PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sekolah tatap muka di Kota Pekanbaru direncanakan mulai diterapkan pekan ketiga Januari 2021 ini. Sebelum kebijakan itu diterapkan, pada pertengahan Januari terlebih dahulu akan dilakukan pemetaan kerawanan penyebaran Covid-19.
Pemetaan ini diperlukan untuk melihat tingkat kerawanan penyebaran Covid-19 di Pekanbaru hingga di kecamatan."Kita evaluasi pertengahan Januari untuk tentukan pelaksanaan sekolah tatap muka," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih akhir pekan lalu.
Lebih lanjut diuraikannya, pendataan juga dilakukan untuk melihat sebaran kasus pasca libur Natal dan tahun baru (Nataru). Pada libur ini dikhawatirkan adanya peningkatan tajam kasus positif Covid-19 akibat mobilisasi masyarakat yang tinggi. "Sesudah pekan kedua pasca libur kemarin kita lakukan evaluasi kembali. Karena Covid ini terlihat setelah dua minggu," ungkapnya.
Usai pendataan dan evaluasi dilakukan, hasilnya akan diserahkan kepada ketua Satgas Kota Pekanbaru, yakni Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT untuk menentukan pelaksanaan proses sekolah tatap muka. Di sana juga bakal dirapatkan terkait pelaksanaan dan teknis sekolah tatap muka.
Jika memang tidak ada terjadinya peningkatan, maka dikatakan Zaini sekolah tatap muka akan diberlakukan pada pekan ketiga Januari, atau paling lambat awal bulan Februari. "ini juga sesuai informasi yang kami terima dari Provinsi (Pemprov Riau, red), mereka evaluasi setelah pertengahan Januari ini," jelasnya.
Dari Evaluasi yang sedang berjalan saat ini, belum terjadi peningkatan yang tajam kasus positif Covid pasca libur Nataru. Zaini menyebut, penambahan kasus masih fluktuatif sama dengan sebelum libur Nataru. Jumlah penambahan per hari dari 30 hingga 70 pasien positif.
Saat ini, dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, Ada empat kecamatan yang berada di zona orange. Yakni, Kecamatan Tenayan Raya, Bukitraya, Marpoyan Damai, dan Sail. Selebihnya sudah berada pada zona kuning. "Kita menentukan zona itu, kita hitung dari beberapa indikator. Dari Jumlah positif, tingkat kesembuhan, itu kita hitung rata-ratanya setiap 14 hari," tutupnya.(azr)
Laporan: M ALI NURMAN, (Pekanbaru)