Jumat, 20 September 2024

Penumpang Asal Malaysia dalam Pengawasan di Padang, Meninggal Dunia

PADANG (RIAUPOS.CO) — Satu penumpang pesawat Air Asia yang sempat dilarikan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padangpariaman ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr M Djamil Padang akibat gejala sesak nafas, batuk, dan bersin, meninggal dunia, Senin (16/3) sekitar pukul 21.10 WIB.

Hal itu dibenarkan oleh Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP dr M Djamil Padang, Gustavianof kepada Padang Ekspres (RPG). Ia mengatakan, pasien yang merupakan penumpang pesawat Air Asia tersebut meninggal sekitar pukul 21.10 WIB.

Ia menambahkan, sebelum meninggal dunia, pasien telah dilakukan pemeriksaan screening dan pengambilan sampel swab untuk dikirim ke Litbangkes Kemenkes yang kemudian akan diperiksa dan diketahui hasilnya.

“Sebelum meninggal, swab hidung dan tenggorokan pasien sudah diambil untuk dikirim ke Litbangkes sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan hasilnya keluar sekitar 5 sampai 6 hari ke depan,” jelasnya.

- Advertisement -

Gustavianof menyebutkan, selain mengalami gejala sesak napas, batuk, dan bersin, pasien juga memiliki riwayat penyakit penyerta seperti ginjal. “Jadi setelah diperiksa terdapat riwayat penyakit ginjal pada pasien,” ungkapnya.

Lebih lanjut Gustavianof mengatakan, untuk penyelenggaraan jenazah pasien penumpang tersebut dilakukan dengan standar penanganan seperti penanganan kasus virus Covid-19. Seluruh penyelenggaraan jenazah seperti pemandian dan salat jenazah telah dilakukan di RSUP.

- Advertisement -

“Jenazah sendiri sudah dibawa oleh pihak keluarga ke kampung halaman dan akan disemayamkan ke peristirahatan terakhir,” tuturnya.

Sementara itu, kronologi kasus tersebut bermula dari penumpang Air Asia dari penerbangan negara Malaysia tujuan Padang Sumatra Barat (Sumbar) mendarat di BIM sekitar pukul 07.30 pagi.

Baca Juga:  Ini Penjelasan KPK soal Kemungkinan Eks Mensos Dijerat Hukuman Mati

Kemudian tiba-tiba penumpang tersebut mengalami sesak napas dan termonitor oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) BIM melalui thermal scanner. Oleh petugas dilakukan pengecekan dan observasi.

Setelah itu, penumpang dilarikan ke RSUP dr M Djamil Padang dengan menggunakan perlengkapan alat perlindungan diri (APD) standar penanganan kasus virus Covid-19.

Petugas BIM pun terlihat menggunakan APD lengkap mulai dari pengangkatan penumpang ke mobil ambulans yang membawa penumpang ke RSUP dr M Djamil Padang.

Kemudian setelah tiba di RSUP dr M Djamil Padang, penumpang langsung dilakukan pemeriksaan screening dan pengambilan swab tenggorokan dan hidung untuk dikirim ke Litbangkes.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim RSUP dr. M Djamil Padang, lalu beberapa jam setelah itu hasil terhadap penumpang tersebut keluar dan dinyatakan bahwa penumpang tersebut dalam status Pasien dalam pengawasan (PDP) dan dirawat di ruang isolasi.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dan Umum RSUP dr M Djamil Padang, dr Dovy Djanas kepada awak media membenarkan bahwasanya RSUP dr M Djamil Padang menerima satu orang penumpang pesawat terbang Air Asia dari Malaysia yang mendarat di BIM dimana penumpang tersebut mengalami gejala sesak napas dan batuk.

Ia menambahkan, setiba di RSUP, penumpang tersebut dibawa ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara untuk hasilnya masih menunggu proses pemeriksaan tersebut.

“Kondisi penumpang tersebut dalam keadaan sesak napas, pilek, dan batuk yang kemudian dilakukan pemeriksaan screening untuk memastikan apakah penumpang tersebut dirawat atau tidak,” jelasnya.

Dovy menjelaskan, penanganan terhadap penumpang tersebut ditangani sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan virus Covid-19. Namun untuk hasil pastinya, belum bisa diketahui.

Baca Juga:  Tim Pencari Fakta Kasus Novel Sempat Periksa Komjen Iriawan

Selain satu penumpang Air Asia tersebut, RSUP dr M Djamil Padang juga menerima 3 orang pasien rujukan dari Rumah Sakit (RS) di Kota Padang pada hari yang sama. Ketiga pasien yang tersebut juga masih dilakukan pemeriksaan dan sampai saat ini belum diketahui status dari pasien tersebut.

“Jadi keempat pasien termasuk penumpang Air Asia tersebut sedang menunggu hasil pemeriksaan dan screening tentang kondisi mereka. Jadi belum kami pastikan status mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut Dovy menyebutkan, untuk saat ini RSUP dr M Djamil Padang tengah merawat sebanyak 7 orang pasien di ruang isolasi khusus. 7 pasien tersebut terdiri 4 pasien suspect Mers Cov dan 3 pasien suspect Covid-19.

“Ketujuh pasien tersebut telah dilakukan pengambilan swab tenggorokan dan hidung dan telah dikirim ke Litbangkes Kemenkes RI untuk diketahui hasilnya. Kemungkinan 3 sampai 5 hari ke depan,” jelasnya.

Sementara untuk pasien yang meninggal dunia beberapa waktu yang lalu, hasil pemeriksaan dari Litbangkes Kemenkes belum keluar sehingga belum diketahui hasil resminya.

Di RSUP dr M Djamil Padang sendiri terdapat 5 ruang isolasi yang memiliki yang berstandar tekanan negatif dan sesuai dengan penanganan kasus virus Covid-19. Tetapi melihat perkembangan saat ini, tentu ruangan tersebut tidak mencukupi sehingga RSUP menyiasati dengan mencari ruangan lain yang bisa digunakan untuk ruang isolasi.

“Kami pun berharap di Kota Padang juga ditambah jumlah RS yang bisa menangani kasus virus Covid-19 agar bisa menangani kasus virus Covid-19 ini,” ujarnya. (a/ade/tio/rpg)

PADANG (RIAUPOS.CO) — Satu penumpang pesawat Air Asia yang sempat dilarikan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padangpariaman ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr M Djamil Padang akibat gejala sesak nafas, batuk, dan bersin, meninggal dunia, Senin (16/3) sekitar pukul 21.10 WIB.

Hal itu dibenarkan oleh Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP dr M Djamil Padang, Gustavianof kepada Padang Ekspres (RPG). Ia mengatakan, pasien yang merupakan penumpang pesawat Air Asia tersebut meninggal sekitar pukul 21.10 WIB.

Ia menambahkan, sebelum meninggal dunia, pasien telah dilakukan pemeriksaan screening dan pengambilan sampel swab untuk dikirim ke Litbangkes Kemenkes yang kemudian akan diperiksa dan diketahui hasilnya.

“Sebelum meninggal, swab hidung dan tenggorokan pasien sudah diambil untuk dikirim ke Litbangkes sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan hasilnya keluar sekitar 5 sampai 6 hari ke depan,” jelasnya.

Gustavianof menyebutkan, selain mengalami gejala sesak napas, batuk, dan bersin, pasien juga memiliki riwayat penyakit penyerta seperti ginjal. “Jadi setelah diperiksa terdapat riwayat penyakit ginjal pada pasien,” ungkapnya.

Lebih lanjut Gustavianof mengatakan, untuk penyelenggaraan jenazah pasien penumpang tersebut dilakukan dengan standar penanganan seperti penanganan kasus virus Covid-19. Seluruh penyelenggaraan jenazah seperti pemandian dan salat jenazah telah dilakukan di RSUP.

“Jenazah sendiri sudah dibawa oleh pihak keluarga ke kampung halaman dan akan disemayamkan ke peristirahatan terakhir,” tuturnya.

Sementara itu, kronologi kasus tersebut bermula dari penumpang Air Asia dari penerbangan negara Malaysia tujuan Padang Sumatra Barat (Sumbar) mendarat di BIM sekitar pukul 07.30 pagi.

Baca Juga:  Setnov Jadi Petani di LP Sukamiskin

Kemudian tiba-tiba penumpang tersebut mengalami sesak napas dan termonitor oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) BIM melalui thermal scanner. Oleh petugas dilakukan pengecekan dan observasi.

Setelah itu, penumpang dilarikan ke RSUP dr M Djamil Padang dengan menggunakan perlengkapan alat perlindungan diri (APD) standar penanganan kasus virus Covid-19.

Petugas BIM pun terlihat menggunakan APD lengkap mulai dari pengangkatan penumpang ke mobil ambulans yang membawa penumpang ke RSUP dr M Djamil Padang.

Kemudian setelah tiba di RSUP dr M Djamil Padang, penumpang langsung dilakukan pemeriksaan screening dan pengambilan swab tenggorokan dan hidung untuk dikirim ke Litbangkes.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim RSUP dr. M Djamil Padang, lalu beberapa jam setelah itu hasil terhadap penumpang tersebut keluar dan dinyatakan bahwa penumpang tersebut dalam status Pasien dalam pengawasan (PDP) dan dirawat di ruang isolasi.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dan Umum RSUP dr M Djamil Padang, dr Dovy Djanas kepada awak media membenarkan bahwasanya RSUP dr M Djamil Padang menerima satu orang penumpang pesawat terbang Air Asia dari Malaysia yang mendarat di BIM dimana penumpang tersebut mengalami gejala sesak napas dan batuk.

Ia menambahkan, setiba di RSUP, penumpang tersebut dibawa ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara untuk hasilnya masih menunggu proses pemeriksaan tersebut.

“Kondisi penumpang tersebut dalam keadaan sesak napas, pilek, dan batuk yang kemudian dilakukan pemeriksaan screening untuk memastikan apakah penumpang tersebut dirawat atau tidak,” jelasnya.

Dovy menjelaskan, penanganan terhadap penumpang tersebut ditangani sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan virus Covid-19. Namun untuk hasil pastinya, belum bisa diketahui.

Baca Juga:  Lupa Kartu Memori

Selain satu penumpang Air Asia tersebut, RSUP dr M Djamil Padang juga menerima 3 orang pasien rujukan dari Rumah Sakit (RS) di Kota Padang pada hari yang sama. Ketiga pasien yang tersebut juga masih dilakukan pemeriksaan dan sampai saat ini belum diketahui status dari pasien tersebut.

“Jadi keempat pasien termasuk penumpang Air Asia tersebut sedang menunggu hasil pemeriksaan dan screening tentang kondisi mereka. Jadi belum kami pastikan status mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut Dovy menyebutkan, untuk saat ini RSUP dr M Djamil Padang tengah merawat sebanyak 7 orang pasien di ruang isolasi khusus. 7 pasien tersebut terdiri 4 pasien suspect Mers Cov dan 3 pasien suspect Covid-19.

“Ketujuh pasien tersebut telah dilakukan pengambilan swab tenggorokan dan hidung dan telah dikirim ke Litbangkes Kemenkes RI untuk diketahui hasilnya. Kemungkinan 3 sampai 5 hari ke depan,” jelasnya.

Sementara untuk pasien yang meninggal dunia beberapa waktu yang lalu, hasil pemeriksaan dari Litbangkes Kemenkes belum keluar sehingga belum diketahui hasil resminya.

Di RSUP dr M Djamil Padang sendiri terdapat 5 ruang isolasi yang memiliki yang berstandar tekanan negatif dan sesuai dengan penanganan kasus virus Covid-19. Tetapi melihat perkembangan saat ini, tentu ruangan tersebut tidak mencukupi sehingga RSUP menyiasati dengan mencari ruangan lain yang bisa digunakan untuk ruang isolasi.

“Kami pun berharap di Kota Padang juga ditambah jumlah RS yang bisa menangani kasus virus Covid-19 agar bisa menangani kasus virus Covid-19 ini,” ujarnya. (a/ade/tio/rpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari