JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pasien meninggal dunia akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 di Indonesia bertambah. Jumlahnya menjadi 7 orang. Sebelumnya dalam konferensi pers Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menyebut 5 orang meninggal dunia, 172 pasien kasus positif dan 9 sembuh. Namun data itu tak cocok jika disamakan dengan keterangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyebutkan ada tambahan warga Jawa Tengah 1 orang yang meninggal dunia per Selasa (17/3). Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengumumkan ada 2 warganya meninggal dunia. Ketika dikonfirmasi kepada Achmad Yurianto, ternyata benar ada ketidaksamaan data dengan yang disebutkannya sebelumnya. Dia menyebut total kasus meninggal ada 7 jiwa.
"Iya memang beda. Karena waktu saya konferensi pers datanya belum masuk. Setelah saya konferensi pers setelah 30 menit, baru datanya masuk," jelasnya melalui telepon kepada JPG, Selasa (17/3).
Dalam laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Tengah, kembali mengonfirmasi satu kasus kematian karena COVID-19, Selasa (17/3). Pengumuman itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut 2 warganya menjadi bagian dari pasien meninggal dunia. Satu di antaranya adalah perawat. Dan pemerintah membenarkan dalam konferensi pers sebelumnya bahwa memang ada tenaga medis yang meninggal dunia.
Kapal Jalur Internasional Dihentikan
Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown terhitung muali hari ini (18/3). Dampaknya pelabuhan jalur internasional juga dihentikan. Semua rute kapal Dumai-Melaka, Dumai-Muar, Dumai-Port Diction, begitu juga rute sebaliknya dihentikan. Hal itu dibenarkan Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Dumai Yuzirwan Nasution, Selasa (17/3).
"Ya, kalau Dumai-Muar maupun sebaliknya sudah mulai hari ini (kemarin, red). Tidak ada rute lagi. Sementara Dumai-Melaka maupun sebaliknya dan Dumai-Port Diction terakhir berangkat hari ini (kemarin, red)," ujar pria yang akrab disapa Iwan itu kepada Riau Pos.
Ia mengatakan penutupan rute keberangkatan maupun kedatangan ke Malaysia itu pasca Malaysia melakukan lockdown akibat wabah Covid-19. “Besok (hari ini, red) ada satu keberangkatan, namun khusus untuk warga Malaysia yang akan pulang ke negara mereka,” tuturnya. Ia mengatakan rute tersebut dihentikan hingga 31 Maret mendatang dan akan kembali normal setelah ada pengumuman lebih lanjut. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan KKP Kota Dumai terkait ini," tuturnya.
Sementara itu Kepala Imigrasi Dumai Gelora Ginting mengatakan pihaknya mencatat jumlah penumpang pada Selasa (17/3) turun signifikan.
"Untuk kedatangan dari Pelabuhan Port Diction ke Dumai, totalnya ada 116 penumpang, sementara yang berangkat dari Dumai sebanyak 102 penumpang," tuturnya.
Sedangkan rute kedatangan dari Melaka-Dumai ada 64 penumpang dan Dumai-Melaka sebanyak 64 orang. "Memang jauh menurun," terangnya.
Selain itu, ia mengatakan untuk pengurusan paspor juga mengalami penurunan bahkan Selasa (17/3) hanya ada sekitar 10 masyarakat yang datang untuk pengurusan.
"Biasanya total hampir 50 orang per hari," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pelayanan dan menerapkan antisipasi.
"Jadi setiap masyarakat yang datang, kami pindai suhu tubuhnya, kami berikan hand sanitizer," tutupnya.
Berhenti Operasi
Feri Mulia Kencana tujuan Bengkalis-Melaka terhitung, Kamis (19/3) hingga 31 Maret mendatang sementara waktu berhenti beroperasi. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari diterapkannya lockdown oleh Kerajaan Malaysia. "Berarti mulai Kamis kami tidak lagi beroperasi. Untuk beroperasi, kami menunggu perkembangan lebih lanjut setelah tanggal 31 Maret nanti," ujar Direktur PT Jasa Sarana Citra Bestari Fadillah kepada wartawan, Selasa (17/3).(jpg/hsb/esi)