JAKARTA, (RIAUPOS.CO) – TAHUN ini seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) bakal digelar kembali. Ada sekitar 160.500 formasi yang bisa dilamar oleh masyarakat nantinya. Jumlah tersebut mencakup CPNS daerah dan pusat.
Plt Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Teguh Widjinarko menjelaskan, pemerintah telah menentukan keperluan aparatur sipil negara (ASN) di tahun ini. Jumlahnya, sekitar 1,3 juta yang terdiri dari keperluan 1 juta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) melalui skema yang menjadi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Formasi ini khusus untuk pemerintah daerah (pemda).
Selain PPPK guru, keperluan jabatan lainnya di pemda ditetapkan sekitar 189 ribu. Dari jumlah tersebut, tidak semuanya masuk skema CPNS. Hanya 119 ribu CPNS untuk berbagai jabatan teknis yang sangat diperlukan. Sementara sisanya, 70 ribu PPPK jabatan fungsional selain guru.
Sementara, untuk instansi pemerintah pusat keperluan ASN sebesar sekitar 83 ribu dengan persentase 50 persen PPPK dan 50 persen CPNS untuk berbagai jabatan sesuai kebutuhan masing-masing instansi. Artinya, bila dijumlahkan, formasi CPNS 2021 hanya sekitar 160.500 baik pusat maupun daerah.
" Betul. Terdiri dari berbagai jabatan termasuk jabatan-jabatan yang terkait dengan bidang kesehatan," jelasnya saat dikonfirmasi, kemarin (18/1).
Teguh mengungkapkan, pada dasarnya hampir semua kementerian/lembaga dan pemda mengajukan usulan kebutuhannya. Dalam pengajuannya, kementerian/lembaga/pemda cenderung mengajukan formasi CPNS sebanyak mungkin. Namun, pihaknya akan memeriksa terlebih dahulu apakah pengajuan mereka benar-benar sesuai dengan kebutuhan. "Kami harus membagi sesuai dengan kebutuhan nyata dari instansi dimaksud. Apalagi pada saat ini kan sudah ada upaya penyederhanaan birokrasi, sebagian tugas2 dapat digantikan secara digital/otomasi," paparnya.
Diakuinya, tahun ini skema PPPK jauh lebih banyak dibanding CPNS. Pemerintah merancang agar tenaga PPPK ini bisa masuk pada level keahlian manapun nantinya. Dengan begitu, proses birokrasi bisa dipercepat. Disinggung soal proses pendaftaran, Teguh mengatakan, bakal dimulai pada April-Mei 2021. Proses ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan penetapan formasi pada Maret 2021.
"Juni 2021 mulai dilakukan seleksi. Rincian detailnya akan diumumkan oleh pemerintah," ungkapnya.
Untuk pendaftaran, lanjut dia, pada dasarnya proses tahapannya akan sama dengan tahun sebelumnya. Namun, khusus untuk program 1 juta guru PPPK akan dilakukan 3 kali seleksi.
"Jadi kalau ada yang belum lulus di seleksi pertama, diberikan kesempatan di seleksi kedua. Sampai 3 kali kesempatan," jelasnya. Jika tahun ini program 1 juta guru ini belum terpenuhi, maka akan digeser ke tahun depan sisanya. Sementara untuk diluar program 1 juta guru tersebut akan tetap dilakukan sekali.
"Alurnya masih tetap sama. Mungkin ada sedikit perbaikan untuk menghilangkan permasalahan yang terjadi di tahun sebelumnya," sambungnya. (mia/ted)