Kamis, 21 November 2024

Indonesia Miliki Produsen Velg Aftermarket Berstandar Dunia

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seperti diketahui saat ini velg menjadi bagian penting dalam dunia modifikasi, ragam ukuran dan bentuknya menunjukan penggambaran style yang akan ditonjolkan. Para produsen velg Tanah Air tertantang agar dapat menjawab tuntutan pasar, mengikuti perkembangan tren yang sedang hits di kalangan car ethusiast.

Demi mengubah stigma bahwa velg impor lebih baik, para produsen velg lokal saat ini bersaing meningkatkan produk velg yang dibuatnya. Hal tersebut harapannya menjadi parameter baru untuk calon konsumen memilih velg-velg lokal.

- Advertisement -

Salah satu pabrikan yang berani melakukan ini adalah adalah Pako Group, produsen velg merek lokal asli Indonesia. Berfokus memproduksi velg alloy dan steel (kaleng) untuk kebutuhan mobil penumpang, sepeda motor, serta bus dan truk untuk pasar lokal maupun ekspor.

Perusahaan velg ini sudah berjalan sejak 1974 dengan fokus utamanya adalah memenuhi kebutuhan velg OEM (Original Equipment Manufacturer) ke beberapa agen pemegang merek mobil di Tanah Air. Di antaranya Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Honda, dan juga Lexus.

Didukung dengan standar mutu tinggi, mesin-mesin canggih, bahan baku pilihan, serta SDM berkualitas, pabrikan ini juga dipercaya menjadi suplier velg OEM ke beberapa produsen mobil di Jepang, Jerman, Hungaria, Malaysia, dan Thailand.

- Advertisement -

"Standar kualitas produk kita cukup tinggi dan memenuhi standar mutu produk velg di beberapa negara karena itu produk kita dipakai beberapa prinsipal mobil di luar negeri. Bahkan OZ Racing sempat membuat salah satu lineup velgnya di pabrik kami," ujar Davy Kurnia, Senior General Manager Marketing and R&D Styling Design Department Pako Group.

Baca Juga:  Novotel Gelar Corporate Gathering

Proses pembuatan velg dilakukan secara efisien baik untuk velg alloy maupun steel. Untuk membuat 1 buah velg alloy dari bahan mentah sampai jadi dibutuhkan sekurangnya 2 hari pengerjaan.

"Proses yang paling lama adalah pemanasan velg alloy yang sudah terbentuk untuk menguatkan struktur dalamnya, karena kurang-lebih dibutuhkan 8 jam untuk benar-benar membuat velg menjadi solid," ujar Yeremia Dwi, selaku Marketing Departement Head Pako Group.

Dengan metode low pressure casting dalam mencetak velg alloy, bisa menghasilkan velg cetak mentah setiap 60 detik. Sebelum bisa digunakan, velg mentah ini harus melalui beberapa tahapan seperti misalnya melubangi PCD dan pentil, proses x-ray untuk melihat struktur dalam velg, pemanasan, pengecatan, serta pemotongan di mesin CNC untuk mendapatkan aksen diamond cut finishing.

"Saat ini kami memproduksi 2 juta velg per tahun, baik untuk OEM dan aftermarket. Untuk aftermarket kami memang baru fokus 5 tahun belakangan dengan menjual 5 merek yang berbeda. Untuk alloy ada Fortis dan Pako, sementara steel ada merek Avantech, AVT, dan Inko. Meski kami bisa memproduksi hingga ukuran 20 inci, namun saat ini yang dipasarkan adalah diameter 15-18 inci," kata Davy.

Baca Juga:  Ringankan Beban Masyarakat Saat Pandemi Corona, Pegadaian Luncurkan Program "Gadai Peduli"

Menariknya, karena sudah memiliki pengalaman dalam memproduksi velg dengan standar mutu OEM, maka hal tersebut diterapkan dalam mengembangkan velg aftermarket. Dimulai dari riset pasar untuk mencari tahu apa yang diinginkan konsumen, selanjutnya dituangkan ke dalam desain mentah dan 3D.

Lantas dilakukan pengujian dengan bantuan software khusus, membuat prototype wheel, dan diuji kembali di lab khusus untuk mengetahui kekuatannya dalam kondisi ideal pemakaian. Artinya velg aftermarket Pako Group tak sekadar menjual desain semata.

"Kami berusaha memberdayakan desainer velg lokal yang karya-karyanya tak kalah dengan desainer luar negeri. Bahkan beberapa prinsipal mobil menggunakan velg hasil karya desainer kami," bilang Davy lagi.

Saat ini terdapat 12 model velg Fortis yang fokusnya ke mobil-mobil perkotaan dengan gaya elegan. Sementara itu terdapat 3 model velg Pako yang mengarah ke offroad style dengan beadlock. Untuk lini velg kaleng terdapat 9 model yang memakai merek Avantech, 1 model untuk merek AVT, dan 4 pilihan model untuk merek Inko.

Rencananya PAKO GROUP akan membawa sejumlah velg prototipe pada Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 yang akan dihelat pada 10-11 Oktober mendatang di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Selain itu beberapa lineup velg buatan Pako Group juga bakal dijual untuk para pengunjung IMX nanti.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seperti diketahui saat ini velg menjadi bagian penting dalam dunia modifikasi, ragam ukuran dan bentuknya menunjukan penggambaran style yang akan ditonjolkan. Para produsen velg Tanah Air tertantang agar dapat menjawab tuntutan pasar, mengikuti perkembangan tren yang sedang hits di kalangan car ethusiast.

Demi mengubah stigma bahwa velg impor lebih baik, para produsen velg lokal saat ini bersaing meningkatkan produk velg yang dibuatnya. Hal tersebut harapannya menjadi parameter baru untuk calon konsumen memilih velg-velg lokal.

- Advertisement -

Salah satu pabrikan yang berani melakukan ini adalah adalah Pako Group, produsen velg merek lokal asli Indonesia. Berfokus memproduksi velg alloy dan steel (kaleng) untuk kebutuhan mobil penumpang, sepeda motor, serta bus dan truk untuk pasar lokal maupun ekspor.

Perusahaan velg ini sudah berjalan sejak 1974 dengan fokus utamanya adalah memenuhi kebutuhan velg OEM (Original Equipment Manufacturer) ke beberapa agen pemegang merek mobil di Tanah Air. Di antaranya Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Honda, dan juga Lexus.

- Advertisement -

Didukung dengan standar mutu tinggi, mesin-mesin canggih, bahan baku pilihan, serta SDM berkualitas, pabrikan ini juga dipercaya menjadi suplier velg OEM ke beberapa produsen mobil di Jepang, Jerman, Hungaria, Malaysia, dan Thailand.

"Standar kualitas produk kita cukup tinggi dan memenuhi standar mutu produk velg di beberapa negara karena itu produk kita dipakai beberapa prinsipal mobil di luar negeri. Bahkan OZ Racing sempat membuat salah satu lineup velgnya di pabrik kami," ujar Davy Kurnia, Senior General Manager Marketing and R&D Styling Design Department Pako Group.

Baca Juga:  Novotel Gelar Corporate Gathering

Proses pembuatan velg dilakukan secara efisien baik untuk velg alloy maupun steel. Untuk membuat 1 buah velg alloy dari bahan mentah sampai jadi dibutuhkan sekurangnya 2 hari pengerjaan.

"Proses yang paling lama adalah pemanasan velg alloy yang sudah terbentuk untuk menguatkan struktur dalamnya, karena kurang-lebih dibutuhkan 8 jam untuk benar-benar membuat velg menjadi solid," ujar Yeremia Dwi, selaku Marketing Departement Head Pako Group.

Dengan metode low pressure casting dalam mencetak velg alloy, bisa menghasilkan velg cetak mentah setiap 60 detik. Sebelum bisa digunakan, velg mentah ini harus melalui beberapa tahapan seperti misalnya melubangi PCD dan pentil, proses x-ray untuk melihat struktur dalam velg, pemanasan, pengecatan, serta pemotongan di mesin CNC untuk mendapatkan aksen diamond cut finishing.

"Saat ini kami memproduksi 2 juta velg per tahun, baik untuk OEM dan aftermarket. Untuk aftermarket kami memang baru fokus 5 tahun belakangan dengan menjual 5 merek yang berbeda. Untuk alloy ada Fortis dan Pako, sementara steel ada merek Avantech, AVT, dan Inko. Meski kami bisa memproduksi hingga ukuran 20 inci, namun saat ini yang dipasarkan adalah diameter 15-18 inci," kata Davy.

Baca Juga:  Pemilik Wagon R 50th Anniversary Edition Dapat Sertifikat Khusus

Menariknya, karena sudah memiliki pengalaman dalam memproduksi velg dengan standar mutu OEM, maka hal tersebut diterapkan dalam mengembangkan velg aftermarket. Dimulai dari riset pasar untuk mencari tahu apa yang diinginkan konsumen, selanjutnya dituangkan ke dalam desain mentah dan 3D.

Lantas dilakukan pengujian dengan bantuan software khusus, membuat prototype wheel, dan diuji kembali di lab khusus untuk mengetahui kekuatannya dalam kondisi ideal pemakaian. Artinya velg aftermarket Pako Group tak sekadar menjual desain semata.

"Kami berusaha memberdayakan desainer velg lokal yang karya-karyanya tak kalah dengan desainer luar negeri. Bahkan beberapa prinsipal mobil menggunakan velg hasil karya desainer kami," bilang Davy lagi.

Saat ini terdapat 12 model velg Fortis yang fokusnya ke mobil-mobil perkotaan dengan gaya elegan. Sementara itu terdapat 3 model velg Pako yang mengarah ke offroad style dengan beadlock. Untuk lini velg kaleng terdapat 9 model yang memakai merek Avantech, 1 model untuk merek AVT, dan 4 pilihan model untuk merek Inko.

Rencananya PAKO GROUP akan membawa sejumlah velg prototipe pada Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 yang akan dihelat pada 10-11 Oktober mendatang di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Selain itu beberapa lineup velg buatan Pako Group juga bakal dijual untuk para pengunjung IMX nanti.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari