan di Sungai Apit.

Sejak kemarin Satgas berjibaku melakukan pemadaman. Sekaligus menurunkan dua alat berat membuat sekat untuk melokalisir meluasnya karhutla.

โ€œSaya belum bisa memastikan berapa luas lahan yang kini terbakar di Sungai Apit. Sebab Satgas masih bekerja, melakukan pemadaman,โ€ jelas Syafrizal.

Sementara hasil konfirmasi sebelumnya dengan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto, hampir seluruh wilayah di Siak rawan karhutla, terutama Sungai Apit dan beberapa daerah lainnya.

Dalam hal ini, Kapolres Gunar tidak tinggal diam, dia ikut turun ke lokasi kebakaran lahan di Merempan, akhir pekan lalu. Bahkan dia tidak segan untuk ikut melakukan pemadaman.

Baca Juga:  Wujudkan Kedaulatan Pangan bersama KTNA Siak

โ€œBicara karhutla, bicara kerja sama dan tugas bersama. Saya ikut turun karena merasa terpanggil,โ€ ucap Kapolres Gunar. 

Sementara Kadaops Manggala Agni Ihsan Abdillah menjelaskan total wilayah yang dipadamkan ada 30 hektare, terdiri dari Kecamatan Sungai Apit, Mempura, Siak dan Dayun.

โ€œWilayah paling luas terbakar tentu saja Sungai Apit. Bahkan sampai hari ini kami masih melakukan pemadaman,โ€ sebut Ihsan.

 

Laporan: Monang Lubis (Siaksriindrapura)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari