JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Basarnas menyebut sebanyak 49 warga tewas dalam gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat 15 Januari 2021 lalu. Korban luka-luka masih terus didata.
Direktur Operasi dan latihan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, sebanyak 40 orang tewas dalam bencana gempa di Mamuju. Sementara 9 warga tewas lainnya berasal dari Majene.
"Dan informasi kebencanaan yang ada di Indonesia. Pertama gempa di Mamuju-Mejene korban jiwa 49. Di Kabupaten Mamuju 40 dan Kabupaten Majene jumlahnya 9 orang," kata Bambang di Pelabuhan JICT II, Jakarta, Sabtu (16/1/2021).
Sebelumnya, gempa berkekuatan M6,2 guncang Majene-Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. BMKG melaporkan pusat gempa berada di darat 6 km timur laut Majene.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kabupaten Majene, sebanyak empat warga meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka akibat gempa Majene.
Sementara itu, Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 08.00 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi seluler tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market. Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga masih dalam pendataan.
Sumber: Antara/Fajar/News/JPG
Editor: Hary B Koriun